Pada periode 2013 hingga 2022 kontribusi populasi ayam ras pedaging di Indonesia berasal dari Pulau Jawa sebesar 65,43% (rata-rata populasi per tahun 1,58 milyar ekor) sedangkan dari Luar Jawa berkontribusi sebesar 34,57% (rata-rata populasi 0,83 milyar ekor per tahun). Rata-rata populasi per tahun Indonesia 2,41 milyar ekor.
Pada tahun 2022 Angka Tetap Direktorat Perbibitan dan Produksi, Ditjen PKH menunjukkan populasi ayam ras pedaging di Indonesia sebanyak 3,11 milyar ekor. Perkembangan populasi ayam ras pedaging di Indonesia selama periode 2013-2022 meningkat rata-rata 11,81% . Cek tabel di SINI
2. Produksi Daging Ayam Ras Pedaging di Indonesia
Perkembangan produksi daging ayam ras pedaging di Indonesia periode 1984-2022 berfluktuatif namun cenderung meningkat dengan rata rata pertumbuhan sebesar 12,49% per tahun atau rata-rata produksi daging sebesar 1,13 juta ton.
Jika diamati perkembangannya selama lima tahun terakhir (2018-2022) perkembangan produksi daging ayam ras pedaging di Indonesia masih berfluktuasi dengan kecenderung meningkat pula, rata-rata pertumbuhan sebesar 2,94% per tahun atau rata-rata produksi daging sebesar 3,42 juta ton. Bisa dilihat di kurva di gambar INI . Untuk tabel produksi daging ayam bisa dilihat di lampiran
INI.
Berdasarkan lampiran data Rata-rata kontribusi produksi ayam ras pedaging dari Pulau Jawa tahun 2018-2022 sebesar 66,49% atau rata-rata produksi mencapai 2,27 juta ton. Pulau Luar Jawa pada periode yang sama sebesar 33,51% atau rata-rata produksi 1,14 juta ton.
Menurut hasil audit (berdasarkan laporan dari perusahaan perbibitan, yaitu realisasi produksi DOC) maka realisasi produksi daging ayam ras pedaging pada 2017 sebesar 3,18 juta ton sementara hasil verval 2,05 juta ton. Tahun 2018, produksi daging 3,36 juta ton, sementara hasil verval 2,34 juta ton.
Perbedaan ini menyebabkan perlu adanya backcasting terhadap hasil verval yang seriesnya panjang guna kepentingan estimasi ke depan.
Audit tim independen data produksi tersebut diperkuat dengan hasil audit terhadap GPS ayam ras broiler oleh Tim Audit Populasi Ayam Ras yang dilaksanakan pada 18 Mei - 20 Juli 2018. Hasil verifikasi terhadap SAR (Self Assesment Report) ke lokasi telah diperoleh data populasi di 14 perusahaan pembibitan disimpulkan bahwa GPS D–Line sebanyak 799.158. Hasil audit ini dilaksanakan oleh tim independen yang beranggotakan dari akademisi dan praktisi. Audit dilaksanakan pada seluruh perusahaan pembibitan GPS ayam ras broiler. (Kompas, 2 September 2018)
 |
Gambar 2. Perkembangan Produksi Daging Ayam Ras Pedaging di Jawa, Luar Jawadan Indonesia, Tahun 2014–2023(sementara) |
3. Sentra Populasi Ayam Ras Pedaging
Populasi ayam ras pedaging nasional didominasi oleh sepuluh (10) provinsi sentra dengan kontribusi kumulatif 82,23% (Lampiran 5). Peranan terbesar terhadap populasi ayam ras pedaging nasional berasal dari empat provinsi di Pulau Jawa yang mendominasi kontribusi nasional sebesar 62,68% meliputi Provinsi Jawa Barat (23,19%), Jawa Tengah (18,71%), Jawa Timur (14,25%), dan Banten (6,52%).
Enam provinsi berikutnya berasal dari Luar Jawa yaitu Provinsi Sumatera Utara (4,99%), Sumatera Selatan (3,21%), Riau (2,85%), Sulawesi Selatan (3,03%), Lampung (2,90%), dan Bali (2,57%)
 |
Gambar 3. Sentra Populasi Ayam Ras Pedaging di Indonesia, Tahun 2018– 2022 |
Pada umumnya pengusahaan ayam ras pedaging terkonsentrasi di Pulau Jawa, hal ini dikarenakan Pulau Jawa merupakan sentra konsumsi. Disamping itu di Pulau Jawa juga terdapat beberapa pabrik pakan yang cukup besar, sehingga distribusi ke peternak lebih murah.
4 Sentra Produksi Ayam Ras Pedaging
Sentra produksi daging ayam ras pedaging lima tahun terakhir (2018 – 2022), mirip dengan sentra populasinya terdapat di 10 (sepuluh) provinsi dengan total kontribusi sebesar 84,38% dari produksi nasional (rata-rata 5 tahun terakhir) 3,06 juta ton.
Dominasi Pulau Jawa sangat terasa setelah melihat rataan produksi daging, karena 4 (empat) provinsi produsen terbesar berada di Pulau Jawa dengan total kontribusi sebesar 64,86%. Keempat provinsi tersebut adalah Jawa Barat (23,09%), Jawa Tengah (1871%), Jawa Timur (14,25%), dan Banten (8,82%).
 |
Gambar 4 Sentra Produksi Daging Ayam Ras Pedaging di Indonesia, Tahun 2018– 2022 |
Hal ini membuktikan bahwa Pulau Jawa merupakan sentra produksi daging ayam ras pedaging dibandingkan Luar Jawa. Provinsi Jawa Barat memiliki kontribusi terbesar dalam produksi daging ayam ras pedaging, karena Jawa Barat memproduksi selain untuk kebutuhannya sendiri juga sebagai penyangga ketersediaan daging ayam ras ibu kota DKI Jakarta. Data ini menunjukkan pula bahwa DKI Jakarta merupakan wilayah sentra konsumsi yang menerima pasokan komoditas ayam ras pedaging dari wilayah penyangga Bogor, Depok, Bekasi (Bodetabek), dan Banten. Hal ini terkait dengan Peraturan Daerah (PERDA) Provinsi DKI Jakarta No. 4 Tahun 2007, tentang Pengendalian, Pemeliharaan dan Peredaran Unggas, dimana Pemerintah Provinsi DKI melarang budidaya unggas pangan.
Provinsi sentra lainnya adalah Provinsi Sumatera Utara (4,98%), Sumatera Selatan (3,21%), Riau (2,84%), Sulawesi Selatan (3,03%), Lampung (2,90%) dan Bali (2,56%). (Gambar 3.4 dan Lampiran 6)