Selasa, 04 Februari 2014

Usaha Rumah Potong Unggas Prospektif

JASA pemotongan ayam merupakan sebuah bentuk usaha yang sangat menjanjikan. Seorang konsultan & auditor rumah pemotongan unggas (RPU), Agus, saat ditemui kemarin mengatakan bisnis ini sangat prospektif

“Usaha rumah pemotongan unggas sangatlah prospek karena menyangkut daging ayam yang sering dikonsumsi masyarakat kita dan tiap harinya pasti habis, berbeda dengan bisnis yang lain,” ungkapnya saat mengaudit RPU milik PT Pangan Guna Sejahtera.

Jaminan kualitas ayam yang dipotong di rumah pemotongan unggas (RPU) jauh lebih baik jika dibanding dipotong di RPU liar. Pembeli dapat memperoleh daging ayam dengan kualitas aman, sehat, utuh dan halal (ASUH) dari hasil RPU ini.

Aman maksudnya adalah tidak mengandung penyakit dan atau residu bahan kimia yang dapat menyebabkan penyakit atau mengganggu kesehatan manusia. Sehat maksudnya adalah mengandung zat berguna bagi tubuh. Utuh artinya tidak dicampur dengan bagian lain dari hewan tersebut atau bagian hewan lain dan halal apabila dipotong sesuai dengan syariat Islam.

RPU berbeda dengan tempat pemotongan unggas (TPU). RPU adalah kompleks bangunan dengan rancang bangun dan konstruksi khusus yang memenuhi syarat teknis dan higienis tertentu serta digunakan sebagai tempat memotong unggas bagi konsumsi masyarakat umum (SNI 01-6160-1999).

Sedangkan TPU adalah suatu tempat/bangunan dengan rancang bangun dan syarat tertentu yang oleh pihak berwenang ditunjuk sebagai tempat untuk memotong unggas bagi konsumsi masyarakat umum terbatas dalam suatu wilayah kecamatan atau pasar tertentu dengan kapasitas pemotongan maksimun 500 ekor per hari (SK Mentan No. 557 /Kpts/TN.520/9/1987)



Salah satu perusahaan yang sedang berkembang yaitu PT. Pangan Guna Sejahtera. Perusahaan ini dapat memotong hingga 4.000 ribu ekor per hari. Selain itu, perusahaan juga menjual karkasnya sendiri baik yang fresh maupun yang frozen tergantung permintaan konsumen.

Keuntungan dalam penjualan karkas dari ayam hidup yang telah dipotong menjadi karkas dapat mencapai Rp10–11 ribu per ekor atau bahkan lebih karena ada bonus penjualan kepala, usus, ampela, bursa fabrisius (brutu), ceker dan sayap.

Menurut manager produksi Fuji Subekti, tahun ini perusahaan menargetkan pemotongan ayam hidup sebanyak 6.000 ribu ekor per hari lebih banyak dari tahun kemarin, itu dikarenakan setiap tahunnya permintaan daging ayam terus meningkat untuk wilayah Jabodetabek. “Untuk mewujudkan semua itu perlu ada penambahan sumber daya manusia (SDM) dan tempat penyimpanan ayam (Chiller)” imbuhnya.

PT Pangan Guna Sejahtera yang terletak di Kecamatan Bubulak, Kabupaten Bogor, merupakan salah satu lokasi penempatan peserta Indonesia Bangun Desa (IBD). Peserta dapat banyak belajar terutama dalam bagian produksi ayam. Dari lulai mengetahui bagaimana ciri-ciri ayam yang aman, sehat, utuh dan halal kemudian bagaimana proses pemotongannya mulai dari digantung, dipotong, di proses hingga finishing.

Dikutip dari Inilah.com tanggal  13 January 2014


Admin