Senin, 23 Januari 2023

Apakah Ayam Broiler Aman Dikonsumsi ?

Ada banyak jenis ayam, dan dari sekian banyak jenis ayam , ayam broiler merupakan salah satu jenis ayam yang banyak diternakan dan dikonsumsi oleh masyarakat. Pemilihan jenis ayam broiler ini karena ayam broiler ini adalah ras pedaging hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang punya daya produktivitas tinggi.
Meski effisien dalam mengubah pakan menjadi daging, mitos dan hoaks mengenai daging ayam broiler cukup kencang, sehingga banyak yang tidak mau mengkonsumsi daging ayam broiler.



Artikel kali ini akan membahas informasi yang menyebut daging ayam broiler yang disebut tidak aman.


1. Daging ayam broiler konon disuntik hormon

Disinformasi yang cukup banyak beredar adalah daging ayam broiler bisamenjadi gemuk karena disuntikkan hormon. Namun, Dr. drh. Denny Lukman, MSi, Ahli Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Akademisi IPB, dalam temu virtualnya dengan tim redaksi Pop Mama, beliau menegaskan kalau isu pemberian hormon pertumbuhan alias growth hormone adalah salah satu isu yang menimbulkan paranoia di tengah masyarakat yang ingin mengonsumsi ayam broiler.

Beliau menyatakan “Ayam broiler tidak pernah diberi hormon, ayam broiler cepat tumbuh karena pola budidaya yang baik dan pemberian pakan yang diatur.”

Menurut Denny, ada fakta pendukung ketidakmungkinan penyuntikan hormon dilakukan—apalagi secara masif di peternakan—dikarenakan harga hormon yang relatif mahal dan memakan waktu jika digunakan untuk membesarkan ternak ayam broiler.

Di lapangan,  peternakan membesarkan ayam broiler  bisa memberikan vitamin ayam broiler agar cepat besar. Lagipula Undang-Undang No.18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan juga sudah menyebutkan secara tegas pelarangan penggunaan hormon bagi hewan konsumsi termasuk pada ayam broiler.

Jadi bisa dibilang faktor biaya, dan juga aturan memang membuat pemberian hormon sangat tidak memungkinkan untuk membuat daging ayam broiler lebih besar.


2. Tidak higienis

Selain masalah hormon, banyak masyarakat di Indonesia yang enggan mengonsumsi broiler karena nggak tahu pasti mengenai jaminan higienitas dan sanitasi. Sebenarnya, masalah hal ini tidak hanya menjadi momok bagi peternakan ayam broiler, tapi juga peternakan ayama jenis lainnya.

drh. Syamsul Ma’ arif, M.Si, Direktur Kesmavet Kementerian Pertanian dalam jumpa pers JAPFA “Daging Ayam Sebagai Protein Hewani: Fakta dan Hoaks” pada Rabu, 4 November 2020 , menyatakan bahwa pemerintah sudah menerapkan sertifikasi terhadap produk-produk hewan yang beredar di pasaran untuk menjamin keamanan dari segi kesehatan dan ketentraman batin konsumen, salah satunya ditandai dengan kepemilikan sertifikat Nomor Kontrol Veteriner (NKV).

peternakan ayam



Kebijakan ini terdapat di Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 11 Tahun 2020 tentang Sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner Unit Usaha Produk Hewan. Beleid ini merupakan pengganti dari Permentan No. 381 Tahun 2005 tentang Pedoman Sertifikasi Kontrol Veteriner Unit Usaha Pangan Asal Hewan.

Syamsul menambahkan, “Dengan adanya label NKV, maka telah dijamin keamanan produk hewan yang dipasarkan di Indonesia, karena menerapkan sinergi manajemen pemeliharaan peternakan yang baik sampai produk berada di meja makan (safe from farm to table).”

BACA JUGA :
Sekilas Tentang Cara Beternak Ayam Pedaging (Broiler)
7 Tips Merawat DOC Ayam Broiler


Sehingga untuk memastikan daging ayam yang Anda konsumsi higienis, periksa kelengkapan sertifikat NKV nya. Jika belum ada, mintalah kepada peternak dan rumah potong ayam untuk mengurus dan memperbaikin manajemen peternakan dan pemotongan.


Dengan beberapa informasi di atas, desas-desus negatif mengenai ayam broiler selayaknya tidak perlu didengarkan karena mengonsumsi ayam broiler 100% aman.


Admin