Ayam Arab : Ciri - ciri, Kelebihan, Kekurangan dan Cara Beternak
Ayam arab merupakan jenis ayam buras yang sangat mudah dikenali dari bulunya. Pada sepanjang leher berwarna putih mengkilap, bulu punggung putih berbintik hitam, bulu sayap hitam bergaris putih dan bulu ekor dominan hitam bercampur putih. Sedang jenggernya berbentuk kecil berwarna merah muda dan mata hitam dengan dilingkari warna kuning.
Di Indonesia, jenis ayam ini mendapatkan namanya karena bagian leher ayam ini berwarna putih seakan akan memakai jilbab putih. Barangkali karena sebagian besar tahu dan bertemu jenis ayam arab Silver.
Jenis ayam arab
Untuk jenisnya, ayam arab ini memiliki 2 variasi jenis yaitu variasi ayam arab silver dan juga ayam arab golden red yang berwarna merah.
Ayam arab sendiri disebut turunanan dari ayam brakel kriel-silver dari Belgia. Di Eropa, ayam ini sudah dikenal sejak abad ke-17 M, dimana ayam ini dikenal dengan nama latin Gallus turcicus atau Ayam turki yang menandakan asal ras ayam ini kemungkinan dari wilayah Anatolia.
Ayam arab memiliki beberapa ciri ciri biologis
- Pejantannya pada umur 1 minggu sudah tumbuh jengger
- Betina induk tidak memiliki sifat mengeram.
- Tinggi ayam arab jantan dewasa mencapai 35 cm dengan bobot 1,5-2 kg.Ayam Arab betina dewasa tingginya mencapai 25 cm dengan bobot 1,0-1,5 kg.
- Kepalanya mempunyai jengger berbentuk tunggal dan bergerigi.
- Berbulu tebal.
- Bulu di sekitar leher berwarna kuning atau putih kehitaman.
- Warna bulu badannya putih bertotol-totol hitam.
- Kokok suara jantan nyaring.
- Kepalanya berjengger tipis, bergerigi.
- Selama usia produktif antara 6 bulan - 1,5 tahun, betina arab terus-menerus bertelur, sehingga hampir setiap hari menghasilkan telur.
Kebanyakan masyarakat memanfaatkan ayam arab karena produksi telurnya tinggi, mencapai 160-250 butir per tahun dengan berat telur 40-45 gram. Bahkan puncak produksi bertelur ayam arab betina, dengan pemeliharaan intensif dapat mencapai 80%.
Perbedaan telur ayam arab dan ayam kampung
Telur ayam arab sekilas sama dengan telur ayam kampung. Kuning telur lebih besar volumenya, mencapai 53,2% dari total berat telur. Warna kerabang sangat bervariasi yakni putih, kekuningan dan coklat.
Bahkan jika dilihat dari tampilannya ayam arab tidak memiliki perbedaan mendasar dari segi fisik. Hal ini membuat telur ayam arab dengan telur ayam kampung memang sulit untuk dibedakan.
![]() |
Perbedaan kedua telur ayam kampung dan ayam arab sulit dibedakan. |
Hal yang paling utama membedakan ayam arab dengan ayam kampung adalah mengenai nutrisi dan harganya. Ayam arab biasanya dipelihara di kandang sehingga kandungan nutrisi yang dimilikinya sudah diatur hal ini membuat ayam kampung memiliki nutrisi yang lebih besar.
Selain perbedaan dari segi nutrisi, perbedaan lain yang mencolok dari kedua jenis telur ini adalah mengenai harganya. Harga dari telur ayam arab tentu lebih murah daripada telur ayam kampung.
Secara genetik, ayam arab tergolong galur ayam buras yang unggul, karena memiliki kemampuan produksi telur yang tinggi. Kebanyakan masyarakat memanfaatkan ayam arab untuk menghasilkan telur bukan daging, karena ayam arab memiliki warna kulit yang kehitaman dan daging tipis dibanding ayam buras biasa sehingga dagingnya kurang disukai masyarakat.
Keunggulan Ayam Arab
- Harga DOC tinggi dibandingkan ayam kampung biasa
- Berat telur 40-45 gram.
- Warna kerabang telur putih.
- Harga induk tinggi.
- Ayam Arab termasuk tipe ayam kecil sehingga konsumsi pakan relatif lebih sedikit sehingga lebih efisien.
- Libido seksualitas jantan lebih tinggi, mudah dikawinkan dengan ayam-ayam lain, dalam 15 menit bisa tiga kali kawin.
- Bisa dijadikan untuk perbaikan genetik ayam buras
- Sifat mengeram hampir tidak ada, sehingga waktu bertelur panjang.
BACA JUGA :
Tentang Cara Ternak Ayam Kampung Secara Umum
Daftar Jenis Ayam Buras Di Indonesia
Kelemahan Ayam Arab
- Warna kulit dan daging hitam sehingga harga jual afkirnya bisa menimbulkan masalah
- Sifat mengeram hampir tidak ada, sehingga apabila dikembangkan di masyarakat harus ditetaskan di mesin tetas atau menggunakan ayam lain
- Harus dipelihara secara intensif untuk mendapatkan produksi tinggi sesuai dengan kemampuan genetik
Cara Beternak Ayam Arab
Jika Anda ingin memelihara ayam arab, tidak disarankan menggunakan metode umbaran. Karena sangat produktif sebagai ayam petelur, maka metode peternakan intensif sangat disarankan.- Yang perlu diperhatikan dari kandang ayam arab Anda adalah sebagai berikut :
- Kondisi dari kandang yang harus selalu bersih.
- Hindari membuat kandang di lahan yang miring dan berbukit.
- Suhu kandang berkisar antara 32,2 derajat celcius hingga 35 derajat Celcius.
- Kelembaban udara yang mencapai 60-70%.
- Jarak antara kandang dengan pemukiman adalah sekitar 10 meter untuk kenyamanan warga dan tentunya untuk menghindarkan ayam arab merasa stres. Posisikan kandang ke arah timur agar ayam bisa mendapatkan sinar matahari secara maksimal.
- Hindari arah angin dan pastikan ventilasi cukup.
Bibit Ayam Arab
Sekilas Tentang Cara Beternak Ayam Pedaging (Broiler)
Pakan Ayam Arab
Hal lain yang perlu diperhatikan saat akan memulai bisnis ternak ayam arab adalah mengenai pakan yang harus dipenuhi. Ayam arab biasanya akan membutuhkan nutrisi yang cukup.
Nutrisi yang cukup ini akan membantu memaksimalkan produktivitas telur dari ayam arab yang akan Anda pelihara. Jika nutrisi yang diberikan pada ayam arab kurang, maka produktivitas ini bisa menurun.
Untuk pakan ayam, pakan ini disesuaikan dengan usia dari ayam arab yang akan Anda pelihara. Biasanya pakan ini dibedakan menjadi 3 yaitu pakan starter, pakan grower dan yang terakhir adalah pakan berupa konsentrat layer.
Pakan Alternatif Ayam Arab Petelur
Selain itu, Anda juga bisa memberikan pakan alternatif berupa jagung, kedelai, tepung ikan. Sorgum, singkong atau umbi-umbian lainnya, dedak padi dan tepung keong mas.
Pakan Ayam Arab Umur 1 Bulan
Untuk anakan ayam arab yang berusia 1 bulan, maka jenis pakan yang diberikan adalah pakan starter. Pakan ini digunakan untuk ayam arab berusia 0 minggu hingga 8 minggu.
Biasanya untuk anak ayam arab yang membutuhkan apakah starter ini akan difokuskan pada kebutuhan protein sekitar 23% untuk anakan 0 minggu hingga 2 minggu dan 21% untuk usia 2 minggu hingga 8 minggu.