tag:blogger.com,1999:blog-84371482957477973352024-03-14T13:01:42.404+08:00 Rumah Potong Ayam | RPA | Rumah Potong UnggasRUMAH POTONG AYAM, RUMAH POTONG UNGGAS, RPA, Kandang Ayam, Informasi tentang ayam, Peternakan ayam, resep masakan ayam, pakan ternak ayam, teknologi peternakan ayam, PERALATAN RPA, ALAT POTONG AYAM, MESIN PENCABUT BULU AYAM, MESIN PARTING, CONVEYOR, MESIN SCALDER, STANDING POULTRY PLUCKER, BAK PENIRIS DARAH, BAK PEMBERSIH, Screw chiller, CHILLING DRUM - MEJA EVISCERACI, Unknownnoreply@blogger.comBlogger182125tag:blogger.com,1999:blog-8437148295747797335.post-19453846807045307132024-02-21T16:15:00.001+08:002024-02-21T16:15:41.994+08:00Peralatan Rumah Potong Ayam Kapasitas 500 s/d 700 ekor per jam <p>Peralatan rumah potong ayam dengan kapasitas pemotongan ayam mulai 500 ekor/jam s/d 800 ekor per jam kami tawarkan dengan plant yang mudah dikembangkan di masa yang akan datang, lebih bersih, lebih mudah dibersihkan dan tentu saja dengan harga bersaing sehingga investasi cepat kembali dalam waktu singkat. Secara umum area yang dibutuhkan sekitar 30x10 Meter untuk plant rumah potong ayam kapasitas 500 ekor/jam, tidak termasuk dengan IPAL. Area tersebut sudah meliputi area kotor, ruang bersih, kantor, penyimpanan dingin, ruang beku.
</p>
<script async="" src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-9712851591409114" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="5894837311" style="display: block; text-align: center;"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<p>Berikut ini adalah contoh area kotor untuk peralatan rumah potong ayam Kapasitas 500 s/d 700 Ekor Ayam :</p>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUeeXXR2rfrE7lgyMdaB-2itGljB0tkHTuE5M2BmQdeh9cuk1q8l-U3E2ROdHmRsigUvSL3UUxyVQdJPOjqWEUwvnHUZ2pRJfLdqPcNuw4ILS01asMfVx2ObpuuPwRTmxaVafWlxOPKfs/s1600/rpa+kapasitas+500+ekor.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="peralatan rumah potong ayam" border="0" data-original-height="313" data-original-width="499" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUeeXXR2rfrE7lgyMdaB-2itGljB0tkHTuE5M2BmQdeh9cuk1q8l-U3E2ROdHmRsigUvSL3UUxyVQdJPOjqWEUwvnHUZ2pRJfLdqPcNuw4ILS01asMfVx2ObpuuPwRTmxaVafWlxOPKfs/w640-h400/rpa+kapasitas+500+ekor.jpg" title="jual rumah potong ayam" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Contoh jalur conveyor rumah potong ayam kapasitas 500 ekor</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Estimasi pekerja : 14 orang - dengan rincian sbb :<br />
1 orang - bagian keranjang unggas <br />
1 orang - Menggantung ayam<br />
1 Orang - Sembelih ayam<br />
3 Orang - Proses evis<br />
1 Orang : Potong Kaki ayam<br />
3 Orang -proses pencabut bulu ayam <br />
1 Orang : Potong Kepala<br />
1 orang : Pencucian Karkas<br />
1 Orang : Chilling dan Tiris <br />
1 Orang : Pengawas<br />
<b><br /></b>
<script async="" src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<br />
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-9712851591409114" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="5894837311" style="display: block; text-align: center;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="325" src="https://www.youtube.com/embed/ptjvsCmraZE" width="493" youtube-src-id="ptjvsCmraZE"></iframe></div><b><br /></b><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><b><br /></b></div><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><b>Peralatan yang kami rekomendasikan sbb :</b><br />
1. <a href="http://www.rumahpotongayam.net/2016/03/conveyor-t-track-rpa-500-ekorjam.html">Conveyor</a> Qty 1 Set<br />
2. <a href="http://www.rumahpotongayam.net/2016/03/bak-penampung-darah-peniris-darah-rpa.html">Area / Bak Penirisan Darah</a><br />
3. <a href="http://www.rumahpotongayam.net/2016/03/pemingsan-ayam-poultry-stunning-rpa-500.html">Pemingsan </a><br />
4. <a href="http://www.rumahpotongayam.net/2016/03/bak-perebus-scalder-drum-rpa-500-ekorjam.html">Scalder </a><br />
5.<a href="http://www.rumahpotongayam.net/2016/03/mesin-pencabut-bulu-ayam-rpa-300-ekorjam.html"> Mesin Pencabut Bulu Ayam Metode Drum Plucker</a><br />
6. Bak Evis (evisceration through) <br />
7. Peralatan kerja ( pisau, fork evis, pengasah pisau dll) 2 set<br />
8. Bak Pembersih .. Pc<br />
9. Bak Chilling .. Pcs<br />
10. Bak Peniris .. Pcs<br />
11.Meja Kerja .. Pcs<br />
12.Baju kerja + Apron + Sepatu <br />
13. Keranjang Karkas : Pcs<br />
14. Trolley : .. Pcs<br />
15. IPAL dengan system biofilter setidaknya mampu memproses limbah cair 21 kubik per hari. <br />
16. Tanki Air kapasitas 6000 liter <br />
<br />
<br />
<b>Tambahan :</b><br />
Mesin parting - Jika konsumen ingin karkas potong beberapa bagian<br />
Mesin tumbler / Mesin marinasi - jika konsumen ingin produk karkas sudah dibumbui<br />
<br />
<script async="" src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<br />
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-9712851591409114" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="5894837311" style="display: block; text-align: center;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
----Peralatan di bawah ini jika rencananya adalah karkas beku -------<br />
Air Blast Freezer Kap. 2 Ton (estimasi ayam potong ukuran 1,2 Kg dan ayam 2000 ekor/hari) <br />
Rak Air Blast<br />
Cold Storage Kapasitas 4 Ton (estimasi untuk stok 2 hari )<br />
Mesin jahit karung <br />
Palet untuk lantai cold storage Qty <br />
<br />
----------------------------------------------<br />
Jika anda ingin mendapatkan penawaran harga untuk rumah potong ayam, silahkan kontak kami. Saran kami kontak lewat e-mail, karena melalui jalur telepon terlalu repot, dan sulit untuk melakukan follow up / tindak lanjut dari kebutuhan bapak / ibu yang tertarik dengan peralatan rumah potong ayam<br />
. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div>
Unknownnoreply@blogger.comJln. Brigjend Saptadji hadiprawira No. 74b Kel, Cilendek Bar., Bogor Bar., Kota Bogor, Jawa Barat 16112, Indonesia-6.5729834 106.76932970000007-32.0950179 65.460735700000072 18.9490511 148.07792370000007tag:blogger.com,1999:blog-8437148295747797335.post-41634737734582508182023-10-13T23:14:00.001+08:002023-10-13T23:14:47.715+08:00Fenomena Chicken Anxiety yang Viral : Kekhawatiran Netizen dalam Mengonsumsi Ayam Tak Matang<p>TikTok, platform media sosial berbasis video pendek, telah menjadi pusat perhatian baru-baru ini dengan munculnya fenomena yang dikenal sebagai "Chicken Anxiety." Fenomena ini mencerminkan kekhawatiran netizen tentang masalah yang berkaitan dengan keamanan dan kualitas daging ayam yang tidak matang. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan fenomena Chicken Anxiety yang sedang viral di TikTok, apa yang menjadi penyebabnya, serta bagaimana hal ini mempengaruhi cara kita melihat konsumsi daging ayam.</p><p></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFfWhp4avWjieIo9JXKEqX6oYzAojg5lRn36jA9L1sIst_5TLMY5AZHzSPI1hO3uaQ7ocrbf8_b9BQj5bwpXgdKb-cBmNKTQdgvDGsTgnkmmtGgCVfiBqYul2HT2uWCkV_ttSaSyxtAA_eeNgwa3He3u_a6mhSmf2_GkY90g_B8o7dc8PbW5Gye2vRksM/s579/chicken-anxiety.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="chicken anxiety" border="0" data-original-height="448" data-original-width="579" height="496" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFfWhp4avWjieIo9JXKEqX6oYzAojg5lRn36jA9L1sIst_5TLMY5AZHzSPI1hO3uaQ7ocrbf8_b9BQj5bwpXgdKb-cBmNKTQdgvDGsTgnkmmtGgCVfiBqYul2HT2uWCkV_ttSaSyxtAA_eeNgwa3He3u_a6mhSmf2_GkY90g_B8o7dc8PbW5Gye2vRksM/w640-h496/chicken-anxiety.jpg" title="chicken anxiety" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Photo by Geraud pfeiffer from<a href="https://www.pexels.com/photo/plates-with-various-raw-meat-with-spices-on-table-6607314/" target="_blank"> Pexels</a></td></tr></tbody></table><br /><h3 style="text-align: left;">Apa Itu Chicken Anxiety?</h3><p>Chicken Anxiety di TikTok mengacu pada video dan konten yang menggambarkan ayam yang tidak matang secara visual atau tekstual. Dalam konteks ini, "ayam yang tidak matang" merujuk pada ayam yang masih memiliki warna merah atau darah di bagian dalam dagingnya, yang menandakan bahwa ayam tersebut mungkin tidak sepenuhnya dimasak.<br /><br />Kini di TikTok banyak netizen menunjukkan kekhawatiran mereka tidak dapat mengolah ayam dengan tepat. Mereka menambahkan tagar 'Chicken Anxiety' pada video terkait.</p><p><br />Kini tagar 'Chicken Anxiety' sudah ditonton lebih dari 70,5 juta kali, seperti dikutip dari Insider (2/9). Netizen mengunggah beragam video saat memasak daging ayam.</p><script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9712851591409114"
crossorigin="anonymous"></script>
<ins class="adsbygoogle"
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-9712851591409114"
data-ad-slot="5894837311"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script><p>Para pembuat konten di TikTok telah membagikan video-video yang menampilkan ayam yang tidak matang, mentah, darah yang mengucur, atau ayam yang terlalu merah, menciptakan sensasi dan kekhawatiran di antara para penonton.<br /><br /></p><h3 style="text-align: left;">Penyebab Chicken Anxiety </h3><p>Kecenderungan Viral TikTok: TikTok dikenal karena kemampuannya membuat tren dengan cepat. Ketika satu video Chicken Anxiety menjadi viral, video serupa dengan konten yang sama mulai muncul, memperkuat kesadaran dan kekhawatiran tentang masalah tersebut.</p><p><b style="color: red; font-family: Open Sans;"><span style="font-size: large;">BACA JUGA : <a href="https://www.rumahpotongayam.net/2023/10/mengenal-ayam-dong-tao-khas-vietnam.html" title="Mengenal Ayam Dong Tao Khas Vietnam">Mengenal Ayam Dong Tao Khas Vietnam</a></span></b><br /><br />Ketidakpastian Konsumen: Para netizen yang terpapar video Chicken Anxiety menjadi lebih sadar akan kualitas daging ayam yang mereka konsumsi. Hal ini dapat menyebabkan ketidakpastian dan kekhawatiran terkait dengan keamanan dan kebersihan makanan mereka.<br /><br />Kesehatan dan Kebersihan: Terkait dengan ketidakpastian konsumen, video Chicken Anxiety mendorong perbincangan tentang pentingnya memasak ayam dengan benar untuk menghindari risiko penyakit terkait makanan.<br /><br />Beberapa bahkan menuliskan kekhawatirannya. "Saya bersumpah, 'Chicken Anxiety' membuat saya menjadi vegan," kata seorang netizen. "Saya selalu membelah ayam saya untuk memeriksanya," ujar yang lain. "Kecemasan ayam itu nyata!!!" balas pengguna sosial media lainnta. <br /><br />Sebelum viral di TikTok, sebuah unggahan di Reddit tahun 2020 juga menunjukkan kekhawatiran serupa. Unggahan itu diberi judul "Kekhawatiran ekstrem saat masak ayam."<br />Pengguna Reddit ramai menyarankan metode untuk memasak daging ayam dengan aman. Tujuannya untuk mencegah keracunan makanan akibat konsumsi daging ayam mentah.</p><p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7KmNdmcL3x9XzYFdJ2vZfTg_8N8Tmd53SpdL2wO2qIcp1YGUBDB3FTxst-iV6kSYAfo8RCfOVUfxvZGs0sqHRTvrzn0kNLZSvdTGrjDKdHL-CSh3yPCi-FuP_s7_FjoCR8aRYi3uNGBqdyBWt8JBUdKIq4bSybwovrWjIAUUSjxHvjLnnxDjb4_pBxJs/s664/cek-daging-ayam.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="cek daging ayam" border="0" data-original-height="664" data-original-width="526" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7KmNdmcL3x9XzYFdJ2vZfTg_8N8Tmd53SpdL2wO2qIcp1YGUBDB3FTxst-iV6kSYAfo8RCfOVUfxvZGs0sqHRTvrzn0kNLZSvdTGrjDKdHL-CSh3yPCi-FuP_s7_FjoCR8aRYi3uNGBqdyBWt8JBUdKIq4bSybwovrWjIAUUSjxHvjLnnxDjb4_pBxJs/w506-h640/cek-daging-ayam.jpeg" title="cek daging ayam" width="506" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sumber : Getty Images/iStockphoto/tc397<br /></td></tr></tbody></table><br />Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) di Amerika Serikat menjelaskan kalau ayam yang tidak matang kerap terkontaminasi bakteri seperti Campylobacter, Salmonella, atau Clostridium perfringen.<br /></p><div style="text-align: left;"><b><span style="color: red; font-size: large;">BACA JUGA : <a href="https://www.rumahpotongayam.net/2023/10/mengenal-ayam-pegar-emas-ayam-seharga.html" title="Mengenal Ayam Pegar Emas - Ayam Seharga 30 Juta">Mengenal Ayam Pegar Emas - Ayam Seharga 30 Juta</a></span></b></div><h3 style="text-align: left;">Bagaimana Mengatasi Chicken Anxiety </h3><ol style="text-align: left;"><li>Perhatikan Petunjuk Memasak: Pastikan untuk selalu mengikuti petunjuk memasak yang sesuai saat memasak ayam. Ini termasuk memastikan ayam matang dengan benar dan tidak memiliki bagian dalam yang masih berwarna merah.</li><li>Pilih Sumber Ayam yang Terpercaya: Belilah daging ayam dari sumber yang terpercaya dan pastikan bahwa ayam tersebut telah diproses dengan baik sesuai standar keamanan pangan.</li><li>Pendidikan dan Kesadaran: Jika Anda merasa terpengaruh oleh Chicken Anxiety di TikTok, luangkan waktu untuk memahami lebih banyak tentang keamanan pangan, masalah kesehatan terkait makanan, dan praktik yang aman dalam memasak daging ayam.</li></ol><p style="text-align: left;"><br /></p><script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9712851591409114"
crossorigin="anonymous"></script>
<ins class="adsbygoogle"
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-9712851591409114"
data-ad-slot="5894837311"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script><h3 style="text-align: left;">Penutup</h3><p>Fenomena Chicken Anxiety yang sedang viral di TikTok adalah contoh dari bagaimana media sosial dapat memengaruhi persepsi dan kekhawatiran konsumen. Kecemasan tentang ayam yang tidak matang dapat menjadi peluang untuk lebih memahami pentingnya kebersihan dan kualitas makanan yang kita konsumsi. Dalam era informasi digital, penting untuk tetap waspada dan berpendapat dengan bijak tentang masalah kesehatan dan keamanan pangan.</p><br />Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8437148295747797335.post-80844330438360655072023-10-13T22:03:00.008+08:002023-10-13T22:10:31.023+08:00Mengenal Ayam Pegar Emas - Ayam Seharga 30 Juta<p>Ayam Pegar Emas mungkin belum banyak dikenal oleh masyarakat umum, tetapi jenis ayam ini memiliki harga yang mencengangkan. Dengan penampilan yang megah dan keturunan kerajaan, Ayam Pegar telah menjadi status simbol dan kebanggaan bagi para pecinta ayam hias di seluruh dunia. Artikel ini akan membahas segala hal yang perlu Anda ketahui tentang Ayam Pegar, termasuk sejarahnya, ciri khas, dan mengapa harganya bisa mencapai 30 juta.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtOo-Z00wKTSfQCWQb6Bo1yZkBD9G34PZ0M_pzVPfQCcuClJJX23Nv4oLevoEt2lg-dZq9GhgC8ITlRd3-72-Q8vvnBaBEwtp3e5-7I2GLVurBXDujS4BxYEhbMAtIxmERrRLaf9mlP8wl-PcoWrlF5hLP9Mf4NHVYsEKBjvMZs_VUMZ_0xTuvnhnNjZY/s700/AYAM-PEGAS.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="ayam pegas emas siam" border="0" data-original-height="395" data-original-width="700" height="362" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtOo-Z00wKTSfQCWQb6Bo1yZkBD9G34PZ0M_pzVPfQCcuClJJX23Nv4oLevoEt2lg-dZq9GhgC8ITlRd3-72-Q8vvnBaBEwtp3e5-7I2GLVurBXDujS4BxYEhbMAtIxmERrRLaf9mlP8wl-PcoWrlF5hLP9Mf4NHVYsEKBjvMZs_VUMZ_0xTuvnhnNjZY/w640-h362/AYAM-PEGAS.jpeg" title="ayam termahal" width="640" /></a></div><br /><h3 style="text-align: left;">Ciri-ciri Ayam Pegar Emas Siam</h3><p>Ayam pegar emas siam ini dinamai Siamese Fireback, jika dibuat dalam bahasa Indonesia menjadi burung punggung api siam, juga dikenal sebagai burung punggung api Diard , adalah burung pegar yang cukup besar, panjangnya kira-kira 80 cm. Jantan mempunyai bulu berwarna abu - abu dengan daging wajah yang luas , tungkai dan kaki berwarna merah tua, bulu jambul hitam hias, iris mata coklat kemerahan dan ekor panjang melengkung kehitaman. Betinanya berupa burung berwarna coklat dengan sayap dan bulu ekor berwarna kehitaman.</p><script async="" crossorigin="anonymous" src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9712851591409114"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-9712851591409114" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="5894837311" style="display: block; text-align: center;"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script><div style="text-align: left;"><span style="color: red; font-family: Open Sans; font-size: large;"><b>BACA JUGA : <a href="https://www.rumahpotongayam.net/2023/06/tips-resep-ayam-goreng-mcdonald.html" title="Tips Resep Ayam Goreng McDonald">Tips Resep Ayam Goreng McDonald</a></b></span>
</div><h3 style="text-align: left;">Klasifikasi Ilmiah Ayam Pegas Emas</h3><ul style="text-align: left;"><li>Domain: Eukaryota</li><li>Kingdom:Animalia</li><li>Phylum: Chordata</li><li>Class: Aves</li><li>Order: Galliformes</li><li>Family: Phasianidae</li><li>Genus: Lophura</li><li>Species: Lophura diardi </li></ul><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8QNvqKMqhC1vO3zEF1pY2H6SmxXvT79vx1-vex0EIGZSqiC1R3R5y5iEa5dRJ8YHTS7hE8EsA1Ou5AwzzkMeugELHtNN-A7HjVNhQwm7-4pROM8vZdgWxOApsH-AHAzgFHzYxa3hMLaH8AvZqRj9eBm9n5lvlUcO5eUu-cHadvSfcIhs1R3mpZjfQrgg/s259/ayam-siam-pegar-emas.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="ayam pegar emas" border="0" data-original-height="194" data-original-width="259" height="479" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8QNvqKMqhC1vO3zEF1pY2H6SmxXvT79vx1-vex0EIGZSqiC1R3R5y5iEa5dRJ8YHTS7hE8EsA1Ou5AwzzkMeugELHtNN-A7HjVNhQwm7-4pROM8vZdgWxOApsH-AHAzgFHzYxa3hMLaH8AvZqRj9eBm9n5lvlUcO5eUu-cHadvSfcIhs1R3mpZjfQrgg/w640-h479/ayam-siam-pegar-emas.jpg" title="ayam paling mahal" width="640" /></a></div><br /><p>Ayam hias pegar emas siam tersebar di hutan dataran rendah dan hijau di Kamboja, Laos, Thailand dan Vietnam di Asia Tenggara . Spesies ini juga ditetapkan sebagai burung nasional Thailand. Betina biasanya bertelur antara empat dan delapan telur kemerahan. Nama ilmiahnya memperingati naturalis Prancis Pierre-Médard Diard .<br /><br /></p><script async="" crossorigin="anonymous" src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9712851591409114"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-9712851591409114" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="5894837311" style="display: block; text-align: center;"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script><h3 style="text-align: left;">Harga yang Mencapai 30 Juta</h3><p>Ketika kita berbicara tentang Ayam Pegar Emas Siam, yang paling mengejutkan adalah harganya. Ayam Pegar adalah salah satu ayam hias termahal di dunia, dengan harga yang bisa mencapai 30 juta atau bahkan lebih. Mengapa begitu mahal? Hal ini terkait dengan kelangkaan jenis ini, proses pemeliharaan yang rumit, serta status simbolis yang melekat padanya. Ayam Pegar adalah lambang kemewahan dan prestise, dan banyak kolektor ayam hias bersedia membayar harga mahal untuk memiliki satu.</p><div style="text-align: left;"><b style="color: red; font-family: Open Sans;"><span style="font-size: large;">BACA JUGA : <a href="https://www.rumahpotongayam.net/2023/10/mengenal-ayam-dong-tao-khas-vietnam.html" title="Mengenal Ayam Dong Tao Khas Vietnam">Mengenal Ayam Dong Tao Khas Vietnam</a></span></b></div><h3 style="text-align: left;">Membeli dan Merawat Ayam Pegar</h3><p>Jika Anda tertarik untuk memiliki Ayam Pegar, perlu mempertimbangkan beberapa hal. Pertama, pastikan Anda membeli dari peternak yang terpercaya dan memiliki izin resmi. Selain itu, persiapkan fasilitas pemeliharaan yang sesuai, termasuk kandang yang luas, makanan berkualitas, dan perawatan khusus. Merawat Ayam Pegar adalah tanggung jawab yang besar, tetapi bagi pecinta ayam hias, keindahan dan kebanggaan yang diberikan oleh Ayam Pegar mungkin sepadan dengan harganya.<br />Di Indonesia, ayam pegar merupakan salah satu jenis ayam hias yang harganya mencapai Rp 30 juta per pasang. Karena harganya mahal dan pembesaran di luar habitat, sehingga dikembangkbiakkan daam penangkaran. Salah satu tempat pembudidayaan bulu ayam pegar siam (lophura diardi) ada di penangkaran Ayam Hias Jatim, Ngawi, Jawa Timur. Menurut peternak penjualan ayam tersebut mencapai 20-30 pasang per bulan. Ayam hias itu dipasarkan ke berbagai kota dengan harga Rp 4,5 juta hingga Rp 30 juta per pasang.<br /><br /><br /></p><script async="" crossorigin="anonymous" src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9712851591409114"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-9712851591409114" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="5894837311" style="display: block; text-align: center;"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script><h3 style="text-align: left;">Penutup</h3><p>Ayam Pegar adalah salah satu ayam hias paling istimewa di dunia dengan sejarah yang kaya dan penampilan yang megah. Meskipun harganya mencengangkan, bagi sebagian orang, memiliki Ayam Pegar adalah investasi dalam keindahan dan status simbolis. Jadi, jika Anda tertarik dengan keajaiban Ayam Pegar, ingatlah bahwa keindahan datang dengan harga yang sesuai.<br /><br /><br /><br /><br /></p>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8437148295747797335.post-46210410400738183352023-10-13T20:49:00.002+08:002023-10-13T20:49:35.575+08:00 Mengenal Ayam Dong Tao Khas Vietnam<p>Vietnam adalah negara dengan kekayaan kuliner yang tak terhingga. Salah satu kuliner yang paling menarik perhatian adalah ayam Dong Tao, yang dianggap sebagai salah satu ayam paling istimewa dan langka di dunia. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang ayam Dong Tao khas Vietnam.</p><p></p><script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9712851591409114"
crossorigin="anonymous"></script>
<ins class="adsbygoogle"
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-9712851591409114"
data-ad-slot="5894837311"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script><h3 style="text-align: left;">Keunikan Ayam Dong Tao</h3><p>Ayam Dong Tao juga disebut Ayam Naga, adalah jenis ayam Vietnam langka dengan kaki membesar, yang berasal dari desa Đông Tảo di Distrik Khoái Châu dekat Hanoi.Ayam ini terkenal karena sejumlah karakteristik unik yang membedakannya dari ayam lainnya:<br /><b><br />1. Ukuran yang Besar dan Berotot</b><br />Salah satu ciri khas utama ayam Dong Tao adalah ukurannya yang besar dan berotot. Ayam ini dapat mencapai berat hingga 6 kilogram atau lebih. Tubuhnya yang kuat dan berotot membuatnya menjadi pilihan utama untuk dijadikan hidangan khas.<br /><b><br />2. Ciri Khas Kaki yang Besar</b><br />Dikenal juga sebagai "ayam kaki besar," ayam Dong Tao memiliki kaki yang sangat besar dan kuat. Kaki ayam ini menjadi daya tarik utama karena memiliki tekstur yang unik dan lezat. Kaki ayam Dong Tao dapat digunakan dalam berbagai hidangan, seperti sup atau dimasak dengan berbagai saus.</p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQQDCMYQJhCwngKX8AffA6PwlZLBjvsGg66sMq5q9HoBysM7x9rFaRHFjxtRdYD_kaSMgKsBb5W1B6p8Gkg63v-_d-j_uA8mnAoXe8JHfEz_XC8S7g3znO35vtDjdYykXCThyphenhyphenvmlCAQ84eO2_Zn3BH0Es3NXt9DAx1VjrhbXJ7BHD1OJzb3FsE4yzDsDU/s700/ayam-dong-tao-khas-vietnam.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="ayam kaki jumbo - dong tao dari vietnam" border="0" data-original-height="394" data-original-width="700" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQQDCMYQJhCwngKX8AffA6PwlZLBjvsGg66sMq5q9HoBysM7x9rFaRHFjxtRdYD_kaSMgKsBb5W1B6p8Gkg63v-_d-j_uA8mnAoXe8JHfEz_XC8S7g3znO35vtDjdYykXCThyphenhyphenvmlCAQ84eO2_Zn3BH0Es3NXt9DAx1VjrhbXJ7BHD1OJzb3FsE4yzDsDU/w640-h360/ayam-dong-tao-khas-vietnam.jpeg" title="ayam kaki jumbo - dong tao dari vietnam" width="640" /></a></div><br /><b><br />3. Daging yang Berlemak</b><br />Daging ayam Dong Tao terkenal karena tingkat lemaknya yang tinggi, yang memberikan cita rasa istimewa pada dagingnya. Lemak yang meresap ke dalam daging membuatnya sangat lezat dan empuk.<p></p><div style="text-align: left;"><b><span style="color: red; font-family: Open Sans; font-size: large;">BACA JUGA : <a href="https://www.rumahpotongayam.net/2023/06/cara-memilih-telur-ayam-berkualitas.html" title=" Cara Memilih Telur Ayam Berkualitas ">Cara Memilih Telur Ayam Berkualitas </a></span></b>
</div><p><b>4. Keturunan yang Langka</b><br />Ayam Dong Tao merupakan keturunan yang langka dan terancam punah. Ini membuatnya semakin istimewa, dan peternak di Vietnam dan beberapa bagian dunia lainnya bekerja keras untuk menjaga dan mempertahankan populasi ayam ini.<br /><br /></p><h3 style="text-align: left;">Sejarah Ayam Dong Tao</h3><p>Ayam Dong Tao memiliki sejarah yang kaya di Vietnam. Ayam ini pertama kali ditemukan di desa Dong Tao pada abad ke-19. Saat itu, hanya kalangan kerajaan dan bangsawan yang dapat menikmati ayam ini. Namun, seiring berjalannya waktu, ayam Dong Tao semakin populer dan menjadi lebih mudah diakses oleh masyarakat umum.</p><div style="text-align: left;"><b><span style="color: red; font-family: Open Sans; font-size: large;">BACA JUGA : <a href="https://www.rumahpotongayam.net/2023/06/tips-resep-ayam-goreng-mcdonald.html" title="Tips Resep Ayam Goreng McDonald">Tips Resep Ayam Goreng McDonald</a></span></b>
</div><h3 style="text-align: left;">Cara Menikmati Ayam Dong Tao</h3><p>Ayam Dong Tao dapat dinikmati dalam berbagai hidangan lezat, seperti:<br /></p><ul style="text-align: left;"><li>Ayam Goreng Kaki Besar: Ayam ini dapat digoreng hingga kulitnya garing sementara dagingnya tetap empuk dan lezat.</li><li>Sup Kaki Besar: Kaki ayam Dong Tao sering digunakan untuk membuat sup lezat dengan kuah yang gurih.</li><li>Dimasak dengan Saos Istimewa: Daging ayam Dong Tao juga sering dimasak dengan berbagai saus istimewa yang memberikan cita rasa yang unik.</li></ul><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxd3M-0Fv3bMDHV-Rfcogb6mJzPzRQAdaiqYgA3j0xSDEGErXEH7VrzIgidqh6UoQrsh0f_idMxocO6RcJ7wTG25n22repkaO5AsPK1r7EUdEZ59ijEgC9zpHviEcASwuZ1qG8oCuuh8o4aT36tDQL9jYNtGR2QW_c53IzgWyNSzHdgGTNQYJMzuKFiWw/s700/ayam-dong-tao.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="ayam dong tao" border="0" data-original-height="394" data-original-width="700" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxd3M-0Fv3bMDHV-Rfcogb6mJzPzRQAdaiqYgA3j0xSDEGErXEH7VrzIgidqh6UoQrsh0f_idMxocO6RcJ7wTG25n22repkaO5AsPK1r7EUdEZ59ijEgC9zpHviEcASwuZ1qG8oCuuh8o4aT36tDQL9jYNtGR2QW_c53IzgWyNSzHdgGTNQYJMzuKFiWw/w640-h360/ayam-dong-tao.jpeg" title="ayam vietnam" width="640" /></a></div><br /> <p></p><p>Ayam Dong Tao dihargai sebagai makanan lezat di Vietnam, dan pernah dibiakkan secara eksklusif untuk disajikan kepada keluarga kerajaan. Mereka sulit berkembang biak karena kakinya yang besar membuat sulit menetas, dan mereka juga sensitif terhadap perubahan suhu. Ayam betina sering memecahkan telurnya dengan kakinya yang besar, sehingga telurnya biasanya disimpan di dalam inkubator. Diperlukan waktu delapan bulan hingga satu tahun hingga ayam siap disembelih dengan berat tiga hingga lima kilogram, meski ayam jantan bisa mencapai enam kilogram. Dagingnya sendiri dihargai hingga 250rb rupiah per kilogram.<br /><br /></p><script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9712851591409114"
crossorigin="anonymous"></script>
<ins class="adsbygoogle"
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-9712851591409114"
data-ad-slot="5894837311"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script><h3 style="text-align: left;">Penutup</h3><p>Ayam Dong Tao adalah salah satu kuliner paling istimewa di Vietnam. Dengan ukuran yang besar, kaki yang unik, daging berlemak, dan keturunan yang langka, ayam ini adalah salah satu lambang kuliner Vietnam yang patut dicoba. Bagi pecinta kuliner yang mencari pengalaman kuliner yang langka dan istimewa, mencicipi ayam Dong Tao adalah suatu keharusan.<br /><br />Jadi, jika Anda berkesempatan untuk mengunjungi Vietnam, pastikan untuk mencari dan menikmati hidangan ayam Dong Tao yang luar biasa ini!</p>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8437148295747797335.post-79321626696878509402023-06-21T23:58:00.002+08:002023-10-13T20:50:32.424+08:00 Cara Memilih Telur Ayam Berkualitas <p>Telur ayam merupakan bahan makanan yang sangat umum dan sering digunakan dalam berbagai resep. Namun, tidak semua telur memiliki kualitas yang sama. Mengenali kualitas telur dapat membantu kita memilih telur yang segar dan berkualitas tinggi untuk menghasilkan hidangan yang lezat dan bergizi. Dalam artikel ini, kami akan memberikan beberapa tips penting untuk mengenali kualitas telur ayam. Dari tampilan fisik hingga menguji kefresannya, informasi yang akan kami sajikan akan membantu Anda menjadi seorang ahli dalam memilih telur yang tepat untuk kebutuhan dapur Anda. Dengan pengetahuan ini, Anda dapat memiliki keyakinan dan kepuasan dalam memilih telur yang terbaik untuk menyempurnakan hidangan Anda.</p><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbZ3YGywMkqHE8zlcfpvn46ZXewbS_SsTcwaX7HkVCtVhPmCbQt9hLElePcmn28dIPOjc0lb4p8sxRWUsnnDmSlLQSQNiWJsvKpITPFMhE-Ay6rHrouaUAoSizG-PtUpT7mdvZg-OKzvafilMUcin6x9Zhp2PbVwr79IJre7ciIhLDC3aS_M4iyjC0AQkz/s930/telur_ayam.jpg" style="display: block; padding: 1em 0px; text-align: center;"><img alt="" border="0" data-original-height="571" data-original-width="930" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbZ3YGywMkqHE8zlcfpvn46ZXewbS_SsTcwaX7HkVCtVhPmCbQt9hLElePcmn28dIPOjc0lb4p8sxRWUsnnDmSlLQSQNiWJsvKpITPFMhE-Ay6rHrouaUAoSizG-PtUpT7mdvZg-OKzvafilMUcin6x9Zhp2PbVwr79IJre7ciIhLDC3aS_M4iyjC0AQkz/s600/telur_ayam.jpg" width="600" /></a></div><h3 style="text-align: left;">Tips memilih telur ayam berkualitas</h3><p>Berikut ini adalah beberapa cara dalam mengteahui kualitas telur ayam. <br /><br />1. Pengamatan Visual<br />Telur yang berkualitas baik biasanya memiliki kulit yang bersih dan halus tanpa adanya noda atau retakan. Cek juga warna kulit telur, karena warna yang cerah menandakan kualitas yang baik.<br /><br />2. Uji Apung<br />Salah satu cara sederhana untuk menguji keapungan telur adalah dengan menempatkannya dalam wadah berisi air. Telur segar akan tenggelam sepenuhnya, sementara telur yang tidak segar akan mengapung atau terangkat sedikit.<br /><br />3. Pemeriksaan Kehelatan Putih Telur<br />Kehelatan putih telur adalah faktor penting dalam kualitas telur. Telur segar akan memiliki putih telur yang kental dan tidak berair. Jika putih telur terlihat encer atau berair, kemungkinan besar telur tersebut sudah cukup lama.<br /><br />4.Aroma <br />Bau yang tidak sedap atau amis pada telur adalah tanda bahwa telur tersebut tidak segar. Telur segar seharusnya tidak memiliki aroma yang tidak biasa atau tidak sedap.<br /><br />5. Kode Pada Cangkang Telur<br />Beberapa produsen mencetak kode pada cangkang telur untuk memudahkan pelacakan dan identifikasi tanggal produksi. Menggunakan kode ini dapat membantu mengenali telur yang lebih segar.<br /><br />Dengan menggunakan tips-tips di atas, Anda dapat mengenali kualitas telur ayam secara lebih baik dan membuat pilihan yang tepat saat membeli telur untuk masakan Anda.<br />Memahami perbedaan antara label-label ini akan membantu Anda memilih telur dengan kualitas terbaik.<br /></p><script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9712851591409114"
crossorigin="anonymous"></script>
<ins class="adsbygoogle"
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-9712851591409114"
data-ad-slot="5894837311"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script><h3 style="text-align: left;">Pertimbangan Membeli Telur </h3><p>Selain beberapa hal di atas, ada pula beberapa hal yang bisa dipertimbangkan dalam memilih dan membeli telur ayam.<br /></p><h4 style="text-align: left;">a. Asal telur ayam</h4><p>Telur ras bisa dari beberapa lokasi. Umumnya berasal dari ayam yang disimpan di kandang kecil di fasilitas yang padat. Telur ayam ras sering berasal dari ayam yang telah memakan makanan jagung, kedelai, dan biji kapas, yang kemudian diisi dengan zat aditif lainnya.<br /><br />Telur ras aman dikonsumsi dan masih merupakan protein pilihan. Namun, banyak peneliti percaya bahwa telur dari ayam yang dipelihara dalam kondisi ini secara nutrisi lebih rendah.<br /><br />Selain itu adapula ayam yang “bebas” tidak hanya bebas kandang tetapi juga diberi akses ke luar. Ayam jenis ini mengonsumsi makanan yang mengandung sayuran hijau, biji-bijian, cacing, dan serangga, yang lebih mirip dengan makanan ayam alami, dan jenis makanan lain yang mungkin tidak terkontrol. <br /><br /></p><h4 style="text-align: left;">b. Label Organik</h4><p>Telur ras berlabel "organik" berasal dari ayam yang dipelihara bebas kandang dengan akses luar ruangan. Ayam-ayam ini tidak memiliki antibiotik dan makan makanan yang bebas dari produk sampingan hewan. Selain itu ayam tidak dapat mengandung tanaman yang ditanam dengan pestisida kimia, pupuk, iradiasi, rekayasa genetika atau lumpur limbah.<br /><br /></p><h4 style="text-align: left;">c. Telur yang Diperkaya Omega-3</h4><p><br />Omega-3 berkhasiat untuk kesehatan jantung. Telur yang diperkaya omega-3 berasal dari ayam yang diberi makan makanan yang kaya akan sumber omega-3, seperti biji rami atau ganggang. Akibatnya, telur mereka lebih kaya akan asam lemak omega-3 <br /></p><p><b style="font-family: Open Sans;">BACA JUGA:</b></p><p><span style="font-family: Open Sans;"><b><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2023/05/harga-telur-ayam-ras-seluruh-indonesia.html" target="_blank">Harga Telur Ayam Ras Hari Ini</a><br /><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2022/11/cara-membuat-mesin-tetas-telur.html" target="_blank">Cara Membuat Mesin Tetas Telur Sederhana Kapasitas 100 Butir</a></b></span><br /></p><script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9712851591409114"
crossorigin="anonymous"></script>
<ins class="adsbygoogle"
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-9712851591409114"
data-ad-slot="5894837311"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script><h4 style="text-align: left;">d. Penggunaan hormon dan antibiotik</h4><p>Penggunaan hormon untuk produksi telur, Juga, penggunaan antibiotik terapeutik dilarang kecuali ayam betina. Namun waspadai label yang tidak diatur. Istilah seperti "alami" dan "bebas kandang" sering digunakan dalam pelabelan, tetapi klaim ini mungkin tidak selalu benar.<br /><br /></p>Screcyhttp://www.blogger.com/profile/04618638549570212116noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8437148295747797335.post-16208056120781128832023-06-08T18:43:00.006+08:002023-06-08T18:43:40.860+08:00Resep Ayam Kampung Tulang Lunak<p>Tulang lunak, daging yang gurih, dan kulit renyah adalah tiga komponen utama dalam resep Ayam Goreng Tulang Lunak yang akan kami bagikan. Makanan yang lezat ini adalah hidangan klasik yang sangat populer. Menggunakan ayam kampung segar sebagai bahan utama memberikan keistimewaan tersendiri, karena dagingnya yang lebih padat dan kaya akan rasa. Ketika digoreng dengan sempurna, ayam kampung ini menghasilkan cita rasa yang memukau dan tekstur daging yang lembut serta tulang yang mudah terlepas dari dagingnya. </p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcSp-ynDjluY8mjCVzYpk5AYLAjEOlPGhHV6Iypre10OtYj1xaGHBAWut1ek2p4ixmmhtJm-39OMqqsC6mfp6EglhqM_tsmJW4BrN7zSfC6g_Ktdfh5NYpJy3wpf6ynz9KyFvgNQaxsBkl6AOHLUaT5kLkeLIyvK6W3aaqRyPc_oZseZ_NTgQfndX7HQ/s1152/ayam-goreng-tulang-lunak_l_id.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="648" data-original-width="1152" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcSp-ynDjluY8mjCVzYpk5AYLAjEOlPGhHV6Iypre10OtYj1xaGHBAWut1ek2p4ixmmhtJm-39OMqqsC6mfp6EglhqM_tsmJW4BrN7zSfC6g_Ktdfh5NYpJy3wpf6ynz9KyFvgNQaxsBkl6AOHLUaT5kLkeLIyvK6W3aaqRyPc_oZseZ_NTgQfndX7HQ/w640-h360/ayam-goreng-tulang-lunak_l_id.jpg" width="640" /></a></div><br /><br />Bersiaplah untuk menikmati sensasi kuliner yang memanjakan lidah dengan artikel resep Ayam kampung yang diolah menjadi ayam goreng tulang lunak yang nikmat untuk lauk makan nasi. Ayam goreng tulang lunak dibuat dengan bahan bumbu bawang merah, bawang putih, ketumbar, kemiri, kunyit, jahe, santan, daun salam, serai, ragi instan, lengkuas, dan garam. Ayam goreng tulang lunak disajikan bersama sambal terasi, lalapan kemangi, mentimun, dan kremesan. <br /><br />Resep ayam goreng tulang lunak berikut ini, dikutip dari buku "Resep Ayam Goreng" (2017) karya Tim Cita Rasa terbitan Pustaka Bengawan. <br /><p></p><h3 style="text-align: left;">Resep Ayam Goreng Tulang Lunak </h3><h4 style="text-align: left;">Bahan: </h4><ul style="text-align: left;"><li>1 ekor ayam kampung </li><li>1 bungkus ragi instan </li><li>1 tangkai serai, memarkan</li><li>1 lembar daun salam 2 cm lengkuas, dimemarkan 400 ml santan </li><li>Minyak untuk menggoreng </li></ul><p style="text-align: left;"><br /></p><h4 style="text-align: left;">Bumbu yang dihaluskan: </h4><ul style="text-align: left;"><li>5 butir bawang merah </li><li>3 siung bawang putih </li><li>1 sdt ketumbar </li><li>4 butir kemiri </li><li>2 cm kunyit </li><li>2 cm jahe </li><li>1/2 sdm garam </li></ul><p style="text-align: left;"><b><span style="font-family: Open Sans;">BACA JUGA:<br /></span></b></p><ul style="text-align: left;"><li><b><span style="font-family: Open Sans;"><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2023/06/tips-resep-ayam-goreng-mcdonald.html" target="_blank">Tips Resep Ayam Goreng McDonald</a></span></b></li><li><b><span style="font-family: Open Sans;"><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2023/06/resep-ayam-saus-tiram-yang-gurih-mantap.html" target="_blank">Resep Ayam Saus Tiram yang Gurih Mantap</a></span></b></li><li><b><span style="font-family: Open Sans;"><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2022/08/19-resep-masakan-dengan-daging-ayam.html" target="_blank">19 RESEP MASAKAN DENGAN DAGING AYAM</a></span></b></li></ul><h4 style="text-align: left;">Cara membuat ayam goreng tulang lunak: </h4><ol style="text-align: left;"><li>Tusuk-tusuk ayam dengan garpu. Taburi ragi instan. Diamkan lima jam. Lumuri atam dengan bumbu lalu diamkan lagi satu jam. </li><li>Masukkan ayam ke panci presto, tuangkan santan. Tambahkan serai, daun salam, dan lengkuas. Masak selama satu jam. </li><li>Keluarkan ayam dari panci presto lalu dinginkan.</li><li>Goreng sampai matang. </li></ol><p><br /></p>Screcyhttp://www.blogger.com/profile/04618638549570212116noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8437148295747797335.post-15607686784703958332023-06-08T17:10:00.171+08:002023-08-06T16:02:09.399+08:00Harga Daging Ayam Potong Hari ini<p>Daging ayam adalah salah satu sumber protein hewani yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia. Harga daging ayam merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi daya beli masyarakat dalam memenuhi kebutuhan protein hewani. Oleh karena itu, untuk mengetahui pergerakan harga daging ayam di seluruh provinsi di Indonesia, dapat dilihat dari data yang tersedia pada laman BI.go.id.
</p><div class="separator" style="clear: both;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgVczcz789YSab13t1KQHrFJN3R9lNxWHJMsPcukj8k9qPj5QKhINNViELMI7FLIfRj1rpgm3LQ8bckBT-17jymkTkDkzNTGdlOHhmG7fu-QjHbd5gWx10QGR-k4FjR22DndkiIKuRCfz8kR0bseOZIqm4KyWUQ0v4MH2GbipE4228Euo2R8JRttPA/s640/harga-daging-ayam.jpg" style="display: block; padding: 1em 0px; text-align: center;"><img alt="harga karkas ayam" border="0" data-original-height="482" data-original-width="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgVczcz789YSab13t1KQHrFJN3R9lNxWHJMsPcukj8k9qPj5QKhINNViELMI7FLIfRj1rpgm3LQ8bckBT-17jymkTkDkzNTGdlOHhmG7fu-QjHbd5gWx10QGR-k4FjR22DndkiIKuRCfz8kR0bseOZIqm4KyWUQ0v4MH2GbipE4228Euo2R8JRttPA/s600/harga-daging-ayam.jpg" title="harga karkas ayam" width="600" /></a></div><p>
Menurut data BI.go.id pada bulan April 2023, rata-rata harga daging ayam di seluruh Indonesia adalah Rp 48.500 per kilogram. Namun, harga daging ayam di setiap provinsi berbeda-beda tergantung pada kebijakan pemerintah daerah, pasokan dari peternak, dan permintaan masyarakat.</p><script async="" crossorigin="anonymous" src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9712851591409114"></script><!--rpa-hori--><ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-9712851591409114" data-ad-format="auto" data-ad-slot="2079726632" data-full-width-responsive="true" style="display: block;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<h2> Daftar harga karkas ayam</h2><p>
Berikut ini adalah perincian harga daging ayam di beberapa provinsi di Indonesia hingga tanggal <span id="myId"></span></p>
<script>
var date = new Date();
var dd = date.getDate();
var mm = date.getMonth() + 1;
var yyyy = date.getFullYear();
var newDate = dd + "-" + mm + "-" +yyyy;
var p = document.getElementById("myId");
p.innerHTML = newDate;
</script>
<table class='tableizer-table'><tr class='tableizer-firstrow'><th>No</th><th>Provinsi</th><th>31/ 07/ 2023</th><th>01/ 08/ 2023</th><th>02/ 08/ 2023</th><th>03/ 08/ 2023</th><th>04/ 08/ 2023</th><tr><td>1</td><td>Aceh</td><td>29,500</td><td>29,500</td><td>28,800</td><td>28,150</td><td>28,050</td></tr><tr><td>2</td><td>Sumatera Utara</td><td>31,750</td><td>31,450</td><td>31,150</td><td>30,750</td><td>30,650</td></tr><tr><td>3</td><td>Sumatera Barat</td><td>40,600</td><td>40,600</td><td>40,400</td><td>40,400</td><td>39,150</td></tr><tr><td>4</td><td>Riau</td><td>28,000</td><td>27,900</td><td>27,450</td><td>27,200</td><td>27,200</td></tr><tr><td>5</td><td>Kepulauan Riau</td><td>35,600</td><td>35,750</td><td>35,950</td><td>36,000</td><td>35,850</td></tr><tr><td>6</td><td>Jambi</td><td>30,200</td><td>28,500</td><td>28,150</td><td>28,150</td><td>28,150</td></tr><tr><td>7</td><td>Bengkulu</td><td>29,750</td><td>28,650</td><td>28,250</td><td>27,650</td><td>27,400</td></tr><tr><td>8</td><td>Sumatera Selatan</td><td>28,650</td><td>28,500</td><td>27,750</td><td>27,500</td><td>27,500</td></tr><tr><td>9</td><td>Kepulauan Bangka Belitung</td><td>36,900</td><td>37,150</td><td>37,150</td><td>37,150</td><td>37,150</td></tr><tr><td>10</td><td>Lampung</td><td>32,750</td><td>32,750</td><td>32,500</td><td>32,500</td><td>32,500</td></tr><tr><td>11</td><td>Banten</td><td>38,500</td><td>38,350</td><td>38,600</td><td>38,600</td><td>38,350</td></tr><tr><td>12</td><td>Jawa Barat</td><td>37,050</td><td>36,950</td><td>36,700</td><td>36,450</td><td>36,450</td></tr><tr><td>13</td><td>DKI Jakarta</td><td>38,350</td><td>37,850</td><td>37,500</td><td>37,000</td><td>37,000</td></tr><tr><td>14</td><td>Jawa Tengah</td><td>36,300</td><td>35,900</td><td>35,450</td><td>35,200</td><td>35,300</td></tr><tr><td>15</td><td>DI Yogyakarta</td><td>36,250</td><td>36,250</td><td>36,250</td><td>36,250</td><td>36,750</td></tr><tr><td>16</td><td>Jawa Timur</td><td>35,200</td><td>35,100</td><td>34,500</td><td>34,400</td><td>34,250</td></tr><tr><td>17</td><td>Bali</td><td>42,150</td><td>42,150</td><td>42,150</td><td>42,150</td><td>42,150</td></tr><tr><td>18</td><td>Nusa Tenggara Barat</td><td>36,050</td><td>35,700</td><td>35,700</td><td>35,700</td><td>35,700</td></tr><tr><td>19</td><td>Nusa Tenggara Timur</td><td>43,550</td><td>43,450</td><td>43,950</td><td>43,200</td><td>43,850</td></tr><tr><td>20</td><td>Kalimantan Barat</td><td>40,650</td><td>40,200</td><td>40,100</td><td>39,850</td><td>39,050</td></tr><tr><td>21</td><td>Kalimantan Selatan</td><td>44,000</td><td>44,000</td><td>44,000</td><td>44,000</td><td>44,000</td></tr><tr><td>22</td><td>Kalimantan Tengah</td><td>39,150</td><td>38,000</td><td>37,750</td><td>38,150</td><td>38,650</td></tr><tr><td>23</td><td>Kalimantan Timur</td><td>37,200</td><td>36,350</td><td>36,250</td><td>35,900</td><td>34,750</td></tr><tr><td>24</td><td>Kalimantan Utara</td><td>50,000</td><td>50,000</td><td>50,000</td><td>50,000</td><td>50,000</td></tr><tr><td>25</td><td>Gorontalo</td><td>22,550</td><td>22,550</td><td>22,550</td><td>22,400</td><td>22,400</td></tr><tr><td>26</td><td>Sulawesi Selatan</td><td>22,800</td><td>23,000</td><td>23,100</td><td>23,300</td><td>22,700</td></tr><tr><td>27</td><td>Sulawesi Tenggara</td><td>34,300</td><td>34,300</td><td>34,300</td><td>34,300</td><td>33,000</td></tr><tr><td>28</td><td>Sulawesi Tengah</td><td>27,500</td><td>25,250</td><td>25,250</td><td>25,250</td><td>25,250</td></tr><tr><td>29</td><td>Sulawesi Utara</td><td>34,800</td><td>34,800</td><td>34,800</td><td>36,400</td><td>36,400</td></tr><tr><td>30</td><td>Sulawesi Barat</td><td>28,600</td><td>28,600</td><td>28,300</td><td>28,300</td><td>27,800</td></tr><tr><td>31</td><td>Maluku</td><td>37,250</td><td>36,950</td><td>36,950</td><td>36,950</td><td>36,950</td></tr><tr><td>32</td><td>Maluku Utara</td><td>43,000</td><td>43,000</td><td>43,000</td><td>43,000</td><td>43,000</td></tr><tr><td>33</td><td>Papua</td><td>46,350</td><td>46,350</td><td>45,900</td><td>46,250</td><td>46,000</td></tr><tr><td>34</td><td>Papua Barat</td><td>44,100</td><td>43,750</td><td>43,450</td><td>45,100</td><td>45,150</td></tr><tr><td> </td><td>Harga Rata Rata Nasional</td><td>35,850</td><td>35,600</td><td>35,400</td><td>35,400</td><td>35,250</td></tr></table><script async="" crossorigin="anonymous" src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9712851591409114"></script><!--rpa-hori--><ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-9712851591409114" data-ad-format="auto" data-ad-slot="2079726632" data-full-width-responsive="true" style="display: block;"></ins><script>(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});</script><p><b><span style='font-family: Open Sans; font-size: medium;'>BACA JUGA: </span></b></p><p><b><span style='font-family: Open Sans; font-size: medium;'><a href='https://www.rumahpotongayam.net/2023/05/harga-telur-ayam-ras-seluruh-indonesia.html' target='_blank'>Harga Telur Ayam Ras Seluruh Indonesia </a></span></b></p><p><b><span style='font-family: Open Sans; font-size: medium;'><a href='https://www.rumahpotongayam.net/2023/02/memilih-ayam-broiler-yang-sehat-dan.html' target='_blank'>Memilih Ayam Broiler yang Sehat dan Cara Membudidayakannya</a></span></b></p></table>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8437148295747797335.post-30507348305156540222023-06-08T17:10:00.135+08:002023-07-14T18:33:36.325+08:00Harga Telur Ayam Ras Hari Ini<p>Telur ayam ras merupakan salah satu bahan makanan yang populer dan penting dalam masyarakat Indonesia. Telur ini
menjadi sumber protein yang terjangkau dan bergizi tinggi, sehingga sering dijadikan sebagai bagian penting dalam diet
sehari-hari. Dalam beberapa tahun terakhir, harga telur ayam ras di Indonesia mengalami fluktuasi yang signifikan.
Faktor-faktor seperti pasokan, permintaan, dan musim pengaruhnya, membuat harga telur ayam ras bisa berubah secara
drastis dalam waktu singkat.</p>
<div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBGThSxz0FOYukAeXZLptelnX9PWSXranGl3ywBtC0-SPvE12JErak2F14HvNf50L1vEb3DcQd33zxeQKPxe_ZGXnG1kIH4NGNq4CY5klN07KgvXFpNF0wxNHZ7YWrrGjv6e5I2okCDzvta5NnapGWI0mRPAfr_C3SDWMPUQHjqWFwNHZV6oUJJAGo/s934/harga-telur-ayam.jpg" style="display: block; padding: 1em 0; text-align: center; "><img alt="" border="0" width="600" data-original-height="623" data-original-width="934" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBGThSxz0FOYukAeXZLptelnX9PWSXranGl3ywBtC0-SPvE12JErak2F14HvNf50L1vEb3DcQd33zxeQKPxe_ZGXnG1kIH4NGNq4CY5klN07KgvXFpNF0wxNHZ7YWrrGjv6e5I2okCDzvta5NnapGWI0mRPAfr_C3SDWMPUQHjqWFwNHZV6oUJJAGo/s600/harga-telur-ayam.jpg"/></a></div>
<p>Peningkatan populasi dan permintaan akan telur ayam ras di Indonesia menjadi salah satu faktor utama yang
mempengaruhi harga. Pertumbuhan penduduk dan perubahan pola makan yang lebih sehat telah meningkatkan konsumsi telur
ayam ras secara keseluruhan. Selain itu, industri makanan dan restoran juga memiliki permintaan yang tinggi terhadap
telur sebagai bahan baku utama dalam berbagai hidangan. Semakin tingginya permintaan ini dapat menyebabkan kenaikan
harga telur ayam ras di pasar.</p><amp-ad data-ad-client="ca-pub-9712851591409114" data-ad-slot="2079726632"
data-auto-format="rspv" data-full-width="" height="320" type="adsense" width="100vw">
<div overflow=""></div>
</amp-ad>
<p>Musim juga dapat mempengaruhi harga telur ayam ras di Indonesia. Ketika cuaca buruk, seperti musim hujan yang
berkepanjangan atau musim kemarau yang panas, produksi telur ayam ras bisa terganggu. Hal ini mengakibatkan penurunan
pasokan dan peningkatan harga. Selain itu, fluktuasi harga pakan ternak juga dapat berdampak pada harga telur ayam
ras. Jika harga pakan naik, peternak mungkin perlu menyesuaikan harga jual telur mereka untuk mengkompensasi biaya
produksi yang lebih tinggi.<br /><br />Dengan memperhatikan faktor-faktor ini, kita dapat melihat bahwa harga telur
ayam ras di Indonesia adalah suatu hal yang dinamis dan dapat berubah-ubah seiring waktu. Melalui pemantauan dan
analisis terhadap pasar, kita dapat memahami pergerakan harga dan bagaimana hal ini mempengaruhi konsumen serta
industri pangan secara keseluruhan. Berikut adalah tabel harga telur ayam ras terkini di beberapa wilayah di
Indonesia, yang akan memberikan gambaran lebih jelas tentang tren harga saat ini.</p>
<h2> Daftar harga telur ayam ras di pasar tradisional Indonesia</h2>
<p> Berikut ini adalah perincian harga telur ayam di beberapa provinsi di Indonesia hingga tanggal <span
id="myId"></span></p>
<script>
var date = new Date();
var dd = date.getDate();
var mm = date.getMonth() + 1;
var yyyy = date.getFullYear();
var newDate = dd + "-" + mm + "-" + yyyy;
var p = document.getElementById("myId");
p.innerHTML = newDate;
</script>
<table class='tableizer-table'><tr class='tableizer-firstrow'><th>No</th><th>Provinsi</th><th>06/ 07/ 2023</th><th>07/ 07/ 2023</th><th>10/ 07/ 2023</th><th>11/ 07/ 2023</th><th>12/ 07/ 2023</th><th>13/ 07/ 2023</th><th>14/ 07/ 2023</th><tr><td>1</td><td>Aceh</td><td>31,150</td><td>31,250</td><td>31,250</td><td>31,250</td><td>31,400</td><td>31,400</td><td>31,400</td></tr><tr><td>2</td><td>Sumatera Utara</td><td>31,100</td><td>31,100</td><td>31,100</td><td>32,550</td><td>33,000</td><td>33,000</td><td>31,650</td></tr><tr><td>3</td><td>Sumatera Barat</td><td>29,000</td><td>29,000</td><td>29,000</td><td>29,000</td><td>29,000</td><td>29,000</td><td>29,000</td></tr><tr><td>4</td><td>Riau</td><td>31,050</td><td>31,050</td><td>30,300</td><td>30,300</td><td>30,350</td><td>30,350</td><td>30,350</td></tr><tr><td>5</td><td>Kepulauan Riau</td><td>29,250</td><td>29,250</td><td>29,250</td><td>29,250</td><td>29,250</td><td>29,250</td><td>29,000</td></tr><tr><td>6</td><td>Jambi</td><td>28,500</td><td>28,500</td><td>28,500</td><td>28,500</td><td>28,500</td><td>28,500</td><td>28,500</td></tr><tr><td>7</td><td>Bengkulu</td><td>29,350</td><td>29,350</td><td>29,350</td><td>29,350</td><td>29,350</td><td>29,350</td><td>29,350</td></tr><tr><td>8</td><td>Sumatera Selatan</td><td>29,500</td><td>29,550</td><td>29,550</td><td>29,550</td><td>29,650</td><td>29,500</td><td>29,650</td></tr><tr><td>9</td><td>Kepulauan Bangka Belitung</td><td>35,150</td><td>35,150</td><td>35,150</td><td>35,150</td><td>35,150</td><td>35,150</td><td>35,150</td></tr><tr><td>10</td><td>Lampung</td><td>29,150</td><td>29,150</td><td>29,150</td><td>29,250</td><td>29,250</td><td>29,250</td><td>29,650</td></tr><tr><td>11</td><td>Banten</td><td>31,500</td><td>31,500</td><td>31,750</td><td>32,250</td><td>32,250</td><td>32,350</td><td>32,350</td></tr><tr><td>12</td><td>Jawa Barat</td><td>31,400</td><td>31,500</td><td>31,550</td><td>31,450</td><td>31,550</td><td>31,600</td><td>31,550</td></tr><tr><td>13</td><td>DKI Jakarta</td><td>31,250</td><td>31,400</td><td>31,400</td><td>31,400</td><td>31,400</td><td>31,400</td><td>31,600</td></tr><tr><td>14</td><td>Jawa Tengah</td><td>31,000</td><td>31,050</td><td>31,150</td><td>31,250</td><td>31,200</td><td>31,350</td><td>31,450</td></tr><tr><td>15</td><td>DI Yogyakarta</td><td>31,500</td><td>31,500</td><td>31,500</td><td>31,500</td><td>31,500</td><td>31,500</td><td>31,500</td></tr><tr><td>16</td><td>Jawa Timur</td><td>30,600</td><td>30,500</td><td>30,700</td><td>30,700</td><td>30,700</td><td>30,600</td><td>30,600</td></tr><tr><td>17</td><td>Bali</td><td>29,800</td><td>29,800</td><td>29,900</td><td>29,900</td><td>29,900</td><td>29,900</td><td>29,900</td></tr><tr><td>18</td><td>Nusa Tenggara Barat</td><td>32,400</td><td>32,500</td><td>32,500</td><td>32,500</td><td>32,500</td><td>32,500</td><td>32,500</td></tr><tr><td>19</td><td>Nusa Tenggara Timur</td><td>34,700</td><td>34,700</td><td>34,700</td><td>34,600</td><td>34,850</td><td>34,850</td><td>34,850</td></tr><tr><td>20</td><td>Kalimantan Barat</td><td>32,700</td><td>32,700</td><td>32,750</td><td>32,700</td><td>32,700</td><td>32,700</td><td>-</td></tr><tr><td>21</td><td>Kalimantan Selatan</td><td>31,650</td><td>31,850</td><td>32,000</td><td>32,000</td><td>32,100</td><td>32,250</td><td>32,250</td></tr><tr><td>22</td><td>Kalimantan Tengah</td><td>34,400</td><td>34,600</td><td>34,600</td><td>35,000</td><td>35,400</td><td>35,400</td><td>35,400</td></tr><tr><td>23</td><td>Kalimantan Timur</td><td>32,500</td><td>32,500</td><td>32,500</td><td>32,650</td><td>32,650</td><td>32,750</td><td>32,750</td></tr><tr><td>24</td><td>Kalimantan Utara</td><td>33,700</td><td>33,700</td><td>33,500</td><td>33,500</td><td>33,600</td><td>33,600</td><td>33,600</td></tr><tr><td>25</td><td>Gorontalo</td><td>31,950</td><td>31,800</td><td>32,000</td><td>31,800</td><td>31,800</td><td>31,800</td><td>31,800</td></tr><tr><td>26</td><td>Sulawesi Selatan</td><td>27,050</td><td>27,050</td><td>27,200</td><td>27,250</td><td>27,250</td><td>27,250</td><td>27,450</td></tr><tr><td>27</td><td>Sulawesi Tenggara</td><td>32,900</td><td>32,900</td><td>32,700</td><td>32,900</td><td>33,100</td><td>33,100</td><td>33,100</td></tr><tr><td>28</td><td>Sulawesi Tengah</td><td>31,400</td><td>31,400</td><td>31,250</td><td>31,250</td><td>31,250</td><td>31,250</td><td>31,600</td></tr><tr><td>29</td><td>Sulawesi Utara</td><td>28,500</td><td>28,500</td><td>28,500</td><td>28,500</td><td>28,250</td><td>28,250</td><td>28,400</td></tr><tr><td>30</td><td>Sulawesi Barat</td><td>29,150</td><td>29,150</td><td>29,150</td><td>29,100</td><td>29,100</td><td>29,400</td><td>29,400</td></tr><tr><td>31</td><td>Maluku</td><td>37,200</td><td>37,200</td><td>37,000</td><td>37,200</td><td>37,200</td><td>37,200</td><td>37,200</td></tr><tr><td>32</td><td>Maluku Utara</td><td>34,250</td><td>34,250</td><td>34,250</td><td>34,250</td><td>34,250</td><td>34,250</td><td>34,250</td></tr><tr><td>33</td><td>Papua</td><td>37,400</td><td>37,250</td><td>37,250</td><td>37,300</td><td>37,300</td><td>37,300</td><td>37,300</td></tr><tr><td>34</td><td>Papua Barat</td><td>37,350</td><td>37,350</td><td>37,350</td><td>37,350</td><td>37,350</td><td>37,350</td><td>37,350</td></tr><tr><td> </td><td>Harga Telur Rata-Rata</td><td>31,750</td><td>31,750</td><td>31,750</td><td>31,850</td><td>31,900</td><td>31,900</td><td>31,850</td></tr></table><script async="" crossorigin="anonymous" src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9712851591409114"></script><!--rpa-hori--><ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-9712851591409114" data-ad-format="auto" data-ad-slot="2079726632" data-full-width-responsive="true" style="display: block;"></ins><script>(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});</script><p><b><span style='font-family: Open Sans; font-size: medium;'>BACA JUGA: </span></b></p><p><b><span style='font-family: Open Sans; font-size: medium;'><a href='https://www.rumahpotongayam.net/2023/05/harga-daging-ayam-broiler-di-seluruh.html' target='_blank'>Harga Daging Ayam Broiler di Seluruh Provinsi di Indonesia</a></span></b></p><p><b><span style='font-family: Open Sans; font-size: medium;'><a href='https://www.rumahpotongayam.net/2023/02/memilih-ayam-broiler-yang-sehat-dan.html' target='_blank'>Memilih Ayam Broiler yang Sehat dan Cara Membudidayakannya</a></span></b></p></table>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8437148295747797335.post-85333090560328403842023-06-08T17:08:00.004+08:002023-06-08T17:08:45.810+08:00Tips Resep Ayam Goreng McDonald<p>McDonald merupakan salah satu waralaba yang cukup populer dengan menu burger. Selain itu, ayam goreng juga menjadi salah satu menu favorit, terutama bagi masyarakat Indonesia. Sehingga tak sedikit yang penasaran dengan cara membuat ayam goreng ala restoran cepat saji asal Amerika tersebut.<br />Resep ayam goreng ala McD pun dapat dengan mudah kita temukan di media sosial hingga internet. Kendati tak satu orang pun yang bisa benar-benar membuat ayam goreng mirip seperti yang mereka makan di McD.<br /><br />Sebenarnya, resep ayam goreng ini sudah disebarluaskan melalui highlight story Instagram @mcdonaldsid. Restoran tersebut membagikan langsung resep hingga tips membuat ayam goreng ala mereka. Simak rangkuman di bawah ini. <br /><br /></p><h4 style="text-align: left;">1. Buat adonan tepung cair</h4><p> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaAQuv-L5JWU7mDTMCz1Dx_dmpgliBLqd9rwbQrUwCC6S2sA5WXHNhsX76vuoh1d-A4ary4GCoSUBohvmVzJS7kpBtu4m5mPmw64r_7_XyPyO8uX8uj4GFbxv10EwzFol1viqbZx2Gftpx_pRNU2odEzF4iSTU5xp9MmAaHB-f7IL_L9stxb3iz4Guvw/s480/adonan-tepung-cair.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="349" data-original-width="480" height="466" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaAQuv-L5JWU7mDTMCz1Dx_dmpgliBLqd9rwbQrUwCC6S2sA5WXHNhsX76vuoh1d-A4ary4GCoSUBohvmVzJS7kpBtu4m5mPmw64r_7_XyPyO8uX8uj4GFbxv10EwzFol1viqbZx2Gftpx_pRNU2odEzF4iSTU5xp9MmAaHB-f7IL_L9stxb3iz4Guvw/w640-h466/adonan-tepung-cair.jpg" width="640" /></a></p><br /><p></p><p>Proses persiapan dimulai dengan membuat adonan cair. Kamu perlu menyiapkan bahan-bahan seperti tepung terigu, tepung maizena, susu bubuk, soda kue, lada, garam. Kemudian masukan satu butir kuning telur serta cairkan adonan dengan air, dan aduk hingga merata.<br /><br /></p><h4 style="text-align: left;">2. Buat adonan tepung kering</h4><p> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUeQ4rF4P-hArRSm1G82NOjMFQzXf1Mfi2qKd2RKXuyqO3L0U7_wL92iFsjIXLy66FaXiSPWhS6ACgIskCiueePTviytGHajoquQjtMn5pp710nHK3RlkLln31ohqlw2c5sObAtGhOlrAyTYHRaSES3ULF_Cyv5UqrkOceSng-ShQPuz2iqRax8rVymw/s1000/adonan_tepung_kering.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="498" data-original-width="1000" height="318" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUeQ4rF4P-hArRSm1G82NOjMFQzXf1Mfi2qKd2RKXuyqO3L0U7_wL92iFsjIXLy66FaXiSPWhS6ACgIskCiueePTviytGHajoquQjtMn5pp710nHK3RlkLln31ohqlw2c5sObAtGhOlrAyTYHRaSES3ULF_Cyv5UqrkOceSng-ShQPuz2iqRax8rVymw/w640-h318/adonan_tepung_kering.jpg" width="640" /></a></p><p>Selanjutnya, siapkan di mangkuk lain tepung terigu, tepung maizena, baking soda, kaldu bubuk, bubuk bawang putih, dan garam, lalu sisihkan.<br /><br /></p><h4 style="text-align: left;">3. Buat marinasi ayam</h4><p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQfoGMOf5TAyvTOTJdFIySWKgA_aKFkMiJ9uge2fXsK2JKWBr9BX58gORIq3gk2vV829tXs6GYx3i105rIhuFMQV7u94V6OB-SnJcaF7JoT0lnYz1LyMHel022OBHuVuNyElMRRdFRlW2hIC_EHdFjrFiEN3swUs17h6frzUDSYkRjJMQMf9pqV6k-Jw/s499/marinasi-ayam.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="335" data-original-width="499" height="430" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQfoGMOf5TAyvTOTJdFIySWKgA_aKFkMiJ9uge2fXsK2JKWBr9BX58gORIq3gk2vV829tXs6GYx3i105rIhuFMQV7u94V6OB-SnJcaF7JoT0lnYz1LyMHel022OBHuVuNyElMRRdFRlW2hIC_EHdFjrFiEN3swUs17h6frzUDSYkRjJMQMf9pqV6k-Jw/w640-h430/marinasi-ayam.jpg" width="640" /></a></div><br /><p></p><p>Tak kalah penting, adalah proses marinasi ayam sebelum nanti dimasukkan ke adonan tepung cari dan kering. Untuk memarinasi ayam kamu perlu menyiapkan lada, garam, dan bubuk bawang putih. Kemudian balurkan ke seluruh bagian ayam.</p><p><b><span style="font-family: Open Sans;">BUTUH MESIN MARINASI UNTUK PROSES KARKAS AYAM JUMLAH BESAR ?</span></b></p><p><b><span style="font-family: Open Sans;">BACA JUGA:<br /></span></b></p><ul style="text-align: left;"><li><b><span style="font-family: Open Sans;"><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2019/09/mesin-marinasi-kapasitas-200-kg-drum.html" target="_blank">MESIN MARINASI KAPASITAS 200 KG - DRUM - LOKAL</a></span></b></li><li><b><span style="font-family: Open Sans;"><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2015/02/mesin-marinasi.html" target="_blank">Mesin Marinasi Ayam</a></span></b></li></ul><p><br /><br /></p><h4 style="text-align: left;">4. Proses penepungan ayam goreng</h4><p>Ayam yang sudah dimarinasi tadi sekarang bisa kamu mulai untuk balurkan dalam adonan tepung. Saat proses ini kamu juga perlu menyiapkan satu mangkuk air dingin dengan suhu 1-4 derajat celsius.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyLYJPhPecbsiAFrMj3jStda1cusuzR70VfNrX7WW50DNCnO_DNArIO0MAH0ZeJP9CJV4hrc74qj20YKeoHfUcp8rDqdll16CR6RdFWOfwxQ5YvasrRxrraSbz5DpacpsNsYrnJrAr8gQf8wQFjsbe_kAU00mPC7h0ssGqsR5s0rVVqv5eO-mNLcgnwQ/s500/penepungan-ayam-goreng.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="penepungan ayam goreng" border="0" data-original-height="335" data-original-width="500" height="428" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyLYJPhPecbsiAFrMj3jStda1cusuzR70VfNrX7WW50DNCnO_DNArIO0MAH0ZeJP9CJV4hrc74qj20YKeoHfUcp8rDqdll16CR6RdFWOfwxQ5YvasrRxrraSbz5DpacpsNsYrnJrAr8gQf8wQFjsbe_kAU00mPC7h0ssGqsR5s0rVVqv5eO-mNLcgnwQ/w640-h428/penepungan-ayam-goreng.jpg" title="penepungan ayam goreng" width="640" /></a></div><br /><p></p><ul style="text-align: left;"><li>Mula-mula masukkan ayam yang sudah dimarinasi ke dalam adonan tepung basah.</li><li>Kemudian masukkan ke dalam tepung kering sambil memijat-mijat perlahan daging ayam agar seluruh bagian tertutup adonan tepung.</li><li>Selanjutnya, siapkan mangkuk yang sudah berisi air dingin dan masukkan ayam yang sudah ditepungi tadi ke dalam air dingin selama 4 detik. </li><li>Lalu, masukkan kembali ke adonan kering, dan kembalikan ke air dingin selama 2 detik. </li><li>Barulah terakhir masukkan ke tepung kering.</li><li>Untuk menepiskan tepung kering pada proses terakhir, gunakanlah punggung kedua tangan kamu lalu lakukan gerakan seperti menepuk-nepuk. Cara ini bisa membuat tepung ayam krispi.</li></ul><p><br /></p><h4 style="text-align: left;">5. Menggoreng Metode Deep Fry dengan suhu yang tepat<br /></h4><p>Tips terakhir, adalah goreng ayam dengan minyak banyak dan pastikan suhunya 160 derajat celsius. Goreng ayam selama kurang lebih 12 menit atau hingga matang sempurna dan warnanya cokelat keemasan. Ketika sudah matang, jangan lupa tiriskan ayam agar tidak terlalu berminyak.</p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7pCNmHJKabdNOLRvHoeQ1AkvgTEwKpsHZMLzFEbdz4V4chtjlkh4ymCZpr-5N3oNJ1Ie9fHONdMuzioA3U_dO7M4-7JO9GM9b3dZyN5pbsPjoLjv5OY0jWhX_XEOW41Vlzx9HwbRif_hZ9VLzVWdyKWaOxuIdVqtanInb8LgfUmQlAw1gEMCNFOel6w/s800/deep-fryer.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="800" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7pCNmHJKabdNOLRvHoeQ1AkvgTEwKpsHZMLzFEbdz4V4chtjlkh4ymCZpr-5N3oNJ1Ie9fHONdMuzioA3U_dO7M4-7JO9GM9b3dZyN5pbsPjoLjv5OY0jWhX_XEOW41Vlzx9HwbRif_hZ9VLzVWdyKWaOxuIdVqtanInb8LgfUmQlAw1gEMCNFOel6w/w640-h360/deep-fryer.jpg" width="640" /></a></div><br /> <b>Goreng dengan cara Deep Fry </b><br /><p></p><p>Selain itu, ayam goreng tepung digoreng di peralatan deep-fry. Deep Fry adalah cara masak dengan minyak goreng yang banyak dan panas sehingga seluruh ayam goreng tepung terendam di dalamnya. Cara masak ini membuat kulit ayam renyah dan dagingnya matang dengan cepat serta merata. Kalau mau mencoba teknik memasak ini, Ibu bisa pakai panci berdiameter kecil supaya ayam benar-benar terendam minyak saat dimasak. </p><p><b style="font-family: Open Sans;">BACA JUGA : <a href="https://www.rumahpotongayam.net/2017/01/deep-fryer.html" target="_blank"><span>Deep Fryer</span></a></b></p><p><br /><b>Bagaimana jika tidak ada bisa deep fry ?Gunakan Cara Double-Fry</b><br />Jika ragu dan tidak punya peralatan mencoba metode deep-fry, mungkin bisa coba cara masak double-fry. Caranya, goreng ayam dengan minyak segar hingga setengah matang. Lalu, tiriskan selama 30-60 detik, dan lanjut goreng kembali hingga matang. Dengan begitu, ayam goreng tepung bisa matang merata dan renyah. <br /></p>Screcyhttp://www.blogger.com/profile/04618638549570212116noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8437148295747797335.post-21975008300324842162023-06-08T16:16:00.001+08:002023-06-08T16:18:59.943+08:00 Daftar Jenis Pakan Ayam Pedaging<p>Pakan yang tepat sangat penting dalam pertumbuhan dan kesehatan ayam pedaging. Memilih jenis pakan yang sesuai dan berkualitas dapat mempengaruhi performa dan produktivitas ayam. Dalam artikel ini, kami akan menyajikan daftar jenis pakan ayam pedaging yang umum digunakan dalam industri peternakan. </p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwjJAylmkauCEDCQU8iU4ZOxnUJQD0LR8IMrXBY_j9WZU4PVTE_XTn-754Jazx9U71yMW7_MvVit-uI4xfU-hEzZBJ6whT9lVmJaar0ld6iVnfuoN_vLl7e0l1ZO3uaOGU_QW0VSteoFWO_AdtrScNc4HPFfV0nV1k9_9vljaFFL3IFK4_cILUGBja6Q/s1152/pakan-ayam-pedaging.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="768" data-original-width="1152" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwjJAylmkauCEDCQU8iU4ZOxnUJQD0LR8IMrXBY_j9WZU4PVTE_XTn-754Jazx9U71yMW7_MvVit-uI4xfU-hEzZBJ6whT9lVmJaar0ld6iVnfuoN_vLl7e0l1ZO3uaOGU_QW0VSteoFWO_AdtrScNc4HPFfV0nV1k9_9vljaFFL3IFK4_cILUGBja6Q/w640-h426/pakan-ayam-pedaging.jpg" width="640" /></a></div><br /> Dari pakan komersial hingga campuran pakan alami, berbagai jenis pakan memberikan nutrisi penting yang dibutuhkan oleh ayam pedaging untuk pertumbuhan yang optimal. Dengan mengetahui variasi pakan yang tersedia, peternak dan pecinta ayam dapat membuat keputusan yang tepat untuk memberikan makanan yang sehat dan seimbang kepada ayam pedaging mereka. Mari kita eksplorasi daftar jenis pakan yang dapat membantu mengoptimalkan pertumbuhan dan produktivitas ayam pedaging.<br /><br /><p></p><h3 style="text-align: left;">1. Pakan Ayam Hi Pro Vite 511 Bravo</h3><p>Pakan ayam Hi Pro Vite 511 Bravo merupakan pakan produk dari Charoen Phokpan Pakan yang diperuntukkan DOC (day old chick) fase pre-starter dan starter. Sehingga pakan ayam ini disarankan diberikan ke anak ayam dengan umur ayam rentang 1 hari – 20 hari. yang menggunakan bahan campuran dari jagung, dedak, bungkil kacang-kacangan, tepung daging dan tulang, pecahan gandum, canola, calcium, vitamin, trace mineral dan antioksidan. Bahan-bahan tersebut memiliki nutrisi yang sangat baik untuk pertumbuhan ayam broiler.</p><p><br />Dengan pakan ayam ini, ayam pedaging dapat tumbuh dengan baik karena pakan berbentuk butiran kecil dan mengandung protein sekitar 21-23%.<br /><br /></p><h3 style="text-align: left;">2. Pakan Ayam Broiler Starter BR I Crumble</h3><p>Sesuai namanya yaitu starter, pakan ayam yang ditujukan untuk DOC fase starter (usia 8 sampai 21 hari). Pakan ayam ini memiliki tekstur crumble yang dapat memudahkan ayam untuk mencernanya sebaaigmana diklaim memberikan hasil terbaik untuk perkembangan seluruh organ, mempercepat pertumbuhan, dan menghasilkan FCR terbaik.<br /><br />Ada beberapa produsen yang telah memproduksi pakan BR 1, seperti Wonokoyo, Japfa Comfeed Indonesia, De Heus.Kandungan pakan BR 1 tergantung masing-masing produsen, tetapi umumnya terdiri atas protein kasar, lemak, air, serat kasar, kalsium, phospor, dan antibiotik.</p><p>Selain crumble, sebenarnya ada pilihan lain BR1 yaitu pelet. Namun untuk fase starter, pilih saja BR I yang crumble. <br /><br />Untuk menjaga kualitas, tempatkan pakan di atas palet kayu yang kering, dingin, dan berventilasi baik. Selain itu hindari penyimpanan pakan yang bercampur dengan bahan baku pakan lain dan bahan kimia.</p><p style="text-align: left;"><br /></p><h3 style="text-align: left;">3. Pakan Ayam Hi Pro Vite 512 Bravo</h3><p style="text-align: left;">Anda dapat memberikan produk ini kepada anak ayam pedaging yang sudah mulai dewasa. Pakan ini memiliki kandungan protein sebesar 19%, yang sangat cocok untuk kebutuhan nutrisi anak ayam pada tahap pertumbuhan tersebut. Selain itu, karena berupa pelet, memberikan makanan juga jadi lebih mudah dan cepat. Bahan – bahan tersebut terdiri dari jagung, dedak, bungkil, kedelai, tepung daging dan tulang, pecahan gandum, canola, calcium, phosphorus, vitamin, trace mineral dan antioksidan yang memiliki nutrisi sangat baik untuk pertumbuhan ayam broiler.<br /><br />Pakan ini disarankan diberikan ke umur ayam dengan rentang 20 hari – panen.<br /><br /></p><h3 style="text-align: left;">4. Pakan ayam Pollard</h3><p style="text-align: left;">Pollard adalah bahan pakan ayam yang merupakan limbah penggilingan dari gandum menjadi terigu. Bahan ini kaya dengan protein, lemak, mineral dan vitamin-vitamin meskipun banyak mengandung polikasarida struktural. Biasanya orang-orang menyebutnya juga dedak gandum. Olahan gandum yang tinggi protein, lemak dan juga serat sehingga bagus untuk ayam. Dalam pollard atau dedak gandum mengandung sekitar 4% lemak, 15% protein, dan 9% serat.<br /><br />Pollard memiliki tiga ragam bentuk pakan, yaitu tepung halus, pelet, dan crumble.Pakan pollard yang berbentuk seperti tepung memiliki keunggulan, yaitu harga yang sangat relatif untuk dijangkau para pemula peternak ayam.Sedangkan kerugiannya adalah pakan mudah dikais oleh ayam dan pencampuran yang tidak merata sehingga ada pemisahan bahan yang menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi yang akan dikonsumsi oleh ayam. <br /><br />Meski demikian, penggunaan pollard dalam ransum harus dibatasi karena mengandung zat anti nutrisi. Batas maksimal penggunaan pollard sebagai bahan pakan untuk ayam pedaging umur 4-8 minggu maksimal 20% (Elvina, 2008).<br /><br /></p><h3 style="text-align: left;">5. Pakan Ayam Ras Pedaging Idaman BR-1 W</h3><p style="text-align: left;">(Broiler) Starter Umur 1-21 hari<br /></p><ul style="text-align: left;"><li>Kandungan Nutrisi</li><li>Kadar Air max 12%</li><li>Protein Kasar 21-23%</li><li>Lemak Kasar min 4%</li><li>Serat Kasar max 6%</li><li>Abu max 8%</li><li>Calcium 0,9-1,2%</li><li>Phosphor 0,6-1%</li><li>Antibiotik -</li><li>Coccidiostat +</li><li>Aflatoxin max 50ppb</li></ul><p style="text-align: left;"><br />Bahan Baku yg dipakai:<br />Jagung, Bungkil Kedelai, Gluten Jagung, Tepung Daging & Tulang, Minyak Kelapa Satiw, Katul, Tepung Batu<br /><br />Bahan Imbuhan yg dipakai:<br />Asam Amino Esensial, Vitamin, Mineral Premix</p><p style="text-align: left;"></p><h3 style="text-align: left;">6. Pellet</h3>Pellet
merupakan pakan ayam pedaging terbaik yang praktis dan mudah diperoleh.
Namun harga pelet yang terus naik sangat memberatkan para peternak
ayam.<br /><br />Pakan jenis ini memiliki bentuk silinder dan ketika
diberikan di kandang ayam tidak perlu dicampur air terlebih dahulu
sehingga tidak mengotori kandang dan mudah disimpan.Pakan ini menjadi
favorit semua ternak ayam karena memiliki tekstur yang padat sehingga
mudah untuk dicerna dan dikonsumsi oleh ayam<h3 style="text-align: left;">Jenis pakan ayam alami</h3><h4 style="text-align: left;">7. Dedak / Bekatul</h4><p style="text-align: left;">Dedak merupakan pakan ayam pedaging t yang berasal dari penggilingan padi yang diubah menjadi pakan ternak yang memiliki kandungan protein berkisar antara 12-13%.<br />Dedak memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi yang sangat cocok diberikan terhadap anak ayam pedaging hingga dewasa. Dedak juga memiliki harga yang relatif murah dan mudah untuk diperoleh, sehingga pakan ini dapat diberikan secara terus menerus sebagai pakan utama.<br /><br />Dedak memiliki ciri khas yaitu mempunyai bau khas wangi, berwarna coklat dan tidak menggumpal. Dedak sangat mudah untuk berbau apek jika kualitasnya menurun, sehingga para peternak harus memperhatikan kesegaran dedak agar ayam tetap berselera ketika mengkonsumsi nya.<br /><br />Kekurangan dari dedak yaitu penggunaan 30% dalam ransum ternyata dapat menurunkan pertambahan berat badan broiler yang disebabkan karena tingginya kandungan lemak dan asam fitat yang menyebabkan fosfor yang terkandung tidak terserap oleh para ternak. Maka dari itu, jenis pakan ayam pedaging terbaik ini tidak dapat digunakan secara berlebihan.<br /><br />Karena pada umumnya penggunaan lebih dari 20% akan menghambat pertumbuhan karena terdapat kandungan asam fitat dalam bentuk kompleks dengan protein, pektin dan polisakarida. Karena gizinya yang kurang lengkap, ada baiknya diselingi pakan lain agar nutrisi ayam terpenuhi.<br /><br /></p><h4 style="text-align: left;">8. Sorgum</h4><p style="text-align: left;">Sorgum merupakan salah satu tanaman biji-bijian yang dapat menggantikan posisi jagung.Hal tersebut karena nilai nutrisinya tidak berbeda dengan jagung yang sangat bermanfaat untuk proses pertumbuhan ayam.<br /><br />Namun karena kandungan tanin yang cukup tinggi, biji sorgum hanya digunakan dalam jumlah terbatas karena dapat mempengaruhi fungsi asam amino dan protein yang dapat mengakibatkan masalah pertumbuhan seperti kelainan pada bagian kaki ayam tersebut.<br /><br />Bahan shorgum agak sulit disediakan, hanya ada di daerah tertentu. Untuk mengantisipasi kekurangan tersebut, sebaiknya jadwalkan pemberian sorgum bergantian dengan pakan lain dengan porsi nutrisi yang sama.<br /><br /></p><h4 style="text-align: left;">9. Jagung Giling</h4><p style="text-align: left;">Jagung juga menjadi salah satu menu makanan yang paling disukai oleh ternak ayam karena memiliki ukuran yang tekstur yang padat. Berdasarkan hal tersebut membuat para peternak harus memperhatikan tingkat kehalusan jagung tersebut dikarenakan ayam tidak akan suka makan yang bertekstur besar dan keras.<br /><br />Kandungan yang terdapat dalam jagung merupakan kandungan yang dimiliki pakan ayam pedaging terbaik. Kandungan tersebut terdiri dari vitamin C, vitamin B, asam lemak, kalium, omega 6 dan masih banyak lagi yang dapat menyehatkan ayam dari usia kecil hingga siap panen. <br /><br /></p><h4 style="text-align: left;">10. Tepung Tulang</h4><p style="text-align: left;">Pakan ini biasanya terbuat dari sisa sisa tulang ayam dan tulang ikan yang diolah menjadi tepung halus. Untuk pakan ini sendiri, para peternak yang baru memulai usaha beternak ayam dapat membuat pakan ini sendiri, sehingga dapat meminimalisir pengeluaran serta limbah di lingkungan peternakan.<br /><br />Kandungan-kandungan dalam tepung tulang sangat bernutrisi dan dibutuhkan oleh ayam seperti memiliki kalsium tinggi yang dapat meminimalisir masalah tulang keropos ketika ayam sudah cukup dewasa.<br /><br /></p><h4 style="text-align: left;">11. Ubi yang Telah Dicincang</h4><p style="text-align: left;">Kandungan protein dan serat pada ubi sangatlah tinggi, sehingga cukup menyehatkan bagi ayam. Namun, kamu harus hati-hati ketika memberikan pakan ini karena daun ubi memiliki racun yang berbahaya bagi hewan .<br /></p><h4 style="text-align: left;">12. Pakan Ayam Tepung Ikan</h4><p style="text-align: left;">Tepung ikan memiliki kandungan lemak tak jenuh dan dapat membantu reproduksi ayam ternak. Kandungan mineral dan vitamin pada tepung ikan juga sangat bermanfaat bagi kesehatan ayam.<br /></p><h4 style="text-align: left;">13. Bungkil Kacang Kedelai</h4><p style="text-align: left;">Bungkil kedelai mengandung 44 hingga 51 persen protein dan asam amino yang sangat tinggi. Namun harus memerhatikan sebelum memberi bungkil kacang kedelai, jangan lupa untuk mengolahnya terlebih dahulu agar proteinnya dapat tercerna dengan baik oleh ayam.<br /><br /></p><h4 style="text-align: left;">14. Tepung Keong Mas atau Siput</h4><p style="text-align: left;">Cangkang keong yang telah bersih dapat kamu olah menjadi tepung lalu berikan sebagai makanan ayam. Memberikan tepung keong mas atau siput pada ayam membuat ayam cepat gemuk dan dapat memenuhi kandungan mineral yang ia perlukan selama tumbuh.<br /></p><p style="text-align: left;"><b><span style="font-family: Open Sans;">BACA JUGA:<br /></span></b></p><ul style="text-align: left;"><li><b><span style="font-family: Open Sans;"><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2023/02/estimasi-biaya-dan-peralatan-penting.html" target="_blank">Estimasi Biaya dan Peralatan Penting untuk Membuat Kandang Ayam Closed House dengan Kapasitas 1000-10000 Ekor</a></span></b></li><li><b><span style="font-family: Open Sans;"><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2023/02/cara-menghitung-parameter-performa.html" target="_blank">Cara Menghitung Parameter Performa Pemeliharaan Ayam Broiler</a></span></b></li><li><b><span style="font-family: Open Sans;"><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2023/02/standar-bobot-ayam-broiler.html" target="_blank">Standar Bobot Ayam Broiler</a></span></b></li></ul><h4 style="text-align: left;">15. Singkong</h4><p style="text-align: left;">Melansir dari situs Dinas Peternakan, singkong adalah salah satu pakan ayam yang bisa membuat ayam mudah gemuk. Singkong memiliki kandungan energi yang hampir sama dengan jagung. Namun, pemberian pakan singkong berlebihan bisa membuat ayam feses basah.<br /><br /></p><h4 style="text-align: left;">16. Bungkil Kelapa</h4><p style="text-align: left;">Makanan ayam berikutnya adalah bungkil kelapa yang merupakan sisa dari pengolahan minyak kelapa. Umumnya, daging kelapa yang dikeringkan akan diambil minyaknya dan tersisa bungkil kelapa. Ketika memberikan bungkil kelapa pada ayam, pastikan bungkil masih segar dan tidak berbau tengik. Hal tersebut karena bungkil yang tengik bisa menyebabkan ayam diare.<br /> </p>Screcyhttp://www.blogger.com/profile/04618638549570212116noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8437148295747797335.post-60707260258303736852023-06-08T01:01:00.003+08:002023-06-08T01:02:00.138+08:00 Resep Ayam Saus Tiram yang Gurih Mantap<p>Ayam Saus Tiram adalah salah satu hidangan yang memadukan rasa gurih dan manis, yang tentu saja akan disukai banyak orang. Kombinasi antara ayam yang lezat dan saus tiram yang kaya rasa memberikan cita rasa yang gurih dan memikat lidah. Resep ini menjadi favorit di berbagai restoran dan dapat dengan mudah dibuat di rumah. Dalam artikel ini, kami akan membagikan resep Ayam Saus Tiram yang gurih dan mantap, lengkap dengan langkah-langkah yang mudah diikuti. Dengan sedikit usaha, Anda dapat menyiapkan hidangan yang lezat ini di dapur Anda sendiri. </p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhf1aujbtYrSqvs6VaUc-DOyB5zcF-_vXyYdkyl-uV8SF3HvfEafsK7pgfkuItG-hlOghr8JxhdOAuqPJcQ7hvINU8qxNvJdPSlpOou5541BBPuMsAmMOlKWE8vuHASNS-8FBOGPkNWKT7bPHCemx417b9FdEZF1WoGK06UGfA7NW9LAiAwNheQ1WLZ9g/s700/resep-ayam-saus-tiram.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="resep ayam saus tiram" border="0" data-original-height="524" data-original-width="700" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhf1aujbtYrSqvs6VaUc-DOyB5zcF-_vXyYdkyl-uV8SF3HvfEafsK7pgfkuItG-hlOghr8JxhdOAuqPJcQ7hvINU8qxNvJdPSlpOou5541BBPuMsAmMOlKWE8vuHASNS-8FBOGPkNWKT7bPHCemx417b9FdEZF1WoGK06UGfA7NW9LAiAwNheQ1WLZ9g/w640-h480/resep-ayam-saus-tiram.jpeg" title="resep ayam saus tiram" width="640" /></a></div> <p></p><p>Tambahan saus tiram yang gurih mantap bikin lauk ini makin sedap. Saus tiram yang gurih sedap membuat masakan jadi lezat. Selain jadi pelengkap tumisan, saus tiram juga enak dijadikan bumbu ayam. Paling cocok dipadukan dengan kecap. Sebelum dimasak, ayam digoreng hingga agak kering dan teksturnya sedikit renyah. Saus tiram yang gurih meresap hingga ke serat daging dan kuahnya susut mengental.<br /><br />Waktu Pengerjaan : 45 menit<br />Jumlah porsi : 6 orang<br /><br /></p><h4 style="text-align: left;">Bahan</h4><ul style="text-align: left;"><li>1 ekor ayam negeri, potong 8-12 bagian</li><li>1 buah jeruk nipis, ambil airnya</li><li>4 sdm minyak sayur</li><li>100 ml saus tiram</li><li>4 sdm kecap manis</li><li>1 sdm kaldu jamur</li><li>1 sdt garam</li><li>250 ml air</li><li>1 sdt minyak wijen</li><li>Bumbu Halus:</li><li>8 butir bawang merah</li><li>5 siung bawang putih</li><li>1/2 cm jahe</li><li>1/2 sdt merica hitam butiran</li></ul><p><br /><b>Taburan</b></p><ul style="text-align: left;"><li>1 batang daun bawang, iris kasar</li></ul><p><br /></p><script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9712851591409114"
crossorigin="anonymous"></script>
<!-- rpa-hori -->
<ins class="adsbygoogle"
style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-9712851591409114"
data-ad-slot="2079726632"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script><h4 style="text-align: left;">Cara Memasak:</h4><ol style="text-align: left;"><li>Cuci ayam hingga bersih tak ada jejak darah, tiriskan.</li><li>Lumuri ayam dengan air jeruk nipis hingga rata dan sisihkan.</li><li>Goreng ayam dalam minyak panas hingga agak kering lalu angkat dan tiriskan.</li><li>Panaskan minyak, tumis Bumbu Halus hingga wangi dan matang.</li><li>Tambahkan potongan ayam, aduk hingga terbalut bumbu.</li><li>Masukkan kecap manis, saus tiram, kaldu jamur, garam dan air.</li><li>Rebus dengan api kecil hingga ayam matang dan kuahnya kental kecokelatan.</li><li>Tambahkan minyak wijen, aduk rata lalu angkat.</li><li>Sajikan dengan taburan daun bawang cincang.</li></ol><p><b><span> <span style="font-family: Open Sans;">BACA JUGA :</span></span></b></p><ul style="text-align: left;"><li><span style="font-family: Open Sans;"><b><span><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2023/02/ayam-kecap-spesial-dengan-saus-terbaik.html" target="_blank">Ayam Kecap Spesial dengan Saus Terbaik</a></span></b></span></li><li><span style="font-family: Open Sans;"><b><span><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2022/10/resep-ayam-geprek-jogja.html" target="_blank">Resep Ayam Geprek Jogja </a></span></b></span></li><li><b><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2022/08/19-resep-masakan-dengan-daging-ayam.html" target="_blank">19 RESEP MASAKAN DENGAN DAGING AYAM</a></b><span style="font-family: Open Sans;"><b><span> </span></b></span></li><li><span style="font-family: Open Sans;"><b><span><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2023/02/bocoran-resep-ayam-goreng-kfc-yang-asli.html" target="_blank">Resep Ayam Goreng KFC </a></span></b></span></li></ul><p></p><h4 style="text-align: left;">Tips membuat ayam saus tiram:</h4><ol style="text-align: left;"><li>Selain ayam negeri bisa dipakai ayam jantan yang gemuk ukuran sedang (800 g). Bisa juga dipakai potongan ayam.</li><li>Gunakan saus tiram berkualitas bagus, dibuat dari sari tiram segar dengan rasa gurih mantap.</li></ol><p><br /></p>Screcyhttp://www.blogger.com/profile/04618638549570212116noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8437148295747797335.post-84249265380140857202023-06-08T00:40:00.008+08:002023-06-08T00:42:29.066+08:00 5 Efek Makan Ayam Tiap Hari Pada Tubuh<p>Ayam merupakan salah satu bahan makanan yang umum dikonsumsi di berbagai belahan dunia. Rasanya yang lezat, ketersediaan yang melimpah, dan kemampuan untuk dimasak dengan berbagai cara membuatnya menjadi pilihan yang populer di meja makan. Namun, seberapa sehatkah makan ayam setiap hari? Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi lima efek yang mungkin terjadi pada tubuh manusia akibat mengonsumsi ayam secara rutin. Meskipun ayam dapat memberikan sejumlah manfaat nutrisi, penting untuk memahami dampaknya secara keseluruhan untuk menjaga keseimbangan pola makan yang sehat. Mari kita jelajahi lebih lanjut mengenai efek makan ayam tiap hari pada tubuh manusia.</p><p></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiB3W83FRGFcBMgDx4N4FIkrxinVnqBRQgZmGeV8ONOarFR3BcBY38W3yUhgeoRpu4jmzmRFRz3JTkTrv0GYC2L8LhfGXhV32T--wIHER7NFPHwHDhW2qbZYcXn6o6g6qHEyM9wmcJSPJ6I95Ioa3Z27u5ioAYOQ4UQ9Q3Uw4BYP_IxeuCJ5Bm5jm_qbA/s1608/efek-makan-daging-ayam-setiap-hari.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Efek makan daging ayam" border="0" data-original-height="1264" data-original-width="1608" height="504" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiB3W83FRGFcBMgDx4N4FIkrxinVnqBRQgZmGeV8ONOarFR3BcBY38W3yUhgeoRpu4jmzmRFRz3JTkTrv0GYC2L8LhfGXhV32T--wIHER7NFPHwHDhW2qbZYcXn6o6g6qHEyM9wmcJSPJ6I95Ioa3Z27u5ioAYOQ4UQ9Q3Uw4BYP_IxeuCJ5Bm5jm_qbA/w640-h504/efek-makan-daging-ayam-setiap-hari.jpg" title="Efek makan daging ayam" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span class="rTNyH RZQOk">Photo by <a href="https://unsplash.com/@nate_dumlao?utm_source=unsplash&utm_medium=referral&utm_content=creditCopyText">Nathan Dumlao</a> on <a href="https://unsplash.com/photos/Cr8_jYuvkaI?utm_source=unsplash&utm_medium=referral&utm_content=creditCopyText">Unsplash</a></span></td></tr></tbody></table><p><br />Mackenzie Burgess selaku ahli gizi dan pengembang resep pada Cheerful Choices menyebutkan ada beberapa dampak yang dapat terjadi jika terlalu sering mengonsumsi daging ayam. Mulai dari kandungan nutrisi, manfaat hingga efek sampingnya perlu diperhatikan mulai dari sekarang.<br /><br /></p><script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9712851591409114"
crossorigin="anonymous"></script>
<!-- rpa-hori -->
<ins class="adsbygoogle"
style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-9712851591409114"
data-ad-slot="2079726632"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script><h3 style="text-align: left;">1. Kelebihan nutrisi tertentu</h3><p>Pada setiap bagiannya, daging ayam memiliki nutrisi yang berbeda-beda. Misalnya pada dada ayam dan paha ayam yang ternyata punya perbedaan nutrisi cukup signifikan.<br />Menurut catatan dari USDA, pada 85 gram dada ayam mengandung berbagai vitamin, nutrisi dan mineral dengan kadar protein tertinggi. Protein pada bagian dada ayam terkandung hingga 26 gram dengan total kalori 128 kalori.<br /><br />Sedangkan pada takaran yang sama untuk paha ayam, jumlah proteinnya hanya sebesar 20 gram saja. Paha ayam memiliki kalori yang lebih tinggi yaitu 164 kalori karena kadar lemak jenuhnya yang 2 kali lebih banyak dari dada ayam.<br /><br /></p><h3 style="text-align: left;">2. Kandungan asam amino</h3><p>Kandungan protein yang tinggi pada daging ayam juga menjadi jalan masuk asam amino ke dalam tubuh. Secara alami, asam amino diproduksi oleh tubuh sebanyak 11%.<br /><br />Selain yang diproduksi alami oleh tubuh, jenis asam amino juga ada yang dikenal dengan asam amino esensial yang hanya bisa didapatkan melalui makanan. Konsumsi daging ayam ini dapat memberikan asupan sebanyak 20% asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh.<br /><br />"Protein memiliki fungsi esensial sebagai pemasok asam amino yang dibutuhkan untuk produksi hormon di dalam tubuh, sel-sel imunitas hingga membantu pertumbuhan otot pada tubuh," kata Burgess.<br /><br /><br /></p><h3 style="text-align: left;">3. Bantu penuhi kebutuhan protein</h3><p><br />2020-2025 Dietary Guidelines for Americans merekomendasikan orang dewasa untuk mengonsumsi sekitar 46-56 gram protein per hari. Sementara pada jurnal Nutrients yang dipublikasi tahun 2018 lalu menyebutkan bahwa umumnya setiap orang membutuhkan 0,8 gram protein per kilogram berat badan.<br /><br />"Walaupun sangat bervariasi untuk setiap individu, saya merekomendasikan sekitar 15 - 30 gram protein pada setiap waktu makan untuk memenuhi kebutuhan harian protein yang dibutuhkan tubuh. Mencukupi kebutuhan protein juga menjadi cara untuk memberikan rasa kenyang lebih alam," lanjut Burgess.<br /><br />Protein ini dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu pembentukan otot bagi pelaku olahraga, pertumbuhan pada anak-anak hingga pada saat kehamilan. Salah satu cara yang direkomendasikan adalah dengan mengonsumsi setidaknya 35 gram daging ayam tanpa lemak untuk memenuhi kebutuhan protein tubuh.<br /><br /></p><script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9712851591409114"
crossorigin="anonymous"></script>
<!-- rpa-hori -->
<ins class="adsbygoogle"
style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-9712851591409114"
data-ad-slot="2079726632"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script><h3 style="text-align: left;">4. Memengaruhi asupan lemak esensial</h3><p>Walaupun memiliki manfaat yang banyak, tetapi konsumsi daging ayam yang terlalu sering juga dapat membuat kesenjangan untuk beberapa nutrisi tubuh. Salah satunya adalah kebutuhan lemak esensial seperti omega-3 yang juga penting untuk tubuh.<br /><br />"Makan daging ayam setiap hari dapat meningkatkan sumber protein tetapi hasinya banyak kesenjangan nutrisi. Contohnya, daging dada ayam tanpa kulit mengandung lemak yang sangat sedikit, dan jika mengonsumsinya terus menerus dapat mengarah pada kekurangan lemak esensial pada makananmu," ungkap Burgess.<br /><br />Konsumsi daging ayam terlalu sering tidak dianggap salah oleh Burgess, hanya saja pendamping asupannya juga perlu diperhatikan. Menambahkan asupan lemak juga penting untuk dilakukan demi melengkapi nutrisi daging .</p><p></p><p style="text-align: left;"><b><span style="font-family: Open Sans;">BACA JUGA:</span></b></p><ul><li><b><span style="font-family: Open Sans;"><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2023/06/tips-memeriksa-ayam-potong-segar-yang.html" target="_blank">Tips Memeriksa Ayam Potong Segar Yang Halal Sesuai Syariat Islam</a></span></b></li><li><b><span style="font-family: Open Sans;"><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2023/06/daftar-istilah-dalam-buku-pedoman-rumah.html" target="_blank">Daftar Istilah Dalam Buku Pedoman Rumah Potong Hewan Unggas</a></span></b></li><li><b><span style="font-family: Open Sans;"><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2023/02/cara-mencairkan-daging-ayam-beku-dengan.html" target="_blank">Cara Mencairkan Daging Ayam Beku dengan Cepat dan Aman</a></span></b></li><li><b><span style="font-family: Open Sans;"><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2023/06/perbandingan-kandungan-gizi-paha-ayam.html" target="_blank">Perbandingan Kandungan Gizi Paha Ayam dan Dada Ayam</a><br /> </span></b></li></ul><h3 style="text-align: left;">5. Kekurangan Beberapa Nutrisi</h3><p>Ada banyak asupan lain yang tidak kalah penting dengan daging ayam. Baik protein hewani lainnya maupun protein nabati yang perlu dilengkapi dalam pola diet sehari-hari. Jika makan lauk daging ayam setiap hari ada kemungkinan beberapa nutrisi yang hanya ada di lauk jenis lain (makanan laut misalnya) tidak didapatkan oleh tubuh. <br /><br />"Saya merekomendasikan untuk mengonsumsi berbagai varian protein baik hewani maupun nabati dalam kurun waktu seminggu. Beberapa asupan protein favorit saya adalah salmon, udang, daging sapi, yogurt dan telur. Sedangkan asupan nabatinya ada tahu, edamame atau kacang-kacangan," ungkap Burgess.<br /><br />Mengkombinasikan pola diet yang tepat diungkapkan Burgess penting untuk memenuhi asupan mineral yang dibutuhkan tubuh lainnya seperti serat, potasium dan zat besi. Mineral-mineral tersebut akan sulit didapatkan jika hanya mengonsumsi daging ayam saja.<br /><br /></p><br />Screcyhttp://www.blogger.com/profile/04618638549570212116noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8437148295747797335.post-8345401283111843692023-06-08T00:08:00.003+08:002023-06-08T00:27:09.095+08:00Perbandingan Kandungan Gizi Paha Ayam dan Dada Ayam<p>Ayam merupakan salah satu sumber protein hewani yang populer dan banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Bagian-bagian yang paling umum dikonsumsi adalah paha ayam dan dada ayam. Namun, ketika memilih bagian ayam yang ingin dikonsumsi, seringkali timbul pertanyaan mengenai perbedaan nutrisi antara paha ayam dan dada ayam. Artikel ini akan membahas secara rinci perbedaan nutrisi antara kedua bagian ayam tersebut dan membantu Anda membuat keputusan yang lebih cerdas tentang bagian ayam mana yang lebih sehat untuk dikonsumsi.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTewJfblc1XI8RdWOdVaNjLHlxtkxACTYoN0fQfSpJAanea1YA3MBj23nEhhaaUVjLP5ENdRoEuOtiCE0F4P4h8QqPY5SiwD5BCqlWjrNykJugsK9-7Uqmcel9Gf6kMMiOc9e7CbznFGqlcJ48QuyGa9y5q9lbWbuILJP-SHe6XCm0rVn7CkMCIvRpIw/s800/perbandingan-dada-dan-paha-ayam.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="perbandingan nutrisi paha ayam dan dada ayam" border="0" data-original-height="533" data-original-width="800" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTewJfblc1XI8RdWOdVaNjLHlxtkxACTYoN0fQfSpJAanea1YA3MBj23nEhhaaUVjLP5ENdRoEuOtiCE0F4P4h8QqPY5SiwD5BCqlWjrNykJugsK9-7Uqmcel9Gf6kMMiOc9e7CbznFGqlcJ48QuyGa9y5q9lbWbuILJP-SHe6XCm0rVn7CkMCIvRpIw/w640-h426/perbandingan-dada-dan-paha-ayam.jpg" title="perbandingan nutrisi paha ayam dan dada ayam" width="640" /></a></div><br /><h3 style="text-align: left;">Komposisi Nutrisi:</h3><p> Paha ayam dan dada ayam memiliki komposisi nutrisi yang sedikit berbeda. Berikut adalah perbandingan nutrisi pada 100 gram paha ayam dan dada ayam (berdasarkan data rata-rata):<br /><br />a) Paha Ayam</p><ul style="text-align: left;"><li>Protein: 27 gram</li><li>Kalori: 190 kalori</li><li>Lemak: 8 gram</li><li>Lemak jenuh: 2,3 gram</li><li>Kolesterol: 135 mg</li><li>Natrium: 87 mg</li></ul><script async="" crossorigin="anonymous" src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9712851591409114"></script>
<!--rpa-hori-->
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-9712851591409114" data-ad-format="auto" data-ad-slot="2079726632" data-full-width-responsive="true" style="display: block;"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script><p style="text-align: left;"><br />b) Dada Ayam</p><ul style="text-align: left;"><li>Protein: 31 gram</li><li>Kalori: 165 kalori</li><li>Lemak: 3,6 gram</li><li>Lemak jenuh: 1 gram</li><li>Kolesterol: 85 mg</li><li>Natrium: 74 mg</li></ul><p style="text-align: left;"><br /><b>Kandungan Lemak</b><br />Paha ayam mengandung lebih banyak lemak daripada dada ayam. Lemak pada paha ayam terutama terdapat pada kulitnya, sementara dada ayam memiliki sedikit lemak dan hampir tidak memiliki kulit. Bagi mereka yang ingin mengurangi asupan lemak, dada ayam mungkin menjadi pilihan yang lebih baik.<br /><br /><b>Kandungan Protein</b><br />Dada ayam mengandung lebih banyak protein daripada paha ayam. Protein adalah nutrisi penting untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh. Jika Anda memiliki kebutuhan tinggi akan protein, dada ayam bisa menjadi pilihan yang lebih baik.<br /><b><br />Kandungan Kolesterol</b><br />Paha ayam memiliki sedikit lebih banyak kolesterol daripada dada ayam. Bagi mereka yang memiliki masalah kesehatan terkait kolesterol, seperti penyakit jantung, memilih dada ayam sebagai pilihan yang lebih rendah kolesterol bisa lebih menguntungkan.<br /><script async="" crossorigin="anonymous" src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9712851591409114"></script>
<!--rpa-hori-->
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-9712851591409114" data-ad-format="auto" data-ad-slot="2079726632" data-full-width-responsive="true" style="display: block;"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script><br /><b>Zat Besi dan Kalsium</b><br />Meskipun kedua bagian ayam mengandung zat besi dan kalsium, paha ayam memiliki kandungan yang sedikit lebih tinggi daripada dada ayam. Zat besi penting untuk pembentukan sel darah merah, sedangkan kalsium baik untuk kesehatan tulang.</p><p style="text-align: left;"><b><span style="font-family: Open Sans;">BACA JUGA:</span></b></p><p style="text-align: left;"><b><span style="font-family: Open Sans;"><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2023/06/tips-memeriksa-ayam-potong-segar-yang.html" target="_blank">Tips Memeriksa Ayam Potong Segar Yang Halal Sesuai Syariat Islam</a><br /><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2023/06/daftar-istilah-dalam-buku-pedoman-rumah.html" target="_blank">Daftar Istilah Dalam Buku Pedoman Rumah Potong Hewan Unggas</a><br /><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2023/02/cara-mencairkan-daging-ayam-beku-dengan.html" target="_blank">Cara Mencairkan Daging Ayam Beku dengan Cepat dan Aman</a></span></b><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2023/02/cara-mencairkan-daging-ayam-beku-dengan.html" target="_blank"><br /></a><br /></p><h3 style="text-align: left;">Kesimpulan</h3><p style="text-align: left;">Berdasarkan perbandingan nutrisi di atas, dapat disimpulkan bahwa paha ayam memiliki lebih banyak lemak dan kolesterol, sementara dada ayam memiliki lebih banyak protein. Bagi mereka yang ingin mengurangi asupan lemak, dada ayam bisa menjadi pilihan yang lebih baik. Namun, perlu diperhatikan bahwa paha ayam juga mengandung lebih banyak zat besi dan kalsium. Oleh karena itu, pilihan terbaik tergantung pada kebutuhan nutrisi individu dan preferensi pribadi. Penting untuk mencakup variasi dalam pola makan dan memilih bagian ayam yang seimbang secara nutrisi.<br /><br />Selalu ingat untuk memasak ayam dengan cara yang sehat, seperti memanggang, merebus, atau mengukus, untuk menjaga nilai nutrisi dan menghindari penggunaan minyak berlebihan. Konsultasikan juga dengan ahli gizi atau dokter jika Anda memiliki kebutuhan nutrisi khusus atau kondisi kesehatan tertentu</p>Screcyhttp://www.blogger.com/profile/04618638549570212116noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8437148295747797335.post-42160692623324505422023-06-07T20:31:00.003+08:002023-06-07T20:31:27.786+08:00Tips Memeriksa Ayam Potong Segar Yang Halal Sesuai Syariat Islam<p>Ayam potong yang segar di pasaran memiliki peminat yang sangat tinggi. Meski harganya dapat melonjak tajam karena permintaan pasar yang juga meningkat, namun daging ayam masih menjadi salah satu sumber protein yang dikonsumsi oleh masyarakat. Harganya yang lebih terjangkau dibandingkan daging sapi membuat daging ayam juga diandalkan sebagai sumber protein oleh berbagai lapisan masyarakat.</p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHDRZF9lhy04z62_65z1bSIO6-Mkjlu-BmOistzb5tgx9UlMiKRDZyznxOkeb4UtK2-lGxBBCYS4mJzZkm1ccIBv1He_iiy85EqBVs-ufEpSFFQ8fEclEcRfeZmlOey3iNpmKT2Q01CTJ7x4fiMBTamMPxMrQXrs7CezRswFXqpf7akHFbjBQdYDuK/s1200/rumah-potong-ayam-halal.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="daging ayam halal" border="0" data-original-height="800" data-original-width="1200" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHDRZF9lhy04z62_65z1bSIO6-Mkjlu-BmOistzb5tgx9UlMiKRDZyznxOkeb4UtK2-lGxBBCYS4mJzZkm1ccIBv1He_iiy85EqBVs-ufEpSFFQ8fEclEcRfeZmlOey3iNpmKT2Q01CTJ7x4fiMBTamMPxMrQXrs7CezRswFXqpf7akHFbjBQdYDuK/w640-h426/rumah-potong-ayam-halal.jpg" title="ayam halal" width="640" /></a></div><br />Majelis Ulama Indonesia (MUI) selaku lembaga yang berwenang memerhatikan kehalalan setiap makanan di Indonesia mengkhawatirkan kehalalannya. Hal ini karena Agama Islam memberikan pedoman yang jelas mengenai kehalalan dan tata cara pemotongan hewan untuk konsumsi manusia. Dalam konteks pemotongan ayam, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi agar ayam tersebut dapat dianggap halal atau sah sesuai dengan hukum Islam. Artikel ini akan membahas syarat-syarat tersebut, mengingat pentingnya pemahaman yang tepat dalam menjaga kepatuhan terhadap aturan agama dalam pemotongan dan konsumsi produk hewan.<br /><script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9712851591409114"
crossorigin="anonymous"></script>
<!-- rpa-hori -->
<ins class="adsbygoogle"
style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-9712851591409114"
data-ad-slot="2079726632"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script><br />Ada beberapa faktor yang menjadi titik kritis ayam potong bagi MUI, yaitu:<br /><p></p><ol style="text-align: left;"><li>Tidak berbau busuk ataupun rusak</li><li>Tidak berlendir</li><li>Ayam berwarna merah muda segar dan tidak kebiruan.</li></ol><p>Ciri-ciri tersebut menjadi syarat seekor ayam potong dikatakan layak dan aman untuk dikonsumsi. MUI juga menekankan bahwa ayam potong yang dijual kepada konsumen Muslim juga harus memenuhi standar kebersihan dan metode :<br /></p><ol style="text-align: left;"><li>Harus bersih dari kotoran dan suci dari najis. Artinya, material seperti rambut, lalat, darah atau tanah tidak menempel pada bagian daging ayam.</li><li>Memperhatikan bekas sembelih pada bagian leher ayam saat memilihnya dan membelinya di pasaran. Jika melihat dan memilihnya langsung di pasar, bagian leher ayam dapat
diperhatikan untuk memastikan penyembelihannya sudah dilakukan dengan
benar. MUI menyebutkan ada tiga hal yang harus terpotong saat
penyembelihan ayam yaitu pembuluh darah (wadajain), saluran pernapasan
(al-hulqum), saluran makanan dan minuman (al-mari').</li></ol><p style="text-align: left;"> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEhDDInqv3mDHszfGXmOnrP0EzwwaXA44x9b_jzamNnmhJJcbtXHZGaqTyoa9M08VKEXTdiLeTxjUbK3DmleQne30LOfeMCLLfN94ACgFjxtnBiy8zrSmk53IKx5QPZrfNH5nakQn-Y3RJ_cPhg9fMm8nc7P4h1HmuFtCeQkuNuYNOtjtBgKHbTum7TQ/s243/pemotongan-ayam-halal.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="243" data-original-width="207" height="243" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEhDDInqv3mDHszfGXmOnrP0EzwwaXA44x9b_jzamNnmhJJcbtXHZGaqTyoa9M08VKEXTdiLeTxjUbK3DmleQne30LOfeMCLLfN94ACgFjxtnBiy8zrSmk53IKx5QPZrfNH5nakQn-Y3RJ_cPhg9fMm8nc7P4h1HmuFtCeQkuNuYNOtjtBgKHbTum7TQ/w341-h400/pemotongan-ayam-halal.jpg" width="207" /></a></div><br /><p></p><p style="text-align: left;">Memotong ayam yang segar
ada aturannya sendiri dan tidak boleh dilakukan secara sembarangan.
Suatu ayam potong segar dikatakan halal untuk dikonsumsi apabila
disembelih dengan syariat Islam. Artinya ayam potong disembelih dengan
menyebut nama Allah dan darah dari tubuhnya dikeluarkan dengan sempurna
tanpa ada yang tersisa dan membeku di dalam pembuluh darahnya. Ciri-ciri
ayam yang disembelih dengan baik adalah warnanya akan merah muda segar
pada seluruh bagian tubuh ayam. Sedangkan ayam yang tidak disembelih
dengan baik warnanya tampak merah muda dengan agak keunguan dibandingkan
ayam potong lainnya.<br /></p><script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9712851591409114"
crossorigin="anonymous"></script>
<!-- rpa-hori -->
<ins class="adsbygoogle"
style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-9712851591409114"
data-ad-slot="2079726632"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script><p><b><span style="font-family: Open Sans;">BACA JUGA :<br /></span></b></p><ul style="text-align: left;"><li><b><span style="font-family: Open Sans;"><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2023/06/syarat-menyembelih-ayam-sesuai-hukum.html" target="_blank">Syarat Menyembelih Ayam Sesuai Hukum Islam, Doa Memotong dan Cara Menyembelih</a></span></b></li><li><b><span style="font-family: Open Sans;"><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2023/05/harga-daging-ayam-broiler-di-seluruh.html" target="_blank">Harga Daging Ayam Broiler di Seluruh Provinsi di Indonesia Terbaru</a></span></b></li><li><b><span style="font-family: Open Sans;"><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2023/05/harga-telur-ayam-ras-seluruh-indonesia.html" target="_blank">Harga Telur Ayam Ras Seluruh Indonesia Terbaru</a></span></b></li><li><b><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2023/06/daftar-istilah-dalam-buku-pedoman-rumah.html" target="_blank"><span style="font-family: Open Sans;">Daftar Istilah Dalam Buku Pedoman Rumah Potong Hewan Ungga</span><span style="font-family: Open Sans;">s</span></a></b></li></ul><p><br />Langkah terbaik yang dianjurkan untuk mendapat ayam potong yang halal dan berkualitas adalah dengan membelinya pada kios dan rumah potong hewan yang bersertifikasi halal.<br /><br />Wallahualam bissawab.<br /><br /><br /></p>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8437148295747797335.post-51330247120570352202023-06-07T20:04:00.000+08:002023-06-07T20:04:53.956+08:00Mesin Parting Ayam / Poultry Cutter TPC-01<p>Poultry Cutter adalah mesin pemotong daging ayam. Fungsi dari mesin poultry cutter adalah memotong karkas ayam menjadi beberapa bagian sesuai standar pemotongan yang diinginkan. Mesin ini sama saja dengan <a href="http://rumahpotong-unggas.blogspot.com/2014/06/mesin-parting.html">mesin parting </a>yang beberapa waktu lalu kami posting. Hanya beda penyebutan saja, namun fungsinya sama yakni untuk memotong karkas ayam menjadi beberapa bagian. Kami menyempurnakannya dengan menambah cover untuk mesin.
</p><p>Selain itu pada bagian As Knife guard kami membuat penyesuaian, tidak lagi berbentuk bulat, namun sudah berbentuk segitiga sehingga sesuai untuk pemotongan bagian dada. </p>
<p>Untuk Selanjutnya, mesin poultry cutter yang kami tawarkan akan berbentuk
seperti gambar berikut :</p>
<span style="font-weight: normal;"><span style="font-size: small;"> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCm64u5p4SzsgqfOapxI8h9GiX79BljPiYw-Q368HR-OyrG48W0Z7m7CbaFnLBJ4WoKA2d2ySY78cS6yERrg60ezI52CdYFAltvtAJ0zHYFQCJE60a6348TOfaCib4DBnx74P6Hp1eojI/s1600/Mesin+parting+TPC-01.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="mesin parting" border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCm64u5p4SzsgqfOapxI8h9GiX79BljPiYw-Q368HR-OyrG48W0Z7m7CbaFnLBJ4WoKA2d2ySY78cS6yERrg60ezI52CdYFAltvtAJ0zHYFQCJE60a6348TOfaCib4DBnx74P6Hp1eojI/w640-h480/Mesin+parting+TPC-01.jpg" title="Mesin parting" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Mesin Parting Daging Ayam Model TPC-01</td></tr>
</tbody></table>
</span></span>
<b>Spesifikasi Mesin Poultry Cutter Model TPC-01:</b><br />
Dimensi meja kerja (pxlxt) : 45x45x5 cm<br />
Dimensi Keseluruhan : 45x45x60 cm<br />
Pisau pemotong : Circle knife 8" bahan stainless steel food grade<br />
Motor penggerak : motor listrik 3/4 HP/220 Volt / 50 Hz<br />
As Guard Knife bahan stainless steel panjang 38 cm<br />
Meja, Penopang dinamo, dan penopang pisau menggunakan bahan pelat Stainless Steel Sus 304 tebal 4 mm<br />
<h2 style="text-align: left;">
<span style="font-weight: normal;"><span style="font-size: small;"> ************************************************************************* </span></span></h2>
<h2 style="text-align: left;">
</h2>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="font-weight: normal;"><span style="font-size: small;"> </span></span></h2>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="font-weight: normal;"><span style="font-size: small;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyDzE3tQX3O5lwnadJuIswpQa2IgSi8fzMJECyreY8mK6JO4ClxmUmMb-9nHH2ImyuFCrk6qpxI0z82LuEqK4XIiB8DrIBumVlFPN45bKuwaMhNYKfuyzDpt4yVHnTqte0X8vQiFr-XfA/s1600/mesin+parting.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Mesin pemotong ayam" border="0" height="563" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyDzE3tQX3O5lwnadJuIswpQa2IgSi8fzMJECyreY8mK6JO4ClxmUmMb-9nHH2ImyuFCrk6qpxI0z82LuEqK4XIiB8DrIBumVlFPN45bKuwaMhNYKfuyzDpt4yVHnTqte0X8vQiFr-XfA/w640-h563/mesin+parting.jpg" title="Poultry Cutter" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Mesin Poultry Cutter Model TPC-01 - Model Awal</td></tr>
</tbody></table>
</span></span></h2>
<h2 style="text-align: left;">
</h2>
<h2>
</h2>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJ5rus2IjrL5APxsmaADrD4gugOqLoaVArw-roAHIUEzfBNz_NtHJIJO2IKJDGbr9eANCAAbd5JBGUdxk8Ux_3K15vKPHgnqUQ7edNq57s3aXFzaGfyxqzAMrpShN0poCGGldG15u00Wo/s1600/Mesin+Parting+TPC-01.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Mesin Poultry Cutter" border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJ5rus2IjrL5APxsmaADrD4gugOqLoaVArw-roAHIUEzfBNz_NtHJIJO2IKJDGbr9eANCAAbd5JBGUdxk8Ux_3K15vKPHgnqUQ7edNq57s3aXFzaGfyxqzAMrpShN0poCGGldG15u00Wo/w611-h640/Mesin+Parting+TPC-01.jpg" title="Mesin Parting" width="611" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Mesin Parting / Poultry Cutter Model TPC-01- Model Perubahan 2</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Untuk informasi lebih lanjut mengenai produk poultry cutter - mesin parting, silahkan kontak :</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<b>Teknovasi Sukses Mandiri</b></div><p>
Office & Workshop:<br />
Jalan Brigjen H. Saptadji Hadiprawira No. 76<br />
Kelurahan Cilendek Barat, Kec. Bogor Barat<br />
Kota Bogor- Jawa Barat<br />E-mail : teknovasimandiri@gmail.com</p><p>Website lainnya : <a href="http://www.alatrumahpotongayam.net">www.alatrumahpotongayam.net</a><br /><br />
<br />
</p>Unknownnoreply@blogger.comJln. Brigjend Saptadji hadiprawira No. 74b Kel, RT.03/RW.06, Cilendek Bar., Kec. Bogor Bar., Kota Bogor, Jawa Barat 16112, Indonesia-6.5729834 106.7693297-80.275520520166751 -33.8556703 67.129553720166754 -112.60567029999999tag:blogger.com,1999:blog-8437148295747797335.post-41165166880966015422023-06-07T20:00:00.001+08:002023-06-07T20:00:21.528+08:00 Daftar Istilah Dalam Buku Pedoman Rumah Potong Hewan Unggas<p>Selamat datang dalam artikel ini yang berfokus pada istilah-istilah yang diambil dari buku "Pedoma Rumah Potong Hewan Unggas" yang dikeluarkan oleh torat Kesehatan Hewan Masyarakat Veteriner dan Direktorat Jenderal Peternakan dan kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Tahun 2021. </p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8eocC6RLWbq6QLOf8n5fnYEtxnkfTyYTE--7-c5_7EdtOZcdhCsIBs8FUVhkhbdzCFhK9iyyUUohKl_mbx45OLhcUcwfZODcPV3LvxP6F0zY_-Rm0ZFZODRGy0EIL54E5PUy8-FdaH0rCLARPKHxj-mGvIVY6pnuL0WMHieDoEfP3pakMCruqBsmT/s1014/pedoman-rpa.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="PEDOMAN RUMAH POTONG HEWAN UNGGAS" border="0" data-original-height="535" data-original-width="1014" height="338" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8eocC6RLWbq6QLOf8n5fnYEtxnkfTyYTE--7-c5_7EdtOZcdhCsIBs8FUVhkhbdzCFhK9iyyUUohKl_mbx45OLhcUcwfZODcPV3LvxP6F0zY_-Rm0ZFZODRGy0EIL54E5PUy8-FdaH0rCLARPKHxj-mGvIVY6pnuL0WMHieDoEfP3pakMCruqBsmT/w640-h338/pedoman-rpa.JPG" title="PEDOMAN RUMAH POTONG AYAM" width="640" /></a></div><p>Buku ini merupakan sebuah panduan yang berharga bagi para peternak dan pelaku industri hewan unggas, yang mencakup berbagai aspek penting terkait pemotongan hewan unggas secara efisien dan humanis. Istilah-istilah yang akan kita bahas di artikel ini mencakup beragam konsep, teknik, dan prosedur yang menjadi dasar dalam kegiatan pemotongan hewan unggas. Dalam membaca artikel ini, Anda akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang dunia rumah potong hewan unggas dan bagaimana istilah-istilah ini berperan dalam menjaga kualitas dan keamanan produk hewan unggas yang dihasilkan.</p><script async="" crossorigin="anonymous" src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9712851591409114"></script>
<!--rpa-hori-->
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-9712851591409114" data-ad-format="auto" data-ad-slot="2079726632" data-full-width-responsive="true" style="display: block;"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script><h3>Daftar Istilah Dalam Rumah Potong Ayam</h3><ol style="text-align: left;"><li>Rumah Potong Hewan Unggas yang selanjutnya disebut dengan RPH-U adalah suatu bangunan atau kompleks bangunan dengan desain dan syarat tertentu yang digunakan sebagai tempat memotong unggas bagi konsumsi masyarakat umum. Catatan : Istilah RPH-U digunakan secara resmi, secara umum disebut rumah potong ayam (RPA). </li><li>Hewan adalah binatang atau satwa yang seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya berada di darat, air dan/atau udara, baik yang dipelihara maupun yang di habitatnya. </li><li>Unggas potong adalah setiap jenis burung yang diternakkan dan dimanfaatkan untuk pangan, termasuk unggas, bebek, burung dara, kalkun, angsa, burung puyuh dan belibis. </li><li>Pemotongan unggas adalah serangkaian kegiatan di rumah potong hewan unggas yang meliputi penerimaan unggas, pengistirahatan, pemeriksaan kesehatan unggas sebelum dipotong, pemotongan/penyembelihan, pemeriksaan kesehatan jeroan dan karkas setelah unggas dipotong, dengan memperhatikan higiene dan sanitasi, kesejahteraan hewan, serta kehalalan.</li><li>Penyembelihan adalah kegiatan mematikan hewan hingga tercapai kematian sempurna dengan cara menyembelih yang mengacu kepada kaidah kesejahteraan hewan dan syari’ah agama Islam. </li><li>Karkas unggas adalah bagian dari unggas sehat yang telah disembelih secara halal, dicabut bulu, dikeluarkan jeroan, baik disertakan atau tidak kepala dan leher, dan/atau kaki mulai dari tarsus dan/atau paru-paru dan/atau ginjal, dapat berupa karkas tidak dingin (hot carcass), karkas dingin (chilled carcass) atau karkas beku (frozen carcass).</li><li>Karkas unggas tidak dingin adalah karkas unggas yang baru disembelih tanpa perlakuan apapun.</li><li>Karkas unggas dingin (segar) adalah karkas yang telah mengalami pendinginan sehingga temperatur bagian dalam karkas 0 – 7 °C.</li><li>Karkas unggas beku adalah karkas unggas yang mengalami proses pembekuan cepat hingga temperatur bagian dalam karkas mencapai minimal -12 °C</li><li>Daging unggas adalah bagian dari unggas sehat yang disembelih yang lazim, aman, dan layak dikonsumsi oleh manusia, termasuk kulit, dapat berupa daging unggas tidak dingin, daging unggas dingin (segar) atau daging unggas beku.</li><li>Penanganan daging unggas adalah kegiatan yang meliputi pelayuan, pembagian karkas, pembagian potongan daging, marinasi, pembekuan, pendinginan, pengangkutan, penyimpanan dan kegiatan lain untuk penjualan daging.</li><li>Potongan daging unggas tidak dingin adalah daging unggas yang baru disembelih tanpa perlakuan apapun.</li><li>Potongan daging unggas dingin (segar) adalah daging yang telah mengalami pendinginan sehingga temperatur bagian dalam daging 0 – 7 °C.</li><script async="" crossorigin="anonymous" src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9712851591409114"></script>
<!--rpa-hori-->
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-9712851591409114" data-ad-format="auto" data-ad-slot="2079726632" data-full-width-responsive="true" style="display: block;"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script><li>Potongan daging unggas unggas beku adalah daging unggas yang mengalami proses pembekuan cepat hingga temperatur bagian dalam karkas mencapai minimal - 12 °C.</li><li>Jeroan (giblet) adalah produk samping dari unggas yang disembelih secara halal terdiri atas hati setelah kantong empedu dilepas, jantung, ampela, usus dan bagian-bagian organ lainnya yang berada di dalam rongga dada dan perut yang menurut kebiasaan dimakan disuatu daerah setelah mengalami proses pembersihan dan pencucian. Jeroan dapat berupa jeroan unggas tidak dingin, jeroan unggas dingin (segar), atau jeroan unggas beku.</li><li>Pemeriksaan antemortem (antemortem inspection) adalah pemeriksaan kesehatan hewan potong sebelum disembelih yang dilakukan oleh petugas pemeriksa berwenang. </li><li>Pemeriksaan postmortem (postmortem inspection) adalah pemeriksaan kesehatan jeroan dan karkas setelah disembelih yang dilakukan oleh petugas pemeriksa berwenang.</li><li>Dokter Hewan Berwenang adalah Dokter Hewan yang ditetapkan oleh menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya berdasarkan jangkauan tugas pelayanannya dalam rangka penyelenggaraan kesehatan hewan. </li><li>Petugas pemeriksa antemortem dan postmortem adalah petugas yang memiliki latar belakang pendidikan Dokter Hewan atau Sarjana Kedokteran Hewan, pendidikan Vokasi Kesehatan Hewan atau Peternakan, atau Sekolah Menengah Kejuruan Bidang Kesehatan Hewan/Peternakan di bawah pembinaan dan pengawasan Dokter Hewan. </li><li>Petugas pengawas mutu (quality control) adalah petugas yang memiliki latar belakang pendidikan Dokter Hewan atau Sarjana Kedokteran Hewan dan Sarjana di bidang pangan dan produk hewan di bawah pembinaan dan pengawasan Dokter Hewan.</li><li>Higiene adalah seluruh kondisi atau tindakan untuk meningkatkan kesehatan.</li><li>Sanitasi adalah usaha pencegahan penyakit dengan cara menghilangkan atau mengatur faktor-faktor lingkungan yang berkaitan dengan rantai perpindahan penyakit tersebut.</li><li>Air bersih adalah air yang memenuhi persyaratan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 32 Tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan Pemandian Umum.</li><li>Disinfeksi adalah penggunaan bahan kimia dan/atau tindakan fisik untuk mengurangi/menghilangkan mikroorganisme </li><li>Area kotor adalah area dengan potensi tingkat pencemaran biologik, kimiawi dan fisik yang tinggi. </li><li>Area bersih adalah area dengan potensi tingkat pencemaran biologik, kimiawi dan fisik yang rendah. </li><li>Area istirahat adalah area yang digunakan untuk menampung dan istirahat hewan potong sebelum pemotongan dan tempat dilakukannya pemeriksaan antemortem.</li><li>Sarana transportasi unggas adalah fasilitas yang mencakup kendaraan angkut unggas hidup dan keranjang hidup serta kelengkapannya. </li><li>Sarana transportasi karkas unggas adalah fasilitas yang mencakup kendaraan angkut karkas unggas dan kelengkapannya. </li><li>Kesehatan Masyarakat Veteriner adalah segala urusan yang berhubungan dengan hewan dan produk hewan yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kesehatan manusia.</li><li>Sertifikat Nomor Kontrol Veteriner yang selanjutnya disebut Nomor Kontrol Veteriner adalah sertifikat sebagai bukti tertulis yang sah telah dipenuhinya persyaratan higiene dan sanitasi sebagai jaminan keamanan produk hewan pada unit usaha produk hewan</li></ol><p><b><span style="font-family: Open Sans;">BACA JUGA :<br /></span></b></p><ul style="text-align: left;"><li><b><span style="font-family: Open Sans;"><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2023/02/peraturan-pemerintah-nomor-95-tahun.html" target="_blank">PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 95 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN</a></span></b></li><li><b><span style="font-family: Open Sans;"><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2023/02/rumah-potong-ayam-standar-sni-cara.html" target="_blank">Rumah Potong Ayam Standar SNI: Cara Terbaik untuk Memastikan Kualitas Karkas </a>Ayam yang Aman untuk Konsumsi </span></b></li></ul>Screcyhttp://www.blogger.com/profile/04618638549570212116noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8437148295747797335.post-21658672454434806302023-06-07T02:36:00.004+08:002023-06-07T02:36:44.626+08:00Syarat Menyembelih Ayam Sesuai Hukum Islam, Doa Memotong dan Cara Menyembelih<p>Dalam agama Islam, penyembelihan hewan merupakan salah satu praktik yang diatur secara ketat. Hal ini berkaitan dengan tata cara pemotongan yang dianggap halal atau sah sesuai dengan ajaran agama. Salah satu hewan yang sering disebut dalam konteks ini adalah ayam. Memotong ayam sesuai dengan tata cara yang diajarkan dalam Islam memiliki makna yang mendalam bagi umat Muslim. Selain memenuhi kebutuhan daging halal, tata cara penyembelihan ini juga mengajarkan nilai-nilai seperti kebersihan, ketaqwaan, dan rasa syukur kepada Allah SWT.</p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjM-S1pHgEgid9T_DbMxEDJDPp3m5D51ymnny3A2Co1zf0eNFwB_8mzQyL43CEvRR-qxHKrq4xNF8feiCb1Zukxdw6fF3nuxSslCdJ3D8wQZbAdidzUHh5I5Sgj7NfmqN6huAWqpbNFen8V5_VxYz86pXhiVe3XNE1umvTj4mBLXIO95d7O1S5uGRy37g/s1200/PEMOTONGAN-AYAM-ISLAM.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="syarat pemotongan ayam sesuai hukum islam" border="0" data-original-height="946" data-original-width="1200" height="504" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjM-S1pHgEgid9T_DbMxEDJDPp3m5D51ymnny3A2Co1zf0eNFwB_8mzQyL43CEvRR-qxHKrq4xNF8feiCb1Zukxdw6fF3nuxSslCdJ3D8wQZbAdidzUHh5I5Sgj7NfmqN6huAWqpbNFen8V5_VxYz86pXhiVe3XNE1umvTj4mBLXIO95d7O1S5uGRy37g/w640-h504/PEMOTONGAN-AYAM-ISLAM.jpg" title="syarat pemotongan ayam sesuai hukum islam" width="640" /></a></div><p><br />Doa memotong ayam dalam Islam, yang dikenal sebagai "tasydid", merupakan bagian penting dari proses penyembelihan. Doa ini dilakukan sebelum ayam disembelih dengan maksud untuk menyucikan dan menjadikannya sebagai makanan yang halal. Dalam melakukan penyembelihan, ada beberapa tata cara yang harus diikuti. Seorang Muslim yang melakukan penyembelihan harus memastikan bahwa pisau yang digunakan tajam, hewan tersebut sehat dan dalam kondisi baik, serta melakukan pemotongan dengan cepat dan tegas untuk menghindari rasa sakit yang berkepanjangan. Semua proses ini dijalankan dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT. Jika proses penyembelihan ayam tidak sesuai dengan syariat Islam, maka daging ayam haram hukumnya.</p><script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9712851591409114"
crossorigin="anonymous"></script>
<!-- rpa-hori -->
<ins class="adsbygoogle"
style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-9712851591409114"
data-ad-slot="2079726632"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script><h3 style="text-align: left;">Syarat Menyembelih Ayam Yang Sesuai Syariat Islam</h3><ul style="text-align: left;"><li>Penyembelih beragama Islam, sudah baligh, tidak sedang dipengaruhi alkohol, dan tidak memiliki gangguan mental. </li><li>Pastikan ayam yang disebelih dalam keadaan hidup dan sehat.</li><li>Alat penyembelih harus tajam dan juga bersih.</li><li>Membacakan doa sebelum penyembelihan</li><li>Penyembelihan dilakukan dengan ikhlas dan atas rasa syukur dari Allah SWT.</li></ul><h3 style="text-align: left;">Doa Memotong Ayam Menurut Islam</h3><p>Hukum islam mewajibkan umatnya untuk melantunkan doa memotong ayam sebelum hewan tersebut disembelih dan diolah. Ayam yang sebelumnya sudah mati atau telah menjadi bangkai haram hukumnya untuk dikonsumsi.<br /><br />Berikut doa memotong ayam sesuai dengan syariat Islam dalam tulisan Arab dan latin beserta artinya.<br /></p><h4 style="text-align: left;"><b>1. Membaca Basmalah</b></h4><p><br />Awali doa memotong ayam dengan membaca basmalah:<br /><br /><span style="font-size: large;">بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ</span><br /><br />Bismillahir rahmanir rahim<br /><br />Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,"<br /><br /></p><h4 style="text-align: left;">2. Membaca Doa Menyembelih</h4><p>Kedua, baca doa memotong ayam seperti berikut ini:<br /><br /><span style="font-size: large;">بِسْمِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ اَللَّهُمَّ إِنَّ هَذَا مِنْكَ وَلَكَ</span><br /><br />Bismillaahi wallahu akbar Allahumma inna hadza minka wa laka<br /><br />Artinya: "Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar, Ya Allah, sesungguhnya (sembelihan) ini dari-Mu dan untuk-Mu."<br /><br /><br /></p><script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9712851591409114"
crossorigin="anonymous"></script>
<!-- rpa-hori -->
<ins class="adsbygoogle"
style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-9712851591409114"
data-ad-slot="2079726632"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script><h3 style="text-align: left;">Cara Menyembelih Ayam</h3><p>Dikutip dari laman resmi UHAMKA, berikut tata cara menyembelih ayam menurut syariat islam.<br /><br />1. Siapkan alat penyembelihan yang sudah tajam dan bersih, berdasarkan sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Rafi' bin Khadij. Ia berkata:<br /><br /><span style="font-size: large;">يَا رَسُوْلُ اللهِ اِنَّا لاَقُوْا العَدُوَ غَدًا وَلَيْسَ مَعَنَا مُدًى قاَلَ ماَ اَنْهَرَ الدَمَ وَذُكِرَ اسْمُ اللهِ عَلَيْهِ فَكُلْ لَيْسَ السِنَ وَالظُفْرَ وَسَأُحَدِثُكَ أَماَ السِنُ فَعَظْمٌ وَاَمَا الظُفْرُ فَمُدَى الْحَبَشَةِ [رواه أحمد والبيهقي]<br /></span><br />Artinya: </p><p>"Ya Rasulullah sesungguhnya kami besok akan berhadapan dengan musuh dan kami tidak mempunyai pisau (untuk sembelih). Maka Nabi saw bersabda: Apa saja yang bisa mengalirkan darah dan disebutkan atasnya nama Allah, makanlah (sembelihan tersebut) apabila yang dipakai untuk penyembelihan itu bukan dengan gigi dan kuku. Dan saya akan menerangkan itu kepadamu. Adapun gigi itu adalah tulang dan adapun kuku itu adalah pisau menurut kaum Habasyah."</p><p> [HR. Ahmad dan al-Baihaqi]<br /><br />2. Dilanjutkan dengan menyebutkan nama Allah atau membaca basmalah, berdasarkan firman Allah SWT dalam surat al-An'am (6):121.<br /><br />وَ<span style="font-size: large;">لَا تَأْكُلُوا مِمَّا لَمْ يُذْكَرِ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ وَإِنَّهُ لَفِسْقٌ وَإِنَّ الشَّيَاطِينَ لَيُوحُونَ إِلَى أَوْلِيَائِهِمْ لِيُجَادِلُوكُمْ وَإِنْ أَطَعْتُمُوهُمْ إِنَّكُمْ لَمُشْرِكُونَ [الأنعام </span></p><p>Artinya:</p><p>"Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu; dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-arang yang musyrik."<br /><br />3. Ikat kaki hewan, kemudian dibaringkan di atas lambung sebelah kiri, dan hadapkan leher hewan yang akan disembelih ke arah kiblat.</p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEhDDInqv3mDHszfGXmOnrP0EzwwaXA44x9b_jzamNnmhJJcbtXHZGaqTyoa9M08VKEXTdiLeTxjUbK3DmleQne30LOfeMCLLfN94ACgFjxtnBiy8zrSmk53IKx5QPZrfNH5nakQn-Y3RJ_cPhg9fMm8nc7P4h1HmuFtCeQkuNuYNOtjtBgKHbTum7TQ/s243/pemotongan-ayam-halal.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="pemotongan ayam halal" border="0" data-original-height="243" data-original-width="207" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEhDDInqv3mDHszfGXmOnrP0EzwwaXA44x9b_jzamNnmhJJcbtXHZGaqTyoa9M08VKEXTdiLeTxjUbK3DmleQne30LOfeMCLLfN94ACgFjxtnBiy8zrSmk53IKx5QPZrfNH5nakQn-Y3RJ_cPhg9fMm8nc7P4h1HmuFtCeQkuNuYNOtjtBgKHbTum7TQ/w341-h400/pemotongan-ayam-halal.jpg" title="pemotongan ayam halal" width="341" /></a></div><br />4. Memotong tenggorokan dan dua urat leher dalam satu gerakan.<br />5. Setelah hewan benar-benar mati, baru boleh dibersihkan terlebih dahulu, dan dikuliti.<br /><p></p><br /><p><b><span style="font-family: Open Sans;">BACA JUGA:<br /></span></b></p><ul style="text-align: left;"><li><b><span style="font-family: Open Sans;"><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2023/02/nomor-kontrol-veteriner-nkv-dalam.html" target="_blank">Nomor Kontrol Veteriner (NKV) dalam Menjaga Kualitas Rumah Potong Ayam Standar SNI</a></span></b></li><li><b><span style="font-family: Open Sans;"><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2023/02/rumah-potong-ayam-standar-sni-cara.html" target="_blank">Rumah Potong Ayam Standar SNI: Cara Terbaik untuk Memastikan Kualitas Karkas Ayam yang Aman untuk Konsumsi</a></span></b></li><li><b><span style="font-family: Open Sans;"><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2023/02/informasi-lengkap-proses-pemotongan.html" target="_blank">Informasi Lengkap Proses Pemotongan Ayam Di RPA</a></span></b></li></ul><script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9712851591409114"
crossorigin="anonymous"></script>
<!-- rpa-hori -->
<ins class="adsbygoogle"
style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-9712851591409114"
data-ad-slot="2079726632"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script><h3 style="text-align: left;">Penutup</h3><p>Demikian syarat menyembelih ayam sesuai hukum Islam, doa memotong ayam, dan cara menyembelih. Sebagai umat Muslim, memahami dan melaksanakan tata cara penyembelihan ayam sesuai dengan ajaran Islam adalah langkah penting untuk menjaga ketaqwaan dan kesadaran dalam mengonsumsi makanan. Dengan demikian, kita dapat menikmati daging ayam yang tidak hanya memenuhi kebutuhan nutrisi, tetapi juga berkah dalam segi spiritual. Semoga artikel ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya doa dan tata cara penyembelihan ayam dalam Islam serta mendorong umat Muslim untuk menjaga kualitas dan keberkahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari.</p>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8437148295747797335.post-83507832596337192502023-02-27T00:28:00.002+08:002023-02-27T00:28:16.295+08:00PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 95 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN<h3 style="text-align: center;"><b> PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA<br />NOMOR 95 TAHUN 2012<br />TENTANG<br />KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN<br />DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA<br />PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA</b></h3><h3 style="text-align: center;"><b><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiMl8VQGlSgPpjGzrZKrxCHqOyJZ2sei4037AlM6u3kA1yfzyGCiREOXA4b-3vQxoy9Nx-l-zrAjdyIyTxN_mANYHZw28fpAYY02XCwfUewW2jijnWuqAR_IvtHo17_TNiaWcspt9gONtO_G0W-0VM2wTlQjaZ0vAUXURPZC59q5cNvHn2qWSYfC9M/s832/PERATURAN-TENTANG-KESEHATAN-MASYARAKAT-VETERINE-DAN-KESEJAHTERAAN-HEWAN.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="449" data-original-width="832" height="346" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiMl8VQGlSgPpjGzrZKrxCHqOyJZ2sei4037AlM6u3kA1yfzyGCiREOXA4b-3vQxoy9Nx-l-zrAjdyIyTxN_mANYHZw28fpAYY02XCwfUewW2jijnWuqAR_IvtHo17_TNiaWcspt9gONtO_G0W-0VM2wTlQjaZ0vAUXURPZC59q5cNvHn2qWSYfC9M/w640-h346/PERATURAN-TENTANG-KESEHATAN-MASYARAKAT-VETERINE-DAN-KESEJAHTERAAN-HEWAN.jpeg" width="640" /></a></div><br /> </b><br /></h3><p>Menimbang:<br />bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 65 dan untuk memberikan pengaturan lebih lanjut mengenai kesejahteraan hewan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66 dan Pasal 67 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan.</p><p></p><p><br />Mengingat:<br /></p><ol style="text-align: left;"><li>Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;</li><li>Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5015).</li></ol><p>MEMUTUSKAN:<br />Menetapkan:<br />PERATURAN PEMERINTAH TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN.</p><p> </p><p style="text-align: center;"><b></b><b>BAB I</b><br /><b>KETENTUAN UMUM</b><br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 1</b><br /></p><p>Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:<br /></p><ol style="text-align: left;"><li>Kesehatan Masyarakat Veteriner adalah segala urusan yang berhubungan dengan Hewan dan produk Hewan yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kesehatan manusia.</li><li>Kesejahteraan Hewan adalah segala urusan yang berhubungan dengan keadaan fisik dan mental Hewan menurut ukuran perilaku alami Hewan yang perlu diterapkan dan ditegakkan untuk melindungi Hewan dari perlakuan setiap orang yang tidak layak terhadap Hewan yang dimanfaatkan manusia.</li><li>Veteriner adalah segala urusan yang berkaitan dengan Hewan dan penyakit Hewan.</li><li>Hewan adalah binatang atau satwa yang seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya berada di darat, air, dan/atau udara, baik yang dipelihara maupun yang di habitatnya.</li><li>Halal adalah suatu kondisi produk Hewan atau tindakan yang telah dinyatakan Halal sesuai dengan syariat Islam.</li><li>Zoonosis adalah penyakit yang dapat menular dari Hewan kepada manusia atau sebaliknya.</li><li>Dokter Hewan adalah orang yang memiliki profesi di bidang kedokteran Hewan, sertifikat kompetensi, dan kewenangan medik Veteriner dalam melaksanakan penyelenggaraan kesehatan Hewan.</li><li>Dokter Hewan Berwenang adalah Dokter Hewan pemerintah yang ditunjuk oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya berdasarkan jangkauan tugas pelayanannya dalam rangka penyelenggaraan kesehatan Hewan.</li><li>Unit Usaha adalah suatu tempat untuk menjalankan kegiatan memproduksi, menangani, mengedarkan, menyimpan, menjual, menjajakan, memasukkan dan/atau mengeluarkan Hewan dan produk Hewan secara teratur dan terus menerus untuk tujuan komersial.</li><li>Higiene adalah seluruh kondisi atau tindakan untuk meningkatkan kesehatan.</li><li>Sanitasi adalah usaha pencegahan penyakit dengan cara menghilangkan atau mengatur faktor-faktor lingkungan yang berkaitan dengan rantai perpindahan penyakit tersebut.</li><li>Pengendalian dan Penanggulangan Zoonosis adalah serangkaian upaya yang meliputi penetapan Zoonosis prioritas, manajemen risiko, kesiagaan darurat, Pemberantasan Zoonosis, dan partisipasi masyarakat dengan memperhatikan kesehatan lingkungan dan Kesejahteraan Hewan.</li><li>Pengawasan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menjamin dan memelihara penyelenggaraan Kesehatan Masyarakat Veteriner yang terkendali.</li><li>Pemotongan Hewan adalah serangkaian kegiatan di rumah potong Hewan yang meliputi penerimaan Hewan, pengistirahatan, pemeriksaan kesehatan Hewan sebelum dipotong, pemotongan/penyembelihan, pemeriksaan kesehatan jeroan dan karkas setelah Hewan dipotong, dengan memperhatikan Higiene dan Sanitasi, Kesejahteraan Hewan, serta kehalalan bagi yang dipersyaratkan.</li><li>Otoritas Veteriner adalah kelembagaan Pemerintah dan/atau kelembagaan yang dibentuk Pemerintah untuk mengambil keputusan tertinggi yang bersifat teknis kesehatan hewan dengan melibatkan keprofesionalan dokter hewan dan dengan mengerahkan semua lini kemampuan profesi mulai dari mengindentifikasikan masalah, menentukan kebijakan, mengkoordinasikan pelaksana kebijakan, sampai dengan mengendalikan teknis operasional di lapangan.</li><li>Sertifikat Nomor Kontrol Veteriner yang selanjutnya disebut Nomor Kontrol Veteriner adalah sertifikat sebagai bukti tertulis yang sah telah dipenuhinya persyaratan Higiene dan Sanitasi sebagai jaminan keamanan produk Hewan pada Unit Usaha produk Hewan.</li><li>Peredaran Produk Hewan adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan dalam rangka penyaluran produk Hewan yang diproduksi di dalam negeri atau asal Pemasukan dari luar negeri kepada masyarakat, untuk tujuan komersial dan nonkomersial.</li><li>Pengujian adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menguji keamanan dan mutu produk Hewan terhadap unsur bahaya (hazards) dan cemaran.</li><li>Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan, menerapkan, dan merevisi standar yang dilaksanakan secara tertib dan bekerjasama dengan semua pihak.</li><li>Sertifikasi Produk Hewan adalah serangkaian kegiatan penerbitan sertifikat terhadap produk Hewan sebagai jaminan bahwa produk Hewan telah memenuhi persyaratan Higiene dan Sanitasi dan keamanan produk Hewan.</li><li>Registrasi adalah serangkaian kegiatan untuk memperoleh nomor Registrasi produk Hewan berupa pangan segar asal Hewan yang dikemas untuk diedarkan serta telah memenuhi persyaratan administrasi dan teknis.</li><li>Pemasukan adalah kegiatan memasukkan produk Hewan dari luar negeri ke dalam wilayah negara Republik Indonesia.</li><li>Pengeluaran adalah kegiatan mengeluarkan produk Hewan ke luar negeri dari dalam wilayah negara Republik Indonesia.</li><li>Sertifikat Veteriner adalah jaminan tertulis yang diberikan oleh Otoritas Veteriner di bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner atau laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner terakreditasi untuk menyatakan produk Hewan telah memenuhi persyaratan Higiene dan Sanitasi serta keamanan produk Hewan.</li><li>Pangan Olahan Asal Hewan adalah makanan atau minuman yang berasal dari produk Hewan yang diproses dengan cara atau metode tertentu dengan atau tanpa bahan tambahan.</li><li>Satwa Liar adalah semua binatang yang hidup di darat, air, dan/atau udara yang masih mempunyai sifat liar, baik yang hidup bebas maupun yang dipelihara oleh manusia.</li><li>Pengawas Kesehatan Masyarakat Veteriner adalah Dokter Hewan Berwenang yang telah mengikuti pelatihan di bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan ditugaskan sebagai Pengawas Kesehatan Masyarakat Veteriner.</li><li> Laboratorium Veteriner adalah laboratorium yang mempunyai tugas dan fungsi pelayanan dalam bidang pengendalian dan penanggulangan penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner.</li><li>Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan termasuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan konsensus semua pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat-syarat keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengalaman perkembangan masa kini dan masa yang akan datang untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya.</li><li>Pemberantasan Zoonosis adalah tindakan membebaskan suatu daerah dari Zoonosis yang telah ditetapkan.</li><li>Pengamatan Zoonosis adalah pemantauan yang dilakukan secara terus menerus untuk mendapatkan status dan situasi Zoonosis di suatu daerah.</li><li>Wabah Zoonosis adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit zoonotik pada populasi Hewan dan/atau masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu atau munculnya kasus penyakit zoonotik baru di daerah bebas.</li><li>Bencana Alam adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa karena perubahan iklim global, gempa bumi, banjir, tsunami, kekeringan, dan/atau gunung meletus yang mengakibatkan kerugian bagi peternak.</li><li>Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan.</li><li>Pemerintah Daerah adalah gubernur, bupati/walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah.</li></ol><script async="" crossorigin="anonymous" src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9712851591409114"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-9712851591409114" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="5894837311" style="display: block; text-align: center;"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script><p style="text-align: left;"><br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 2</b></p><p>Peraturan Pemerintah ini mengatur mengenai:<br />a. Kesehatan Masyarakat Veteriner;<br />b. Kesejahteraan Hewan; dan<br />c. penanganan Hewan akibat Bencana Alam.</p><p><br /></p><p style="text-align: center;"><b>BAB II<br />KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER</b><br /></p><p style="text-align: center;"><b>Bagian Kesatu<br />Umum</b><br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 3</b><br /></p><p>(1) Kesehatan Masyarakat Veteriner meliputi:<br />a. penjaminan Higiene dan Sanitasi;<br />b. penjaminan produk Hewan; dan<br />c. Pengendalian dan Penanggulangan Zoonosis.<br />(2) Produk Hewan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri atas:<br />a. produk pangan asal Hewan;<br />b. produk Hewan nonpangan yang berpotensi membawa risiko Zoonosis secara langsung kepada<br />manusia; dan<br />c. produk Hewan nonpangan yang berisiko menularkan penyakit ke Hewan dan lingkungan.<br />(3) Produk Hewan nonpangan yang berisiko menularkan penyakit ke Hewan dan lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c diatur dalam Peraturan Pemerintah tersendiri.</p><p><br /></p><p style="text-align: center;"><b>Bagian Kedua<br />Penjaminan Higiene dan Sanitasi</b><br /></p><p style="text-align: center;"><b>Paragraf 1<br />Umum<br />Pasal 4</b><br /></p><p>(1) Penjaminan Higiene dan Sanitasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a dilaksanakan dengan menerapkan cara yang baik pada rantai produksi produk Hewan.<br />(2) Cara yang baik pada rantai produksi produk Hewan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi cara yang baik:<br />a. di tempat budidaya;<br />b. di tempat produksi pangan asal Hewan;<br />c. di tempat produksi produk Hewan nonpangan;<br />d. di rumah potong Hewan;<br />e. di tempat pengumpulan dan penjualan; dan<br />f. dalam pengangkutan<br /></p><p>(3) Unit Usaha produk Hewan yang telah menerapkan cara yang baik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) secara terus menerus, diberikan Nomor Kontrol Veteriner.<br /><br /></p><p style="text-align: center;"><b>Paragraf 2<br />Cara yang Baik di Tempat Budidaya</b></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 5</b><br /></p><p>(1) Cara yang baik di tempat budidaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf a dilakukan <br />untuk:<br />a. Hewan potong;<br />b. Hewan perah; dan<br />c. unggas petelur.<br />(2) Cara yang baik untuk Hewan potong sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan dengan:<br />a. pemisahan Hewan baru dari Hewan lama dan Hewan sakit dari Hewan sehat;<br />b. penjaminan kebersihan kandang, peralatan, dan lingkungannya;<br />c. pencegahan bersarangnya Hewan pengganggu;<br />d. pemberian obat Hewan di bawah Pengawasan Dokter Hewan; dan<br />e. pemberian pakan yang aman dan sesuai dengan kebutuhan fisiologis Hewan.<br />(3) Cara yang baik untuk Hewan perah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan dengan:<br />a. penjaminan kebersihan kandang, peralatan, dan lingkungannya;<br />b. penjaminan kesehatan dan kebersihan Hewan terutama ambing;<br />c. penjaminan kesehatan dan kebersihan personel;<br />d. pemisahan Hewan baru dari Hewan lama dan Hewan sakit dari Hewan sehat;<br />e. pencegahan bersarangnya Hewan pengganggu;<br />f. pemberian obat Hewan di bawah Pengawasan Dokter Hewan; dan<br />g. pemberian pakan yang aman dan sesuai dengan kebutuhan fisiologis Hewan.<br />(4) Cara yang baik untuk unggas petelur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dilakukan dengan:<br />a. penjaminan kebersihan kandang, peralatan, dan lingkungannya;<br />b. penjaminan kesehatan dan kebersihan unggas;<br />c. penjaminan kesehatan dan kebersihan personel;<br />d. pencegahan tercemarnya telur oleh bahaya biologis, kimiawi, dan fisik;<br />e. pemisahan unggas baru dari unggas lama dan unggas sakit dari unggas sehat;<br />f. pencegahan bersarangnya Hewan pengganggu;<br />g. pemberian obat Hewan di bawah Pengawasan Dokter Hewan; dan<br />h. pemberian pakan yang aman dan sesuai dengan kebutuhan fisiologis Hewan<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Paragraf 3<br />Cara yang Baik di Tempat Produksi Pangan Asal Hewan<br />Pasal 6</b><br /></p><p>Cara yang baik di tempat produksi pangan asal Hewan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf b<br />dilakukan dengan:<br />a. penjaminan kebersihan sarana, prasarana, peralatan, dan lingkungannya;<br />b. pencegahan bersarangnya Hewan pengganggu;<br />c. penjaminan kesehatan dan kebersihan personel; dan<br />d. pencegahan tercemarnya pangan asal Hewan oleh bahaya biologis, kimiawi, dan fisik.<br /></p><h4 style="text-align: center;"><b>Paragraf 4<br />Cara yang Baik di Tempat Produksi Produk Hewan Nonpangan<br />Pasal 7</b><br /></h4><p>Cara yang baik di tempat produksi produk Hewan nonpangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2)<br />huruf c dilakukan dengan:<br />a. penjaminan kebersihan sarana, prasarana, peralatan, dan lingkungannya;<br />b. pencegahan bersarangnya Hewan pengganggu;<br />c. penjaminan kesehatan dan kebersihan personel; dan<br />d. pencegahan tercemarnya produk Hewan nonpangan oleh bahaya biologis, kimiawi, dan fisik.<br /></p><h4 style="text-align: center;"><b>Paragraf 5<br />Cara yang Baik di Rumah Potong Hewan<br />Pasal 8</b><br /></h4><p>(1) Pemotongan Hewan potong yang dagingnya diedarkan harus dilakukan di rumah potong Hewan yang:<br />a. memenuhi persyaratan teknis yang diatur oleh Menteri; dan<br />b. menerapkan cara yang baik.<br />(2) Pendirian rumah potong Hewan harus memenuhi persyaratan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat<br />(1) huruf a.<br />(3) Cara yang baik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan dengan:<br />a. pemeriksaan kesehatan Hewan potong sebelum dipotong;<br />b. penjaminan kebersihan sarana, prasarana, peralatan, dan lingkungannya;</p><p style="text-align: left;">(4) Pemeriksaan kesehatan Hewan potong sebelum dipotong dan pemeriksaan kesehatan jeroan dan karkas setelah Hewan potong dipotong sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf g harus <br />dilakukan oleh Dokter Hewan di rumah potong Hewan atau paramedik Veteriner di bawah Pengawasan Dokter Hewan Berwenang.<br /><br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 9</b><br /></p><p>(1) Pemeriksaan kesehatan Hewan potong sebelum dipotong sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) <br />huruf a dilakukan untuk memastikan bahwa Hewan potong yang akan dipotong sehat dan layak untuk <br />dipotong.<br />(2) Hewan potong yang layak untuk dipotong harus memenuhi kriteria paling sedikit:<br />a. tidak memperlihatkan gejala penyakit Hewan menular dan/atau Zoonosis;<br />b. bukan ruminansia besar betina anakan dan betina produktif;<br />c. tidak dalam keadaan bunting; dan<br />d. bukan Hewan yang dilindungi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.<br />(3) Hewan potong yang telah diperiksa kesehatannya diberi tanda:<br />a. “SL” untuk Hewan potong yang sehat dan layak untuk dipotong; dan<br />b. “TSL” untuk Hewan potong yang tidak sehat dan/atau tidak layak untuk dipotong.<br /><br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 10</b><br /></p><p>(1) Pemeriksaan kesehatan jeroan dan karkas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) huruf g <br />dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi, dan insisi.<br />(2) Hasil pemeriksaan kesehatan jeroan dan karkas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang aman dan <br />layak dikonsumsi dinyatakan dalam bentuk:<br />a. pemberian stempel pada karkas dan label pada jeroan yang bertuliskan “telah diperiksa oleh Dokter <br />Hewan”; dan<br />b. surat keterangan kesehatan daging.<br />(3) Jeroan dan karkas yang berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyatakan tidak aman dan tidak layak dikonsumsi wajib dimusnahkan di rumah potong Hewan.<br /><br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 11</b><br /></p><p>Pemotongan Hewan potong dapat dilakukan di luar rumah potong Hewan dalam hal untuk:<br />a. upacara keagamaan;<br />b. upacara adat; atau<br />c. pemotongan darurat.<br /></p><p></p><p style="text-align: left;"></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 12</b></p><p>Pemotongan Hewan potong untuk keperluan upacara keagamaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf a hanya dapat dilakukan apabila di suatu kabupaten/kota:<br />a. belum memiliki rumah potong Hewan; atau<br />b. kapasitas pemotongan di rumah potong Hewan yang ada tidak memadai.<br /><br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 13</b><br /></p><p>Pemotongan Hewan potong untuk keperluan upacara adat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf b hanya dapat dilakukan dalam rangka upacara pemakaman atau pernikahan pada masyarakat tertentu.<br /><br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 14</b></p><p>Pemotongan darurat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf c hanya dapat dilakukan pada Hewan <br />potong dalam kondisi:<br />a. mengalami kecelakaan; atau<br />b. korban Bencana Alam yang bersifat nonbiologi yang mengancam jiwanya.<br /><br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 15</b></p><p>(1) Pelaksanaan pemotongan Hewan potong untuk keperluan upacara keagamaan dan upacara adat <br />sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf a dan huruf b paling sedikit harus memenuhi persyaratan <br />cara yang baik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) huruf a, huruf b, dan huruf g.<br />(2) Pelaksanaan pemotongan Hewan potong sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan setelah pemilik atau penanggung jawab Hewan terlebih dahulu melapor kepada Otoritas Veteriner di bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner kabupaten/kota.<br /><br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 16</b><br /></p><p>(1) Pelaksanaan pemotongan darurat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf c paling sedikit harus <br />memenuhi persyaratan cara yang baik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) huruf g.<br />(2) Pelaksanaan pemotongan darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan setelah pemilik atau <br />penanggung jawab Hewan terlebih dahulu melapor kepada Otoritas Veteriner di bidang Kesehatan <br />Masyarakat Veteriner kabupaten/kota.<br /><br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 17</b><br /></p><p>Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis dan kriteria Hewan potong serta persyaratan cara yang baik di rumah potong diatur dengan Peraturan Menteri.<br /><br /></p><h4 style="text-align: center;"><b>Paragraf 6<br />Cara yang Baik di Tempat Pengumpulan dan Penjualan<br />Pasal 18</b><br /></h4><p>(1) Cara yang baik di tempat pengumpulan dan penjualan produk Hewan sebagaimana dimaksud dalam <br />Pasal 4 ayat (2) huruf e dilakukan dengan:<br />a. penjaminan kebersihan sarana, prasarana, peralatan, dan lingkungannya;<br />b. pencegahan bersarangnya Hewan pengganggu;<br />c. penjaminan kesehatan dan kebersihan personel;<br />d. pencegahan tercemarnya produk Hewan oleh bahaya biologis, kimiawi, dan fisik yang berasal dari <br />petugas, alat, dan proses produksi;<br />e. pemisahan produk Hewan yang Halal dari produk Hewan atau produk lain yang tidak Halal;<br />f. penjaminan suhu ruang tempat pengumpulan dan penjualan produk Hewan yang dapat <br />menghambat perkembangbiakan mikroorganisme; dan<br />g. pemisahan produk Hewan dari Hewan dan komoditas selain produk Hewan.<br />(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai cara yang baik di tempat pengumpulan dan penjualan produk Hewan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri<br /><br /><br /></p><h4 style="text-align: center;">Paragraf 7</h4><h4 style="text-align: center;">Cara yang Baik Dalam Pengangkutan</h4><h4 style="text-align: center;">Pasal 19</h4><p>Cara yang baik dalam pengangkutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf f dilakukan untuk:<br />a. Hewan potong, Hewan perah, unggas petelur; dan<br />b. produk Hewan.</p><p style="text-align: center;"><b></b><b>Pasal 20</b><br /></p><p>Cara yang baik dalam pengangkutan Hewan potong, Hewan perah, dan unggas petelur sebagaimana dimaksud<br />dalam Pasal 19 huruf a dilakukan dengan penjaminan:<br />a. kebersihan alat angkut;<br />b. kesehatan dan kebersihan Hewan; dan<br />c. kesehatan dan kebersihan personel.</p><p><br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 21</b><br /></p><p>Cara yang baik dalam pengangkutan produk Hewan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf b dilakukan dengan:<br />a. penjaminan kebersihan alat angkut;<br />b. penjaminan kesehatan dan kebersihan personel;<br />c. pencegahan tercemarnya produk Hewan dari bahaya biologis, kimiawi, dan fisik;<br />d. pemisahan produk Hewan yang Halal dari produk Hewan atau produk lain yang tidak Halal;<br />e. penjaminan suhu ruang alat angkut produk Hewan yang dapat menghambat perkembangbiakan<br />mikroorganisme; dan<br />f. pemisahan produk Hewan dari Hewan dalam pengangkutannya.</p><p><br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 22</b><br /></p><p>Ketentuan lebih lanjut mengenai cara yang baik dalam pengangkutan diatur dengan Peraturan Menteri.<br /></p><script async="" crossorigin="anonymous" src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9712851591409114"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-9712851591409114" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="5894837311" style="display: block; text-align: center;"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script><h4 style="text-align: center;">Paragraf 8</h4><h4 style="text-align: center;">Sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner</h4><h4 style="text-align: center;">Pasal 23</h4><p>(1) Setiap Unit Usaha produk Hewan wajib mengajukan permohonan untuk memperoleh Nomor Kontrol Veteriner kepada pemerintah provinsi berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh Menteri.<br />(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) diberikan Nomor Kontrol Veteriner.<br />(3) Pemerintah kabupaten/kota melakukan pembinaan kepada Unit Usaha yang belum memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3).<br />(4) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun.<br />(5) Dalam hal setelah jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (4), Unit Usaha belum memenuhi<br />ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3), pemerintah kabupaten/kota wajib mencabut<br />izin usaha Unit Usaha yang bersangkutan.</p><p><br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 24</b><br /></p><p>(1) Nomor Kontrol Veteriner sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) diberikan dalam bentuk sertifikat Nomor Kontrol Veteriner oleh Otoritas Veteriner di bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner di provinsi atas nama gubernur.<br />(2) Nomor Kontrol Veteriner sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dicantumkan pada label dan<br />kemasan produk Hewan.<br /></p><p style="text-align: center;">Pasal 25<br /></p><p>Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner diatur dengan Peraturan Menteri.<br /></p><h4 style="text-align: center;">Bagian Ketiga</h4><h4 style="text-align: center;">Penjaminan Produk Hewan</h4><p style="text-align: center;"><b>Paragraf 1</b></p><p style="text-align: center;"><b>Umum</b></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 26</b></p><p>(1) Penjaminan produk Hewan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b dilakukan melalui:<br />a. pengaturan Peredaran Produk Hewan;<br />b. Pengawasan Unit Usaha produk Hewan;<br />c. Pengawasan produk Hewan;<br />d. pemeriksaan dan Pengujian produk Hewan;<br />e. Standardisasi produk Hewan;<br />f. Sertifikasi Produk Hewan; dan<br />g. Registrasi produk Hewan.<br />(2) Produk Hewan yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilarang diedarkan di dalam wilayah negara Republik Indonesia.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Paragraf 2<br />Pengaturan Peredaran Produk Hewan<br />Pasal 27</b><br /></p><p>Peredaran Produk Hewan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1) huruf a meliputi peredaran:<br />a. hasil produksi dalam negeri;<br />b. yang dimasukkan ke dalam wilayah negara Republik Indonesia; dan<br />c. yang dikeluarkan dari wilayah negara Republik Indonesia.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 28</b><br /></p><p>Produk Hewan hasil produksi dalam negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 huruf a hanya dapat<br />diedarkan apabila berasal dari:<br />a. Unit Usaha yang telah memiliki Nomor Kontrol Veteriner sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2);<br />atau<br />b. Unit Usaha yang sedang dalam pembinaan penerapan cara yang baik sebagaimana dimaksud dalam<br />Pasal 23 ayat (3).<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 29</b><br /></p><p>Produk Hewan yang dimasukkan ke dalam wilayah negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 huruf b harus berasal dari negara dan Unit Usaha yang telah disetujui oleh Menteri.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 30</b><br /></p><p>(1) Untuk memperoleh persetujuan Menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29, negara asal produk<br />Hewan harus mengajukan permohonan kepada Menteri.<br />(2) Dalam memberikan persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Menteri harus<br />mempertimbangkan:<br />a. status penyakit Hewan menular di negara asal; dan<br />b. hasil analisis risiko rencana Pemasukan produk Hewan dari luar negeri.<br />(3) Analisis risiko rencana Pemasukan produk Hewan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b<br />dilakukan melalui:<br />a. pemeriksaan dokumen sistem penyelenggaraan kesehatan Hewan dan jaminan keamanan produk<br />Hewan di negara asal;<br />b. pemeriksaan dokumen sistem jaminan keamanan produk Hewan di Unit Usaha di negara asal;<br />c. verifikasi sistem penyelenggaraan kesehatan Hewan dan jaminan keamanan produk Hewan di<br />negara asal;<br />d. audit pemenuhan sistem jaminan keamanan produk Hewan di Unit Usaha di negara asal; dan<br />e. penetapan tingkat perlindungan yang dapat diterima.<br />(4) Analisis risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan oleh Otoritas Veteriner Kementerian.<br />(5) Dalam hal hasil analisis risiko negara asal dan/atau Unit Usaha tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Menteri mengeluarkan surat penolakan.<br />(6) Dalam hal hasil analisis risiko negara asal dan Unit Usaha memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Menteri mengeluarkan surat persetujuan.<br />(7) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dicabut jika di negara yang bersangkutan terjadi<br />wabah.<br />(8) Pencabutan persetujuan Pemasukan diberitahukan oleh Menteri kepada menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perdagangan paling lama 2 (dua) hari kerja sejak ditetapkannya pencabutan persetujuan negara asal.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 31</b><br /></p><p>Setiap produk Hewan dari negara yang telah memperoleh persetujuan Menteri sebagaimana dimaksud dalam<br />Pasal 30 ayat (6) wajib memiliki:<br />a. Sertifikat Veteriner dari Otoritas Veteriner di negara asal; dan<br />b. sertifikat Halal bagi yang dipersyaratkan.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 32</b><br /></p><p>(1) Setiap pelaku usaha yang memasukkan produk Hewan ke dalam wilayah negara Republik Indonesia dari<br />negara dan Unit Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 harus mendapatkan:<br />a. rekomendasi teknis; dan<br />b. izin pemasukan.<br /><br />(2) Rekomendasi teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dikeluarkan oleh:<br />a. kepala lembaga pemerintahan non kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di<br />bidang pengawasan obat dan makanan, untuk pangan olahan asal Hewan yang tidak berpotensi<br />membawa risiko Zoonosis; dan<br />b. Menteri, untuk produk Hewan selain pangan olahan asal Hewan yang tidak berpotensi membawa<br />risiko Zoonosis, dengan mencantumkan Nomor Kontrol Veteriner.<br />(3) Izin pemasukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dikeluarkan oleh menteri yang<br />menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perdagangan berdasarkan rekomendasi teknis<br />sebagaimana dimaksud pada ayat (2).<br />(4) Izin pemasukan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) wajib melampirkan rekomendasi teknis<br />sebagaimana dimaksud pada ayat (2).<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 33</b><br /></p><p>(1) Izin pemasukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (1) huruf b harus dicabut oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perdagangan paling lama 2 (dua) hari kerja terhitung sejak diterimanya pemberitahuan pencabutan persetujuan negara asal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (8).<br />(2) Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perdagangan menyampaikan<br />pemberitahuan pencabutan persetujuan negara asal kepada pelaku usaha paling lama 2 (dua) hari kerja<br />terhitung sejak pencabutan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1).<br />(3) Pelaku usaha wajib mereekspor produk Hewan paling lama 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak memperoleh pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2).<br />(4) Apabila dalam jangka waktu 3 (tiga) hari sebagaimana dimaksud pada ayat (3) pelaku usaha belum<br />melakukan reekspor, produk Hewan yang bersangkutan wajib dimusnahkan.<br />(5) Pemusnahan produk Hewan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) wajib dilakukan oleh pelaku usaha paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak berakhirnya jangka waktu reekspor produk Hewan.<br />(6) Apabila dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sebagaimana dimaksud pada ayat (5) pelaku usaha<br />belum melakukan pemusnahan, Menteri melakukan pemusnahan.<br />(7) Segala biaya yang berkaitan dengan reekspor atau pemusnahan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), ayat (5), atau ayat (6) dibebankan kepada pelaku usaha.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 34</b><br /></p><p>(1) Pengeluaran produk Hewan ke luar wilayah negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 huruf c harus:<br />a. disertai dengan Sertifikat Veteriner yang diterbitkan oleh Otoritas Veteriner di bidang Kesehatan<br />Masyarakat Veteriner Kementerian; dan<br />b. memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh negara tujuan.<br />(2) Dalam hal produk Hewan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa pangan olahan asal Hewan,<br />Sertifikat Veteriner hanya dapat dikeluarkan setelah memperoleh izin dari lembaga pemerintahan non<br />kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan obat dan makanan.<br />(3) Dalam hal produk Hewan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berasal dari Satwa Liar, Sertifikat<br />Veteriner hanya dapat dikeluarkan setelah memperoleh izin dari menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang konservasi sumber daya alam hayati.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 35</b><br /></p><p>Menteri, gubernur, dan bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya memfasilitasi pelaku usaha untuk melakukan kegiatan Pengeluaran produk Hewan ke luar wilayah negara Republik Indonesia.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 36</b><br /></p><p>Ketentuan lebih lanjut mengenai Peredaran Produk Hewan diatur dengan Peraturan Menteri.<br /></p><script async="" crossorigin="anonymous" src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9712851591409114"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-9712851591409114" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="5894837311" style="display: block; text-align: center;"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script><h3 style="text-align: center;"><b>Paragraf 3<br />Pengawasan Unit Usaha Produk Hewan<br />Pasal 3</b>7<br /></h3><p>(1) Pengawasan Unit Usaha produk Hewan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1) huruf b<br />dilakukan pada:<br />a. rumah potong Hewan; dan<br />b. Unit Usaha produk Hewan selain rumah potong Hewan.<br />(2) Unit Usaha produk Hewan selain rumah potong Hewan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi tempat pemerahan, tempat produksi telur, tempat produksi pangan asal Hewan lainnya, tempat produksi produk Hewan nonpangan, serta tempat pengumpulan dan penjualan.<br />(3) Unit Usaha produk Hewan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat menghasilkan produk Hewan<br />segar untuk pangan dan nonpangan dan/atau produk Hewan olahan untuk pangan dan nonpangan.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 38</b><br /></p><p>Pengawasan rumah potong Hewan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1) huruf a dilakukan terhadap penerapan cara yang baik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3).<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 39</b><br /></p><p>Pengawasan rumah potong Hewan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1) huruf a dilakukan oleh Dokter Hewan Berwenang yang memiliki kompetensi sebagai Pengawas Kesehatan Masyarakat Veteriner.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 40</b><br /></p><p>Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara Pengawasan rumah potong Hewan diatur dengan Peraturan Menteri.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 41</b><br /></p><p>Pengawasan Unit Usaha produk Hewan selain rumah potong Hewan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1) huruf b dilakukan terhadap penerapan cara yang baik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Pasal 6, Pasal 7, Pasal 18, dan Pasal 19.<br /><br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 42</b><br /></p><p>Pengawasan Unit Usaha produk Hewan selain rumah potong Hewan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1) huruf b dilakukan oleh:<br />a. Dokter Hewan Berwenang yang memiliki kompetensi sebagai Pengawas Kesehatan Masyarakat Veteriner untuk Unit Usaha yang menghasilkan:<br />1. pangan segar asal Hewan;<br />2. produk Hewan olahan untuk pangan yang berpotensi membawa risiko Zoonosis; dan<br />3. produk Hewan nonpangan baik segar maupun olahan, dan<br />b. lembaga pemerintahan non kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang<br />pengawasan obat dan makanan untuk Unit Usaha yang menghasilkan pangan olahan asal Hewan.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 43</b><br /></p><p>(1) Dalam melaksanakan Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 dan Pasal 42 pengawas<br />berwenang untuk:<br />a. memasuki setiap Unit Usaha produk Hewan;<br />b. menunda atau menghentikan proses produksi;<br />c. memeriksa produk Hewan yang dicurigai membawa atau mengandung bahaya biologis, kimiawi,<br />dan/atau fisik;<br />d. memeriksa dokumen atau catatan terkait dengan proses produksi; dan<br />e. menunda atau menghentikan alat angkut produk Hewan yang dicurigai membawa atau<br />mengandung bahaya biologis, kimiawi, dan/atau fisik.<br />(2) Dalam melaksanakan Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pengawas Kesehatan<br />Masyarakat Veteriner sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 dan Pasal 42 huruf a ditunjuk oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 44</b><br /></p><p>(1) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara Pengawasan Unit Usaha yang menghasilkan pangan olahan asal Hewan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 huruf b yang tidak berpotensi membawa risiko Zoonosis diatur dengan peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan/kepala lembaga pemerintahan non kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan obat dan makanan.<br />(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara Pengawasan Unit Usaha produk Hewan selain pangan olahan asal Hewan yang tidak berpotensi membawa risiko Zoonosis diatur dengan Peraturan Menteri.<br /></p><h4 style="text-align: center;"><b>Paragraf 4<br />Pengawasan Produk Hewan<br />Pasal 45</b><br /></h4><p>Pengawasan produk Hewan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1) huruf c dilakukan terhadap produk Hewan yang:<br />a. diproduksi di dalam negeri; dan<br />b. dimasukkan dari luar negeri.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 46</b><br /></p><p>(1) Pengawasan produk Hewan yang diproduksi di dalam negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45<br />huruf a harus dilakukan terhadap produk Hewan sejak diproduksi sampai dengan diedarkan.<br />(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Dokter Hewan Berwenang yang<br />memiliki kompetensi sebagai Pengawas Kesehatan Masyarakat Veteriner pada Kementerian, provinsi,<br />dan kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 47</b><br /></p><p>(1) Pengawasan terhadap Pemasukan produk Hewan dari luar negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 huruf b dilakukan pada:<br />a. negara dan Unit Usaha asal;<br />b. tempat Pemasukan; dan<br />c. peredaran.<br />(2) Pengawasan terhadap Pemasukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilaksanakan oleh<br />Otoritas Veteriner di bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementerian.<br />(3) Pengawasan terhadap Pemasukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilaksanakan oleh<br />Otoritas Veteriner di bidang karantina Hewan di tempat Pemasukan yang telah ditetapkan oleh Menteri.<br />(4) Pengawasan terhadap peredaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dilakukan oleh Dokter<br />Hewan Berwenang yang memiliki kompetensi sebagai Pengawas Kesehatan Masyarakat Veteriner pada<br />Kementerian, provinsi, dan kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 48</b><br /></p><p>Pengawasan produk Hewan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat (2) serta Pasal 47 ayat (3) dan ayat (4) dilakukan melalui pemeriksaan:<br />a. kondisi fisik produk Hewan;<br />b. dokumen; dan/atau<br />c. label.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 49</b><br /></p><p>Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara Pengawasan produk Hewan diatur dengan Peraturan Menteri.<br /></p><h4 style="text-align: center;">Paragraf 5</h4><h4 style="text-align: center;">Pemeriksaan dan Pengujian Produk Hewan</h4><h4 style="text-align: center;">Pasal 50</h4><p>(1) Pemeriksaan dan Pengujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1) huruf d dilakukan terhadap produk Hewan yang:<br />a. akan diedarkan; dan<br />b. dalam peredaran.<br />(2) Pemeriksaan dan Pengujian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan di Laboratorium<br />Veteriner milik Pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, atau laboratorium milik<br />swasta yang terakreditasi.<br />(3) Pemeriksaan dan Pengujian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan di Laboratorium<br />Veteriner milik Pemerintah, pemerintah provinsi, atau pemerintah kabupaten/kota yang terakreditasi.<br /></p><p style="text-align: center;">Pasal 51<br /></p><p>(1) Bupati/walikota melakukan pembinaan dan pengembangan kompetensi Laboratorium Veteriner milik pemerintah kabupaten/kota.<br />(2) Gubernur melakukan pembinaan dan pengembangan kompetensi Laboratorium Veteriner milik<br />pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.<br />(3) Menteri melakukan pembinaan dan pengembangan kompetensi Laboratorium Veteriner milik Pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota.<br />(4) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) dilakukan untuk memperoleh akreditasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.<br />(5) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) dilakukan untuk meningkatkan kapasitas laboratorium.<br />(6) Kegiatan pembinaan dan pengembangan kompetensi laboratorium sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) dibebankan pada anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten/kota,<br />anggaran pendapatan dan belanja daerah provinsi, dan anggaran pendapatan dan belanja negara.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 52</b><br /></p><p>Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemeriksaan dan Pengujian produk Hewan diatur dengan Peraturan Menteri.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Paragraf 6<br />Standardisasi Produk Hewan<br />Pasal 53</b><br /></p><p>(1) Standardisasi produk Hewan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1) huruf e dilakukan terhadap produk Hewan yang diedarkan di dalam wilayah negara Republik Indonesia.<br />(2) Standardisasi produk Hewan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.<br />(3) Menteri menetapkan Standar wajib bagi produk Hewan segar.<br />(4) Menteri, gubernur, dan bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya melakukan pembinaan kepada pelaku usaha agar produk Hewan yang dihasilkan memenuhi Standar Nasional Indonesia.<br /></p><h4 style="text-align: center;"><b>Paragraf 7<br />Sertifikasi Produk Hewan<br />Pasal 54</b><br /></h4><p>(1) Sertifikasi Produk Hewan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1) huruf f dilakukan terhadap produk Hewan yang diedarkan di dan dikeluarkan dari wilayah negara Republik Indonesia.<br />(2) Sertifikasi Produk Hewan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:<br />a. Sertifikat Veteriner; dan<br />b. sertifikat Halal bagi yang dipersyaratkan.<br />(3) Sertifikat Veteriner sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a untuk produk Hewan yang diedarkan di wilayah negara Republik Indonesia diterbitkan oleh Otoritas Veteriner di bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner pada pemerintah kabupaten/kota.<br />(4) Sertifikat Veteriner sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a untuk produk Hewan yang dikeluarkan dari wilayah negara Republik Indonesia diterbitkan oleh Otoritas Veteriner di bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementerian.<br />(5) Sertifikat Halal bagi yang dipersyaratkan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dilakukan oleh institusi yang berwenang di bidang sertifikasi Halal.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 55</b><br /></p><p>(1) Untuk memperoleh Sertifikat Veteriner sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat (2) huruf a, pelaku usaha harus mengajukan permohonan kepada Otoritas Veteriner sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat (3) atau ayat (4).<br />(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disertai dengan:<br />a. Nomor Kontrol Veteriner;<br />b. sertifikat hasil pemeriksaan dan Pengujian; dan/atau<br />c. surat keterangan kesehatan daging.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 56</b><br /></p><p>Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemberian Sertifikat Veteriner diatur dengan Peraturan Menteri.<br /></p><h4 style="text-align: center;">Paragraf 8</h4><h4 style="text-align: center;">Registrasi Produk Hewan</h4><h4 style="text-align: center;">Pasal 57</h4><p>(1) Registrasi produk Hewan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1) huruf g dilakukan terhadap produk Hewan berupa pangan segar asal Hewan yang dikemas untuk diedarkan.<br />(2) Produk Hewan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi produk Hewan yang diproduksi di dalam negeri, dimasukkan ke dan dikeluarkan dari wilayah negara Republik Indonesia.<br />(3) Registrasi produk Hewan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Menteri dalam bentuk pemberian nomor Registrasi.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 58</b><br /></p><p>(1) Nomor Registrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 ayat (3) wajib dicantumkan pada label dan<br />kemasan produk Hewan.<br />(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat dan tata cara Registrasi produk Hewan diatur dengan Peraturan Menteri.</p><p><br /></p><h3 style="text-align: center;">Bagian Keempat</h3><h3 style="text-align: center;">Pengendalian dan Penanggulangan Zoonosis</h3><p style="text-align: center;"><b>Paragraf 1</b></p><p style="text-align: center;"><b>Umum</b></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 59</b></p><p>Pengendalian dan Penanggulangan Zoonosis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf c dilakukan melalui:<br />a. penetapan Zoonosis prioritas;<br />b. manajemen risiko;<br />c. kesiagaan darurat;<br />d. Pemberantasan Zoonosis; dan<br />e. partisipasi masyarakat.<br /></p><h4 style="text-align: center;">Paragraf 2</h4><h4 style="text-align: center;">Penetapan Zoonosis Prioritas</h4><h4 style="text-align: center;">Pasal 60</h4><p>(1) Menteri bersama menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan<br />menetapkan jenis Zoonosis yang memerlukan prioritas pengendalian dan penanggulangan.<br />(2) Dalam hal terdapat Zoonosis yang bersumber dari Satwa Liar, penetapan jenis Zoonosis yang<br />memerlukan prioritas pengendalian dan penanggulangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan bersama dengan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang konservasi sumber daya alam hayati.<br /><br /></p><p style="text-align: center;"><b>Bagian Kesatu<br />Umum<br />Pasal 83</b><br /></p><p>(1) Kesejahteraan Hewan diterapkan terhadap setiap jenis Hewan yang kelangsungan hidupnya tergantung pada manusia yang meliputi Hewan bertulang belakang dan Hewan yang tidak bertulang belakang yang dapat merasa sakit.<br />(2) Kesejahteraan Hewan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan cara menerapkan prinsip kebebasan Hewan yang meliputi bebas:<br />a. dari rasa lapar dan haus;<br />b. dari rasa sakit, cidera, dan penyakit;<br />c. dari ketidaknyamanan, penganiayaan, dan penyalahgunaan;<br />d. dari rasa takut dan tertekan; dan<br />e. untuk mengekspresikan perilaku alaminya.<br />(3) Prinsip kebebasan Hewan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diterapkan pada kegiatan:<br />a. penangkapan dan penanganan;<br />b. penempatan dan pengandangan;<br />c. pemeliharaan dan perawatan;<br />d. pengangkutan;<br />e. penggunaan dan pemanfaatan;<br />f. perlakuan dan pengayoman yang wajar terhadap Hewan;<br />g. pemotongan dan pembunuhan; dan<br />h. praktik kedokteran perbandingan.<br />(4) Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) wajib dilakukan oleh orang yang memiliki kompetensi di bidang Kesejahteraan Hewan.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 84</b><br /></p><p>(1) Penerapan prinsip kebebasan Hewan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 wajib dilakukan oleh:<br />a. pemilik Hewan;<br />b. orang yang menangani Hewan sebagai bagian dari pekerjaannya; dan<br />c. pemilik fasilitas pemeliharaan Hewan.<br />(2) Pemilik fasilitas pemeliharaan Hewan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c wajib memiliki izin usaha yang dikeluarkan oleh bupati/walikota.<br />(3) Menteri menetapkan jenis dan kriteria fasilitas pemeliharaan Hewan yang memerlukan izin usaha.<br /><br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 85</b><br /></p><p>Pemilik fasilitas pemeliharaan Hewan yang tidak menerapkan prinsip kebebasan Hewan pada kegiatan<br />sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 ayat (3) dikenai sanksi pencabutan izin usahanya oleh bupati/walikota.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Bagian Kedua<br />Penangkapan dan Penanganan<br />Pasal 86</b><br /></p><p>Penerapan prinsip kebebasan Hewan pada penangkapan dan penanganan sebagaimana dimaksud dalam<br />Pasal 83 ayat (3) huruf a paling sedikit harus dilakukan dengan:<br />a. cara yang tidak menyakiti, tidak melukai, dan/atau tidak mengakibatkan stres; dan<br />b. menggunakan sarana dan peralatan yang tidak menyakiti, tidak melukai, dan/atau tidak mengakibatkan stres.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Bagian Ketiga<br />Penempatan dan Pengandangan<br />Pasal 87</b><br /></p><p>Penerapan prinsip kebebasan Hewan pada penempatan dan pengandangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 ayat (3) huruf b paling sedikit harus dilakukan dengan:<br />a. cara yang tidak menyakiti, tidak melukai, dan/atau tidak mengakibatkan stres;<br />b. menggunakan sarana dan peralatan yang tidak menyakiti, tidak melukai, dan/atau tidak mengakibatkan stres;<br />c. memisahkan antara Hewan yang bersifat superior dari yang bersifat inferior;<br />d. menggunakan kandang yang bersih dan memungkinkan Hewan leluasa bergerak, dapat melindungi<br />Hewan dari predator dan Hewan pengganggu, serta melindungi dari panas matahari dan hujan; dan<br />e. memberikan pakan dan minum yang sesuai dengan kebutuhan fisiologis Hewan.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Bagian Keempat<br />Pemeliharaan dan Perawatan<br />Pasal 88</b><br /></p><p>(1) Penerapan prinsip kebebasan Hewan pada pemeliharaan dan perawatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 ayat (3) huruf c paling sedikit harus dilakukan dengan:<br />a. cara yang tidak menyakiti, tidak melukai, dan/atau tidak mengakibatkan stres;<br />b. menggunakan sarana, prasarana, dan peralatan yang bersih dan tidak menyakiti, tidak melukai,<br />dan/atau tidak mengakibatkan stres;<br />c. menggunakan kandang yang memungkinkan Hewan leluasa bergerak, dapat melindungi Hewan<br />dari predator dan Hewan pengganggu, serta melindungi dari panas matahari dan hujan; dan<br />d. memberikan pakan dan minum yang sesuai dengan kebutuhan fisiologis Hewan.<br />(2) Dalam hal pemeliharaan dan perawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam rangka pemulihan kesehatan fisik dan/atau mental Hewan pasca tindakan medik atau Bencana Alam, penerapan prinsip kebebasan Hewan harus di bawah penyeliaan Dokter Hewan.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Bagian Kelima<br />Pengangkutan<br />Pasal 89</b><br /></p><p>(1) Penerapan prinsip kebebasan Hewan pada pengangkutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 ayat (3) huruf d paling sedikit harus dilakukan dengan:<br />a. cara yang tidak menyakiti, melukai, dan/atau mengakibatkan stres;<br />b. menggunakan alat angkut yang layak, bersih, sesuai dengan kapasitas alat angkut, tidak menyakiti,<br />tidak melukai, dan/atau tidak mengakibatkan stres; dan<br />c. memberikan pakan dan minum yang sesuai dengan kebutuhan fisiologis Hewan.<br />(2) Dalam hal pengangkutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan kandang, kandang harus memungkinkan Hewan dapat bergerak leluasa, bebas dari predator dan Hewan pengganggu, serta<br />terlindung dari panas matahari dan hujan.<br />(3) Pengangkutan Hewan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilakukan di bawah penyeliaan dan/atau setelah mendapat rekomendasi dari Dokter Hewan Berwenang.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Bagian Keenam<br />Penggunaan dan Pemanfaatan<br />Pasal 90</b><br /></p><p>Penerapan prinsip kebebasan Hewan pada penggunaan dan pemanfaatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 ayat (3) huruf e paling sedikit harus dilakukan dengan:<br />a. cara yang tidak menyakiti dan tidak mengakibatkan stres; dan<br />b. menyediakan sarana dan peralatan yang bersih.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 91</b><br /></p><p>Penggunaan bagian tubuh dan organ dalam Hewan untuk tujuan medis harus dilakukan oleh Dokter Hewan yang memiliki izin layanan.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 92</b><br /></p><p>Setiap orang dilarang untuk:<br />a. menggunakan dan memanfaatkan Hewan di luar kemampuan kodratnya yang dapat berpengaruh<br />terhadap kesehatan, keselamatan, atau menyebabkan kematian Hewan;<br />b. memberikan bahan pemacu atau perangsang fungsi kerja organ Hewan di luar batas fisiologis normal<br />yang dapat membahayakan kesehatan, keselamatan, atau menyebabkan kematian Hewan;<br />c. menerapkan bioteknologi modern untuk menghasilkan Hewan atau produk Hewan transgenik yang<br />membahayakan kelestarian sumber daya Hewan, keselamatan dan ketenteraman bathin masyarakat, dan<br />kelestarian fungsi lingkungan hidup;<br />d. memanfaatkan kekuatan fisik Hewan di luar batas kemampuannya; dan<br />e. memanfaatkan bagian tubuh atau organ Hewan untuk tujuan selain medis.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Bagian Ketujuh<br />Perlakuan dan Pengayoman yang Wajar Terhadap Hewan<br />Pasal 93</b><br /></p><p>Penerapan prinsip kebebasan Hewan pada perlakuan dan pengayoman yang wajar terhadap Hewan<br />sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 ayat (3) huruf f paling sedikit harus dilakukan dengan:<br />a. cara yang tidak menyakiti, tidak mengakibatkan stres, dan/atau mati; dan<br />b. menggunakan sarana, prasarana, dan peralatan yang bersih.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 94</b><br /></p><p>(1) Gubernur dan bupati/walikota melakukan pembinaan perlakuan dan pengayoman yang wajar terhadap Hewan kepada pemilik Hewan, orang yang menangani Hewan sebagai bagian dari pekerjaannya, dan<br />pemilik serta pengelola fasilitas pemeliharaan Hewan.<br />(2) Pembinaan perlakuan dan pengayoman yang wajar terhadap Hewan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui penyediaan sarana, sosialisasi, dan edukasi.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Bagian Kedelapan<br />Pemotongan dan Pembunuhan<br />Pasal 95</b><br /></p><p>(1) Penerapan prinsip kebebasan Hewan pada pemotongan dan pembunuhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 ayat (3) huruf g paling sedikit harus dilakukan dengan:<br />a. cara yang tidak menyakiti, tidak mengakibatkan ketakutan, dan stres pada saat penanganan Hewan<br />sebelum dipotong atau dibunuh;<br />b. cara yang tidak mengakibatkan ketakutan dan stres, serta dapat mengakhiri penderitaan Hewan<br />sesegera mungkin pada saat pemotongan atau pembunuhan;<br />c. menggunakan sarana dan peralatan yang bersih; dan<br />d. memastikan Hewan mati sempurna sebelum penanganan selanjutnya.<br />(2) Dalam hal pemotongan dan pembunuhan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan<br />pemingsanan, dilarang menggunakan cara yang mengakibatkan Hewan menderita, stres, dan/atau mati.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 96</b><br /></p><p>Dalam hal pemotongan dan pembunuhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 95 dilakukan untuk<br />pengendalian dan penanggulangan penyakit Hewan menular dan Zoonosis atau mengurangi penderitaan<br />Hewan yang tidak mungkin diselamatkan jiwanya, pemotongan dan pembunuhan Hewan harus berdasarkan pertimbangan medis dari Dokter Hewan.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Bagian Kesembilan<br />Praktik Kedokteran Perbandingan<br />Pasal 97</b><br /></p><p>(1) Praktik kedokteran perbandingan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 ayat (3) huruf h dilakukan<br />terhadap Hewan laboratorium.<br />(2) Penerapan prinsip kebebasan Hewan pada praktik kedokteran perbandingan sebagaimana dimaksud<br />pada ayat (1) paling sedikit harus dilakukan dengan:<br />a. mengutamakan cara yang tidak menyakiti dan tidak mengakibatkan stres;<br />b. menggunakan sarana, prasarana, dan peralatan yang bersih, tidak menyakiti, dan tidak<br />mengakibatkan stres; dan<br />c. memberikan pakan dan minum yang sesuai dengan kebutuhan fisiologis Hewan.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 98</b><br /></p><p>(1) Praktik kedokteran perbandingan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 97 harus dilakukan oleh atau di bawah penyeliaan Dokter Hewan.<br />(2) Dokter Hewan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mematuhi kode etik profesi Dokter Hewan. <br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 99</b><br /></p><p>(1) Setiap orang dilarang:<br />a. melakukan kegiatan yang mengakibatkan penderitaan yang tidak perlu terjadi bagi Hewan;<br />b. memutilasi tubuh Hewan;<br />c. memberi bahan yang mengakibatkan keracunan, cacat, cidera, dan/atau kematian pada Hewan;<br />dan<br />d. mengadu Hewan yang mengakibatkan Hewan mengalami ketakutan, kesakitan, cacat permanen,<br />dan/atau kematian.<br />(2) Untuk membuktikan terjadinya pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan uji forensik oleh Dokter Hewan.<br /><br /></p><p style="text-align: center;"><b>BAB IV<br />PENANGANAN HEWAN AKIBAT BENCANA ALAM<br />Pasal 100</b><br /></p><p>Dalam hal terjadi Bencana Alam, penanganan Hewan dilakukan melalui:<br />a. evakuasi Hewan;<br />b. penanganan Hewan mati;<br />c. penampungan sementara;<br />d. pemotongan dan pembunuhan Hewan; dan/atau<br />e. pengendalian Hewan sumber penyakit dan vektor.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 101</b><br /></p><p>(1) Evakuasi Hewan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 100 huruf a dilakukan terhadap Hewan sehat dan Hewan sakit yang masih mungkin disembuhkan yang berada pada lokasi Bencana Alam yang tidak<br />memungkinkan untuk kelangsungan hidup Hewan.<br />(2) Pelaksanaan evakuasi Hewan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan memperhatikan prinsip kebebasan Hewan.<br />(3) Hewan dievakuasi ke tempat penampungan sementara yang ditetapkan oleh bupati/walikota.<br />(4) Evakuasi Hewan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan di bawah Pengawasan Dokter Hewan atau orang yang memiliki kompetensi di bidang Kesejahteraan Hewan.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 102</b><br /></p><p>(1) Penanganan Hewan mati sebagaimana dimaksud dalam Pasal 100 huruf b dilakukan dengan penguburan atau pembakaran.<br />(2) Penanganan Hewan mati akibat Bencana Alam sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan di bawah Pengawasan Dokter Hewan.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 103</b><br /></p><p>(1) Penampungan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 100 huruf c dilakukan dengan<br />memperhatikan prinsip kebebasan Hewan.<br />(2) Tempat penampungan sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus:<br />a. di lokasi yang aman;<br />b. tersedia fasilitas air bersih, pakan, dan obat-obatan;<br />c. tersedia tempat penampungan untuk Hewan sehat yang terpisah dari Hewan sakit atau cidera; dan<br />d. mudah diakses oleh tenaga relawan dan tenaga kesehatan Hewan.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 104</b><br /></p><p>(1) Pemotongan dan pembunuhan Hewan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 100 huruf d dilakukan<br />terhadap Hewan yang:<br />a. tidak mungkin diselamatkan jiwanya; dan<br />b. perlu dihentikan penderitaannya.<br />(2) Pemotongan Hewan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan terhadap Hewan yang dagingnya dapat dimanfaatkan untuk konsumsi manusia.<br />(3) Pembunuhan Hewan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan terhadap Hewan yang dagingnya tidak dikonsumsi.<br />(4) Pemotongan dan pembunuhan Hewan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan di bawah<br />Pengawasan Dokter Hewan.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 105</b><br /></p><p>(1) Pengendalian Hewan sumber penyakit dan vektor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 100 huruf e harus dilakukan di lokasi Bencana Alam dan wilayah sekitar yang terkena dampak.<br />(2) Pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan cara:<br />a. penerapan sanitasi lingkungan; dan<br />b. pemusnahan vektor.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 106</b><br /></p><p>Penanganan Hewan akibat Bencana Alam dilakukan oleh Menteri, menteri atau kepala lembaga pemerintahan non kementerian, gubernur, dan bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 107</b><br /></p><p>Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penanganan Hewan akibat Bencana Alam diatur dengan Peraturan Menteri.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>BAB V<br />KETENTUAN PERALIHAN<br />Pasal 108</b><br /></p><p>Dalam hal Laboratorium Veteriner terakreditasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 ayat (3) belum tersedia, Menteri, gubernur, atau bupati/walikota dapat menunjuk laboratorium untuk melakukan pemeriksaan dan Pengujian dalam jangka waktu paling lama 4 (empat) tahun.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 109</b><br /></p><p>Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, pemilik fasilitas pemeliharaan Hewan yang belum memiliki izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 84 ayat (2) wajib memiliki izin usaha paling lambat 2 (dua) tahun sejak berlakunya Peraturan Pemerintah ini.<br /><br /></p><p style="text-align: center;"><b>BAB VI<br />KETENTUAN PENUTUP<br />Pasal 110</b><br /></p><p>Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, peraturan pelaksanaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1983 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan dan/atau belum diganti berdasarkan Peraturan Pemerintah ini.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 111</b><br /></p><p>Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1983 tentang<br />Kesehatan Masyarakat Veteriner dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.<br /></p><p style="text-align: center;">Pasal 112<br /></p><p>Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.<br />Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan<br />penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.</p><p><br /></p><p style="text-align: center;"><b>Ditetapkan Di Jakarta,<br />Pada Tanggal 29 Oktober 2012<br />PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,<br />Ttd.<br />DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO<br />Diundangkan Di Jakarta,<br />Pada Tanggal 30 Oktober 2012<br />MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,<br />Ttd.<br />AMIR SYAMSUDIN<br />LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2012 NOMOR 214<br /></b></p><p style="text-align: center;">--------------------------------------------------<br /></p><script async="" crossorigin="anonymous" src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9712851591409114"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-9712851591409114" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="5894837311" style="display: block; text-align: center;"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script><h3 style="text-align: center;">PENJELASAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 95 TAHUN 2012
TENTANG
KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN</h3><p><b>I. UMUM</b><br />Kesehatan Masyarakat Veteriner merupakan rantai penghubung antara kesehatan Hewan dan produk <br />Hewan, kesehatan manusia, serta kesehatan lingkungan. Kesehatan Masyarakat Veteriner, sebagai salah <br />satu unsur dari kesehatan Hewan dalam arti luas, adalah segala urusan kesehatan Hewan dan produk <br />Hewan yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kesehatan manusia. Penyakit Hewan <br />yang dapat menular kepada manusia melalui Hewan dan/atau produk Hewan adalah penyakit Hewan <br />yang masuk dalam kategori Zoonosis. Oleh karena itu penyelenggaraan Kesehatan Masyarakat Veteriner menjadi bagian penting dari aktivitas masyarakat untuk melindungi kesehatan dan ketenteraman batin masyarakat melalui penjaminan Higiene dan Sanitasi pada rantai produksi produk Hewan, penjaminan produk Hewan dalam hal kehalalan bagi yang dipersyaratkan, keamanan, kesehatan, dan keutuhan, serta Pengendalian dan Penanggulangan Zoonosis.<br /> </p><p>Penjaminan Higiene dan Sanitasi adalah persyaratan dasar sistem jaminan keamanan pangan. <br />Penjaminan Higiene dan Sanitasi dilaksanakan untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang dapat <br />mengganggu kesehatan akibat mengkonsumsi pangan asal hewan (foodborne disease) atau <br />menggunakan produk Hewan dengan mengendalikan risiko produk Hewan dalam proses produksi <br />tercemar atau terkontaminasi oleh bahaya biologis, kimiawi, dan fisik, serta risiko produk Hewan menjadi tidak halal bagi yang dipersyaratkan. Penjaminan Higiene dan Sanitasi dilaksanakan dengan menerapkan cara yang baik pada rantai produksi produk Hewan di tempat budidaya seperti budidaya Hewan potong dan Hewan perah, tempat produksi pangan asal Hewan seperti daging, susu, telur, madu, dan hasil turunannya, tempat produksi produk Hewan nonpangan seperti kulit dan bulu, rumah potong Hewan, tempat pengumpulan dan penjualan, serta pengangkutan. Kepada Unit Usaha produk Hewan yang telah menerapkan cara yang baik secara konsisten diberikan Sertifikat Nomor Kontrol Veteriner sebagai jaminan kehalalan produk hewan bagi yang dipersyaratkan, keamanan, kesehatan, serta keutuhan produk Hewan.<br /> </p><p>Penjaminan produk Hewan dilakukan melalui pengaturan Peredaran Produk Hewan, untuk produk Hewan hasil produksi dalam negeri, asal Pemasukan dari luar negeri, atau yang dikeluarkan dari wilayah negara Republik Indonesia. Penjaminan produk Hewan dilakukan melalui pengawasan, pemeriksaan dan pengujian, standardisasi, sertifikasi, dan registrasi, untuk menjamin keamanan produk Hewan sejak dalam proses budidaya hingga peredaran (safe from farm to table).<br /> </p><p>Arus globalisasi dan perubahan iklim global memicu munculnya penyakit baru (emerging infectious <br />diseases/EID) yang belum pernah ada sebelumnya yang dapat menyerang manusia dan/atau Hewan. <br />Sebagian besar penyakit menular baru muncul yang menyerang manusia disebabkan oleh Zoonosis. <br />Kejadian atau Wabah Zoonosis dapat menimbulkan dampak yang signifikan terhadap aspek ekonomi, <br />sosial, atau pertahanan dan keamanan. Pengendalian dan Penanggulangan Zoonosis dilakukan melalui <br />penetapan Zoonosis prioritas oleh Menteri bersama menteri terkait, terutama menteri yang <br />menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan, manajemen risiko, kesiagaan darurat, <br />Pemberantasan Zoonosis, dan partisipasi masyarakat dengan memperhatikan kesehatan lingkungan dan <br />Kesejahteraan Hewan.</p><p><br />Dengan meningkatnya status kesejahteraan masyarakat dunia, terutama di negara maju, meningkat pula <br />kesadaran dan tuntutan terhadap penerapan kesejahteraan Hewan, sehingga berpotensi menjadi salah <br />satu hambatan dalam perdagangan internasional. Dengan demikian, Indonesia yang tengah membangun perekonomiannya, khususnya di bidang peternakan dan kesehatan Hewan, perlu untuk mempercepat<br />penerapan kesejahteraan hewan agar mampu meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar bebas<br />dan martabat bangsa Indonesia di dunia internasional.</p>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-9712851591409114" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="5894837311" style="display: block; text-align: center;"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script><p style="text-align: left;"><b>II. PASAL DEMI PASAL</b><br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 1</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 2</b><br /></p><p>Huruf a<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p>Huruf b<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p>Huruf c<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Penanganan Hewan akibat Bencana Alam dilakukan untuk menyelamatkan Hewan dari dampak akibat<br />Bencana Alam dengan menerapkan Kesejahteraan Hewan, mencegah terjadinya penularan dan<br />penyebaran Zoonosis, dan menjaga kesehatan lingkungan.<br />Dampak akibat Bencana Alam antara lain munculnya Wabah Zoonosis yang mengancam kesehatan<br />manusia akibat pencemaran lingkungan oleh bangkai Hewan yang mati dan ancaman terhadap<br />terselenggaranya Kesejahteraan Hewan bagi Hewan yang luka atau cidera dan menyebabkan cacat<br />permanen pada Hewan.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 3</b><br /></p><p>Ayat (1)<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Huruf a<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Penjaminan Higiene dan Sanitasi merupakan kelayakan dasar sistem jaminan keamanan dan mutu<br />produk Hewan.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Huruf b<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Huruf c<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p>Ayat (2)<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Huruf a<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Yang dimaksud dengan “produk pangan asal Hewan” adalah daging, susu, telur dan hasil<br />turunannya, serta semua bahan yang berasal dari Hewan yang dimanfaatkan untuk konsumsi<br />manusia misalnya madu, sarang burung walet, dan gelatin.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Huruf b<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Yang dimaksud dengan “produk Hewan nonpangan yang berpotensi membawa risiko Zoonosis<br />secara langsung kepada manusia” antara lain produk Hewan yang digunakan untuk pakan hewan<br />kesayangan, farmasetik, kosmetik, dan industri nonpangan.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Huruf c<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p>Ayat (3)<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 4</b><br /></p><p>Ayat (1)<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Yang dimaksud dengan “rantai produksi produk Hewan” adalah hubungan saling terkait antara tiap tahapan proses produksi produk Hewan mulai dari tempat budidaya, tempat produksi pangan asal Hewan dalam bentuk segar dan turunannya, tempat produksi produk Hewan nonpangan segar dan Produk turunan pangan asal Hewan, rumah potong Hewan (RPH), tempat pengumpulan dan penjualan, serta dalam pengangkutan produk Hewan.<br />“Produk turunan pangan asal Hewan” tersebut di atas adalah Pangan Olahan Asal Hewan yang masih mengandung bahan dasar daging, susu, dan telur yang berpotensi membawa risiko menularkan agen Zoonosis. Yang dimaksud dengan “cara yang baik” merupakan program persyaratan dasar dalam jaminan keamanan dan mutu produk Hewan, antara lain meliputi praktik Higiene dan Sanitasi yang baik, praktik Veteriner yang baik, dan praktik biosekuriti (biosecurity practices).<br />“Praktik Higiene dan Sanitasi” tersebut di atas diterapkan pada rantai produksi produk Hewan yang antara lain meliputi biosekuriti, praktik Veteriner yang baik, dan praktik pemerahan yang baik di tempat budidaya, praktik pemotongan yang baik di rumah potong Hewan, praktik penanganan yang baik di tempat produksi, pengumpulan dan penjualan, serta praktik distribusi yang baik dalam pengangkutan.<br />“Praktik Veteriner yang baik” tersebut di atas adalah segala kegiatan yang terkait dengan pengamanankesehatan Hewan, misalnya pemberian obat Hewan dan bahan biologik di bawah Pengawasan Dokter Hewan dan pemberian pakan yang aman dan sesuai dengan kebutuhan fisiologis Hewan.<br />Praktik biosekuriti (biosecurity practices) adalah semua tindakan untuk mencegah masuk dan<br />menyebarnya agen penyakit ke populasi Hewan rentan di suatu peternakan dan/atau daerah, misalnya penjaminan kebersihan kandang, peralatan, dan lingkungannya, serta pemisahan Hewan baru dari Hewan lama dan Hewan sakit dari Hewan sehat.<br /></p><p>Ayat (2)<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Huruf a<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Yang dimaksud dengan “tempat budidaya” adalah tempat untuk memelihara Hewan potong, Hewan perah, dan unggas petelur. Tempat memelihara Hewan termasuk juga tempat memelihara Hewan sementara (penampungan) Hewan, misalnya tempat penampungan unggas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Huruf b<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Huruf c<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Huruf d<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Yang dimaksud dengan “rumah potong Hewan” adalah tempat untuk memotong Hewan dalam rangka penjaminan daging yang akan diedarkan terhadap kehalalan bagi yang dipersyaratkan, keamanan, kesehatan, dan keutuhan.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Huruf e<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Yang dimaksud dengan “tempat pengumpulan” adalah gudang/ruang penyimpanan Hewan atau produk Hewan sesuai dengan persyaratan suhu penyimpanan suatu produk Hewan, misalnya gudang/ruang beku (cold storage) yang memerlukan suhu minimal -18°C untuk produk Hewan beku dan gudang/ruang dingin (chilled room) untuk produk Hewan yang memerlukan suhu penyimpanan antara 4°C sampai dengan 8°C.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Yang dimaksud dengan “tempat penjualan” adalah pasar tradisional, pasar swalayan, toko, dan kios.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Huruf f<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Yang dimaksud dengan “pengangkutan” meliputi pengangkutan melalui darat, laut, dan udara.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (3)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 5</b><br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (1)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf a<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Yang dimaksud dengan “Hewan potong” adalah Hewan yang dipelihara atau dibudidayakan untuk dimanfaatkan dagingnya sebagai konsumsi manusia misalnya sapi potong, kerbau, kambing, domba, kelinci, unggas potong, dan babi, Hewan perah dan unggas petelur yang sudah tidak produktif serta termasuk jenis-jenis Satwa Liar yang berdasarkan peraturan perundang-undangan di bidang konservasi sumber daya alam hayati dapat diburu dan dimanfaatkan dagingnya, misalnya rusa.<br />Khusus untuk Satwa Liar, pemasukan ke dalam jenis Hewan potong dapat dilakukan setelah memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang konservasi sumber daya alam hayati.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf b<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Yang dimaksud dengan “Hewan perah” adalah Hewan yang dipelihara atau dibudidayakan untuk dimanfaatkan susunya sebagai konsumsi manusia, misalnya sapi perah, kerbau Murrah, dan kambing Ettawa.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf c<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Yang dimaksud dengan “unggas petelur” adalah jenis Hewan unggas yang dipelihara atau<br />dibudidayakan untuk dimanfaatkan telurnya sebagai konsumsi manusia, misalnya ayam petelur, bebek, dan burung puyuh.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (2)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf a<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf b<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf c<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Hewan pengganggu dalam ketentuan ini misalnya serangga dan tikus.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf d<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf e<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (3)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf a<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf b<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf c<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Kesehatan dan kebersihan personel dalam ketentuan ini meliputi persyaratan sehat jasmani dan rohani, tidak memiliki luka terbuka, tidak menderita penyakit zoonotik (misalnya tuberkulosis dan hepatitis), tidak merokok sewaktu menangani produk Hewan (misalnya pada saat memerah susu dan menampung susu), menjaga kebersihan tangan, dan berpakaian bersih.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf d<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf e<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf f<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf g<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (4)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf a<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf b<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf c<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf d<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Yang dimaksud dengan “bahaya biologis, kimiawi, dan fisik” adalah suatu agen biologi, kimia, dan fisik yang masuk dan/atau berada dalam produk Hewan dan pakan Hewan yang berpotensi menimbulkan gangguan pada kesehatan manusia, Hewan, dan lingkungan.<br />Bahaya biologis misalnya mikroorganisme/jasad renik.<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Bahaya kimiawi misalnya residu obat Hewan dan hormon, cemaran pestisida, bahan tambahan pangan berbahaya, logam berat, dan protein infeksius (prion).<br />Bahaya fisik misalnya serpihan kayu, pecahan kaca, dan serpihan batu.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf e<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf f<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf g<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf h<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 6</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 7</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 8</b><br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (1)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (2)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (3)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf a<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Pemeriksaan kesehatan Hewan sebelum dipotong (pemeriksaan ante-mortem) dilakukan untuk menjamin Hewan yang dipotong sehat dan layak dipotong.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf b<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf c<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf d<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf e<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Pengurangan penderitaan Hewan potong ketika dipotong dilakukan sesuai dengan kaidah Kesejahteraan Hewan misalnya dengan menyegerakan penyembelihan pada saat Hewan sudah dalam posisi siap disembelih dengan menggunakan pisau yang tajam.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf f<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Penjaminan penyembelihan yang Halal bagi yang dipersyaratkan dilakukan sesuai dengan syariat Islam, antara lain meliputi persyaratan juru sembelih, Hewan yang akan disembelih, dan tata cara penyembelihan halal.<br />Persyaratan Hewan yang akan disembelih harus Hewan yang termasuk golongan yang dihalalkan untuk dipotong dan masih dalam keadaan hidup pada saat akan disembelih. Apabila proses penyembelihan dilakukan dengan pemingsanan, maka Hewan masih tetap hidup setelah dipingsankan.<br />Persyaratan tata cara penyembelihan halal antara lain membaca “Bismillahi Allahu Akbar” ketika akan melakukan penyembelihan, Hewan disembelih di bagian leher menggunakan pisau yang tajam, bersih, dan tidak berkarat, dengan sekali gerakan tanpa mengangkat pisau dari leher dan pastikan pisau dapat memutus atau memotong 3 (tiga) saluran sekaligus, yaitu saluran nafas (trachea/hulqum), saluran makanan (oesophagus/mar’i), dan pembuluh darah (wadajain).<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf g<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Pemeriksaan kesehatan jeroan dan karkas setelah Hewan potong dipotong (pemeriksaan post- mortem) dilakukan untuk menjamin karkas, daging, dan jeroan aman dan layak dikonsumsi manusia.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf h<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (4)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 9</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 10</b><br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (1)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Yang dimaksud dengan “inspeksi” adalah pemeriksaan dengan menggunakan penglihatan dan penciuman. <br />Yang dimaksud dengan “palpasi” adalah pemeriksaan dengan menggunakan perabaan.<br />Yang dimaksud dengan “insisi” adalah pemeriksaan berupa penyayatan dengan menggunakan pisau yang tajam dan bersih.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (2)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf a<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Pemberian stempel atau label sebagai keputusan hasil pemeriksaan kesehatan karkas atau jeroan, diterapkan pada ternak selain unggas, seperti sapi, kambing, dan babi.<br />Pemberian stempel pada karkas dan label pada jeroan dilakukan oleh Dokter Hewan atau paramedik Veteriner sebagai penanggung jawab teknis di rumah potong Hewan.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf b<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Surat keterangan kesehatan daging paling sedikit memuat keterangan tentang asal Hewan, rumah potong Hewan, hasil pemeriksaan kesehatan Hewan (pemeriksaan ante-mortem), serta hasilpemeriksaan kesehatan jeroan dan karkas (pemeriksaan post-mortem). Surat keterangan kesehatan daging ini ditandatangani oleh Dokter Hewan Berwenang setempat.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (3)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 11</b><br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Huruf a<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Pemotongan Hewan untuk keperluan keagamaan misalnya penyembelihan Hewan qurban pada hari raya Idul Adha.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Huruf b<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Yang dimaksud dengan “upacara adat” adalah upacara terkait dengan tradisi dan budaya pada masyarakat tertentu yang menggunakan Hewan sebagai simbol yang ada dalam adat tersebut.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Huruf c<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Pemotongan darurat dalam ketentuan ini bertujuan untuk mengurangi penderitaan Hewan dan membatasi penyebaran penyakit hewan menular atau Zoonosis serta untuk memanfaatkan daging Hewan yang bersangkutan dapat dikonsumsi manusia apabila berdasarkan diagnosa Dokter Hewan dinyatakan aman dan layak.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 12</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 13</b><br /></p><p>Upacara pemakaman misalnya mappasilaga tedong pada masyarakat adat Tanatoraja dan upacara ngaben pada masyarakat pemeluk agama Hindu di Bali.<br />Upacara pernikahan misalnya upacara pernikahan pada masyarakat Tapanuli.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 14</b><br /></p><p>Pemotongan darurat dilakukan setelah mendapat diagnosa dari Dokter Hewan.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 15</b><br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (1)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (2)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Yang dimaksud dengan “penanggung jawab Hewan” adalah orang yang diberi tugas oleh pemilik Hewan untuk menangani dan memotong Hewan.<br /></p><p><br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 16</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;">Pasal 17<br /></p><p>Kriteria Hewan potong diantaranya adalah umur, tinggi badan, bobot badan, jenis kelamin, dan status<br />reproduksi.<br /></p><p style="text-align: center;">Pasal 18<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (1)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf a<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf b<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf c<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf d<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf e<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Yang dimaksud dengan “pemisahan produk Hewan yang Halal dari produk Hewan atau produk lain yang tidak Halal” dalam ketentuan ini adalah untuk pangan asal Hewan. Tujuan pemisahan adalah untuk mencegah tercemarnya pangan asal Hewan yang Halal dari bahan atau produk yang tidak Halal.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf f<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Yang dimaksud dengan “penjaminan suhu ruang tempat pengumpulan dan penjualan produk Hewan yang dapat menghambat perkembangbiakan mikroorganisme” dalam ketentuan ini adalah untuk mempertahankan kualitas dan daya simpan produk Hewan segar dan olahan, misalnya untuk pangan segar dan olahan asal Hewan yang tidak dikalengkan seperti keju, sosis, dan nugget memerlukan suhu penyimpanan di bawah 7°C, atau suhu di atas 60°C untuk pangan asal Hewan yang telah dimasak dan siap saji.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf g<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Yang dimaksud dengan “pemisahan produk Hewan dari Hewan dan komoditas selain produk Hewan” adalah untuk pangan asal Hewan yang tidak dikemas. Tujuan pemisahan adalah untuk mencegah tercemarnya pangan asal Hewan yang tidak dikemas dari bahaya biologis, kimia, dan/atau fisik yang berasal dari produk non Hewan seperti sayur, produk kosmetik, dan produk nonpangan.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (2)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 19</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 20</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;">Pasal 21<br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 22</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 23</b><br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (1)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (2)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (3)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (4)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Pembinaan dengan jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun dimaksudkan agar Unit Usaha produk Hewan memiliki waktu yang cukup untuk secara bertahap memenuhi persyaratan cara yang baik secara terus menerus.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (5)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 24</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 25</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 26</b><br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (1)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (2)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Yang dimaksud dengan “diedarkan di dalam wilayah negara Republik Indonesia” adalah diedarkan baik untuk kepentingan perdagangan maupun untuk kepentingan yang bukan komersial seperti bantuan, pameran, dan penelitian.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 27</b><br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Huruf a<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Huruf b<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Dimasukkan ke dalam wilayah negara Republik Indonesia dalam ketentuan ini dapat berupa Pemasukan dalam rangka perdagangan dan Pemasukan bukan dalam rangka perdagangan seperti tukar menukar untuk keperluan penelitian, pameran, bantuan, sumbangan, hibah, atau barang bawaan penumpang.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Huruf c<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Dikeluarkan dari wilayah negara Republik Indonesia dalam ketentuan ini dapat berupa Pengeluaran dalam rangka perdagangan dan Pengeluaran bukan dalam rangka perdagangan seperti tukar menukar untuk keperluan penelitian, pameran, sumbangan, hibah, atau barang bawaan penumpang.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 28</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 29</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 30</b><br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (1)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (2)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf a<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf b<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Yang dimaksud dengan “analisis risiko” adalah proses pengambilan keputusan teknis kesehatan Hewan yang didasarkan kepada kaidah ilmiah dan kaidah keterbukaan publik melalui serangkaian tahapan kegiatan, meliputi identifikasi bahaya, penilaian risiko, manajemen risiko, dan komunikasi (sosialisasi) risiko.<br />Yang dimaksud dengan “identifikasi bahaya” adalah proses identifikasi bahaya biologis (patogen) dan kimiawi yang berpotensi masuk ke Indonesia melalui kebijakan Pemasukan dari luar negeri suatu komoditi produk Hewan.<br />Yang dimaksud dengan “penilaian risiko” adalah suatu proses pengestimasian risiko karena adanya ancaman bahaya (hazards) yang masuk ke dalam wilayah negara Republik Indonesia yang dapat diukur secara kualitatif, semi kuantitatif atau kuantitatif.<br />Yang dimaksud dengan “manajemen risiko” adalah suatu proses pemilihan tindakan sanitari untuk pengendalian risiko berdasarkan hasil penilaian risiko yang berbasis ilmiah dan diimplementasikan melalui kebijakan teknis dalam rangka menekan tingkat risiko yang berpotensi terbawanya bahaya melalui Pemasukan produk Hewan dari luar negeri.<br />Yang dimaksud dengan “komunikasi (sosialisasi) risiko” adalah pertukaran informasi yang interaktif terhadap risiko diantara penilai risiko, manajer risiko, dan pihak-pihak lain yang terkait.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (3)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf a<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf b<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf c<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Yang dimaksud dengan “verifikasi” adalah kegiatan pemeriksaan lapang untuk memastikan kesesuaian antara informasi yang disampaikan dan penerapannya dalam hal sistem penyelenggaraan kesehatan Hewan dan jaminan keamanan produk Hewan di negara dan Unit Usaha asal.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf d<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf e<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Yang dimaksud dengan “tingkat perlindungan yang dapat diterima (acceptable level of protection/ALOP)” adalah tingkat perlindungan terhadap bahaya biologis dan kimiawi yang mampu dikelola oleh negara pengimpor.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (4)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Yang dimaksud dengan “Otoritas Veteriner Kementerian” adalah Otoritas Veteriner yang berada pada kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan masyarakat veteriner dan kesejahteraan hewan.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (5)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (6)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (7)<br />Cukup jelas.<br />Ayat (8)<br />Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 31</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 32</b><br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (1)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (2)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf a<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Rekomendasi teknis dari kepala lembaga pemerintahan non kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan obat dan makanan, dalam ketentuan ini dimaksudkan untuk menjamin keamanan pangan olahan asal Hewan yang tidak berpotensi membawa agen penyakit zoonotik. Sedangkan untuk pangan olahan asal Hewan yang berpotensi membawa penyakit zoonotik rekomendasi dari kepala lembaga pemerintahan non kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan obat dan makanan hanya dapat dikeluarkan setelah ada rekomendasi dari Menteri.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf b<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Rekomendasi teknis untuk produk Hewan selain pangan olahan asal Hewan yang tidak berpotensi membawa risiko Zoonosis dilakukan sesuai dengan pedoman dari organisasi kesehatan Hewan dunia. Misalnya Pemasukan daging olahan dalam kaleng yang berasal dari negara yang terjangkit penyakit sapi gila (BSE) tetap memiliki risiko mengandung prion.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (3)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (4)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 33</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 34</b><br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (1)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf a<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Yang dimaksud dengan “Sertifikat Veteriner” adalah pernyataan tertulis yang ditandatangani oleh Otoritas Veteriner di bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementerian mengenai penjaminan keamanan produk Hewan, meliputi status kesehatan Hewan di tingkat nasional, daerah/wilayah, dan Unit Usaha asal produk Hewan sesuai dengan persyaratan kesehatan negara pengimpor, dan penjaminan telah diterapkannya cara yang baik di Unit Usaha asal, serta proses produksi yang memastikan produk Hewan bebas dari agen Zoonosis.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf b<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (2)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (3)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Izin dari menteri terkait untuk tujuan ekspor produk Satwa Liar merupakan izin yang dikeluarkan oleh Otoritas Pengelola Konservasi Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar, yang diantaranya merupakan implementasi dari CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora) yaitu konvensi mengenai kontrol terhadap perdagangan spesies-spesies flora dan fauna dalam rangka konservasi spesies yang bersangkutan.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 35</b><br /></p><p>Fasilitasi untuk melakukan kegiatan Pengeluaran produk Hewan ke luar wilayah negara Republik Indonesia dilakukan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelaku usaha untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh negara tujuan.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 36</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 37</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 38</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 39</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 40</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 41</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 42</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 43</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 44</b><br /></p><p>Cukup jelas.<b><br /></b></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 45</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 46</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 47</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 48</b><br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Huruf a<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Kondisi fisik produk Hewan misalnya pemeriksaan terhadap kondisi warna, bau, konsistensi, keutuhan produk dan kemasan, serta suhu produk.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Huruf b<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Dokumen dalam ketentuan ini misalnya pemeriksaan terhadap Sertifikat Veteriner dan sertifikat Halal bagi yang dipersyaratkan.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Huruf c<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Label dalam ketentuan ini misalnya pemeriksaan terhadap keterangan mengenai nama produk, produsen, tanggal produksi dan/atau tanggal kadaluwarsa, jumlah dan jenis spesifikasi produk, serta tanda Halal bagi yang dipersyaratkan.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 49</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 50</b><br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (1)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Pemeriksaan dan Pengujian dalam ketentuan ini merupakan bagian dari program pemantauan dan <br />surveilans terhadap bahaya biologis, kimiawi, dan fisik serta peneguhan kesesuaian antara persyaratan dan kondisi produk Hewan.<br />Pemeriksaan produk Hewan di laboratorium dilakukan terhadap kondisi fisik sampel dan dokumen yang menyertai sampel.<br />Pengujian produk Hewan di laboratorium paling kurang dilakukan terhadap susunan kimiawi, cemaran mikroorganisme, dan residu pada produk Hewan.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (2)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (3)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 51</b><br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (1)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (2)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (3)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Yang dimaksud dengan “pembinaan kompetensi laboratorium” adalah menyediakan pembiayaan dan bimbingan teknis untuk menerapkan sistem manajemen mutu laboratorium uji berdasarkan standar internasional sistem mutu laboratorium terkini, misalnya ISO 17025 yang menjadi acuan akreditasi laboratorium, meliputi pembinaan kompetensi sumber daya manusia laboratorium, validasi metoda Pengujian, pengadaan sarana dan fasilitas Pengujian sesuai dengan Standar, serta pemeliharaan laboratorium.<br />Yang dimaksud dengan “pengembangan kompetensi laboratorium” adalah meningkatkan kemampuan melakukan Pengujian baik dalam hal peningkatan jumlah sampel maupun jenis Pengujian.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (4)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (5)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (6)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 52</b><br /></p><p style="text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 53</b><br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (1)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (2)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (3)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (4)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Yang dimaksud dengan “Standar Nasional Indonesia (SNI)” adalah Standar yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional dan berlaku secara nasional.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 54</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 55</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 56</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 57</b><br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (1)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Yang dimaksud dengan “pangan segar asal Hewan” adalah pangan yang belum mengalami pengolahan lebih lanjut selain pendinginan, pembekuan, pemanasan, dan pengasapan.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (2)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (3)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 58</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 59</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 60</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 61</b><br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (1)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Yang dimaksud dengan “analisis risiko dalam penetapan Zoonosis yang memerlukan prioritas dalam pengendalian dan penanggulangannya” adalah analisis yang didasarkan pada kapasitas penularan, angka kesakitan (morbiditas), tingkat kematian (fatality rate), dan/atau angka kematian (mortalitas), dampak kesehatan pada manusia, kerugian ekonomi, dan pertimbangan lainnya (geografi, klimatologi, sosial, pertahanan dan keamanan). Berdasarkan analisis risiko dapat ditetapkan apakah kegiatan Pengendalian dan Penanggulangan Zoonosis lebih diutamakan pada Hewan seperti brucellosis, atau pada manusia seperti toxoplasmosis, atau secara bersama-sama pada manusia dan Hewan seperti Avian Influenza dan rabies.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (2)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf a<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Pengamatan Zoonosis pada Hewan dan produk Hewan dalam ketentuan ini misalnya salmonellosis yang timbul akibat terbawanya kuman salmonella melalui pangan asal Hewan dan anthrax yang berasosiasi dengan kulit Hewan tertular.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf b<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf c<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Lembaga penelitian dan pengembangan dalam ketentuan ini yaitu lembaga penelitian dan pengembangan kementerian, lembaga pemerintah non kementerian, dan perguruan tinggi.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf d<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Ayat (3)<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Ayat (4)<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 62</b><br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (1)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (2)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Kegiatan lain terkait Zoonosis dalam ketentuan ini misalnya pemusnahan Satwa Liar terkait dengan Pengendalian dan Penanggulangan Zoonosis.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (3)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 63</b><br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (1)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (2)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Yang dimaksud dengan “menginformasikan hasil Pengamatan Zoonosis kepada Menteri” adalah dalam rangka memadukan hasil Pengamatan Zoonosis pada manusia dengan Pengamatan Zoonosis pada Hewan agar penelusuran sumber penularan pada Hewan dapat diketahui dengan adanya data atau informasi sumber penularan Zoonosis pada manusia.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (3)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (4)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (5)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 64</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 65</b><br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (1)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (2)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (3)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Yang dimaksud dengan “penyalahgunaan agen penyebab Zoonosis” adalah penggunaan sebagai senjata biologi, misalnya agen penyebab anthrax untuk kegiatan bioterorisme.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (4)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 66</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 67</b><br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (1)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (2)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf a<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Yang dimaksud dengan “daerah wabah” adalah tempat berjangkitnya suatu Zoonosis pada populasi Hewan dan/atau masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu atau munculnya kasus Zoonosis baru di daerah bebas.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf b<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Yang dimaksud dengan “daerah tertular” adalah daerah yang ditemukan kasus Zoonosis tertentu pada populasi Hewan rentan dan/atau manusia berdasarkan pengamatan.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf c<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Yang dimaksud dengan “daerah penyangga (buffer zone)” adalah daerah di sekitar dan berbatasan langsung dengan daerah tertular atau daerah wabah dalam radius tertentu yang ditetapkan berdasarkan jenis penyakitnya yang akan dilakukan tindakan pengendalian untuk mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut ke daerah bebas.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf d<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Daerah bebas dalam ketentuan ini dapat dibedakan menjadi daerah bebas secara historis dan daerah bebas setelah dilakukan berbagai upaya pengendalian dan penanggulangan.<br />Daerah bebas secara historis adalah daerah yang tidak pernah diketemukan kasus atau agen Zoonosis.<br />Daerah bebas setelah dilakukan berbagai upaya pengendalian dan penanggulangan adalah daerah yang semula terdapat kasus atau agen Zoonosis tetapi berdasarkan pengamatan dalam waktu tertentu sudah tidak lagi ditemukan kasus atau agen Zoonosis.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (3)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 68</b><br /></p><p>Yang dimaksud dengan “manajemen risiko” adalah upaya untuk menekan atau menurunkan tingkat risiko hingga tingkat yang dapat diterima atau sama dengan batas risiko yang dapat diterima (appropriate level of protection/ALOP), misalnya pengendalian Hewan sebagai sumber penyakit (reservoir), identifikasi wilayah berisiko tinggi terhadap munculnya Wabah Zoonosis, dan identifikasi praktik dan perilaku berisiko menularkan dan/atau menyebarkan Zoonosis.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 69</b><br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (1)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf a<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Yang dimaksud dengan “penutupan daerah wabah” adalah pelarangan keluar masuknya Hewan rentan dan sakit serta produk Hewan yang terkait dengan wabah dari dan ke daerah yang ditetapkan sebagai daerah wabah.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf b<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf c<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf d<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf e<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf f<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Cukup jelas.<br />Huruf g<br />Cukup jelas.<br />Huruf h<br />Penghentian produksi dan Peredaran Produk Hewan dalam ketentuan ini termasuk penutupan<br />sementara rumah potong Hewan yang tertular atau tercemar agen Zoonosis, penarikan dan<br />pemusnahan produk Hewan yang sudah beredar dengan mempertimbangkan risiko penularan<br />kepada manusia, Hewan, dan/atau lingkungan, serta dampak negatif yang ditimbulkan.<br />Huruf i<br />Cukup jelas.<br />Huruf j<br />Cukup jelas.<br />Huruf k<br />Cukup jelas.<br />Ayat (2)<br />Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 70</b><br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Huruf a<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Huruf b<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Huruf c<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Huruf d<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Huruf e<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Yang dimaksud dengan “vektor” adalah Hewan yang dapat membawa bibit penyakit Hewan menular dan menyebarkan kepada Hewan dan/atau manusia, seperti lalat, nyamuk, dan caplak.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Huruf f<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Huruf g<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Pembatasan Peredaran Produk Hewan dalam ketentuan ini termasuk penarikan dan pemusnahan produk Hewan yang sudah beredar.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Huruf h<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Huruf i<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Huruf j<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 71</b><br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (1)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (2)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang konservasi sumber daya alam hayati diantaranya adalah dalam hal penanggulangan Zoonosis prioritas yang dilakukan di dalam habitatnya, terutama di dalam kawasan konservasi, maka pelaksanaan penanggulangan Zoonosis di lapangan harus sesuai dengan ketentuan mengenai konservasi ekosistem, spesies dan genetik, serta harus berada di bawah koordinasi pejabat yang berwenang dalam pengelolaan spesies Satwa Liar dan kawasan konservasi.<br />Tindakan pemusnahan tidak selalu dapat dilakukan bagi Satwa Liar terutama bagi spesies yang telah terancam punah. Oleh sebab itu dalam pelaksanaan depopulasi dan euthanasia spesies di dalam kawasan konservasi baik untuk spesies terancam punah maupun tidak, mengingat fungsi dan nilainya yang penting di dalam ekosistem dan bagi kepentingan umat manusia baik generasi saat ini maupun yang akan datang, serta mengingat kemungkinan banyaknya penyakit baru yang muncul (new emerging diseases) yang berasal dari Satwa Liar, maka Pengendalian dan Penanggulangan Zoonosis harus dilakukan dengan prinsip kehati-hatian sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 72</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 73</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 74</b><br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (1)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Kesiagaan darurat dimaksudkan untuk mengantisipasi muncul dan menyebarluasnya Wabah Zoonosis:<br />a. yang diprioritaskan pengendalian dan penanggulangannya;<br />b. yang berpotensi menjadi prioritas dalam pengendalian dan penanggulangannya; dan<br />c. yang belum terdapat di suatu wilayah atau di dalam wilayah negara Republik Indonesia.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (2)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Institusi terkait dalam ketentuan ini misalnya kementerian, lembaga pemerintah non kementerian yang<br />menyelenggarakan penelitian dan pengembangan, dan perguruan tinggi.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (3)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (4)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Yang dimaksud dengan “disimulasikan” adalah mengujicobakan tindakan respon cepat apabila terjadi wabah yang harus dilakukan oleh setiap pemangku kepentingan sesuai dengan peran dan kewenangannya.<br />Pemangku kepentingan dalam ketentuan ini antara lain Otoritas Veteriner di provinsi dan kabupaten/kota, kementerian, lembaga pemerintah non kementerian, perguruan tinggi, asosiasi peternak, asosiasi profesi, dan lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang kesehatan Hewan.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 75</b><br /></p><p>Evaluasi dimaksudkan untuk memastikan efektifitas dan dipahaminya pedoman kesiagaan darurat.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 76</b><br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (1)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (2)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Yang dimaksud dengan “keadaan tertentu” adalah keadaan dimana muncul Wabah Zoonosis di luar yang telah ditetapkan sebagai Zoonosis prioritas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (3)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (4)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 77</b><br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (1)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (2)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (3)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (4)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Yang dimaksud dengan “Hewan untuk keperluan khusus” adalah Hewan yang telah dilatih secara khusus agar dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pelaksanaan tugas dan fungsi Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kepabeanan, misalnya memanfaatkan anjing sebagai pelacak narkotika dan psikotropika, atau pemanfaatan kuda dalam pasukan kavaleri.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 78</b><br /></p><p style="text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 79</b><br /></p><p style="text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 80</b><br /></p><p style="text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 81</b><br /></p><p style="text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 82</b><br /></p><p style="text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 83</b><br /></p><p style="text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 84</b><br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (1)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf a<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf b<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Orang yang menangani Hewan dalam ketentuan ini misalnya pembudidaya Hewan, pengangkut Hewan, petugas kandang, juru sembelih, operator alat pemingsanan, penangkar, peneliti yang menggunakan Hewan percobaan, dan orang yang memanfaatkan jasa Hewan.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf c<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Pemilik fasilitas pemeliharaan Hewan dalam ketentuan ini misalnya pengelola kebun binatang, taman konservasi (conservation park/area), dan tempat penampungan Hewan (animal rescue centre) baik penampungan yang bersifat sementara maupun yang tetap, baik yang komersial<br />maupun nirlaba.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (2)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (3)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 85</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;">Pasal 86<br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 87</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 88</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 89</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 90</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 91</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 92</b><br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Huruf a<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Menggunakan dan memanfaatkan Hewan di luar kemampuan kodratnya dalam ketentuan ini misalnya menggunakan dan memanfaatkan Hewan sebagai Hewan laboratorium dan Hewan jasa (seperti Hewan beban dan Hewan tarik).<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Huruf b<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Huruf c<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Huruf d<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Di luar batas kemampuannya dalam ketentuan ini misalnya mempekerjakan Hewan muda yang belum cukup umur, Hewan sakit, Hewan cacat, Hewan bunting, atau Hewan/ternak yang secara alami tidak diutamakan untuk dimanfaatkan kekuatan fisiknya, seperti pemanfaatan tenaga domba untuk menarik pedati.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Huruf e<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Memanfaatkan bagian tubuh atau organ Hewan untuk tujuan selain medis dalam ketentuan ini misalnya pemanfaatan organ tubuh Hewan yang diyakini dapat berkhasiat sebagai obat tanpa pembuktian ilmiah.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 93</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;">Pasal 94<br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 95</b><br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (1)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Yang dimaksud dengan “pemotongan Hewan” adalah menyembelih Hewan pada bagian leher dengan cara memutus/memotong tiga saluran yaitu saluran pernapasan, saluran darah, dan saluran makan.<br />Tujuan Pemotongan Hewan pada umumnya adalah untuk mempercepat pengeluaran darah secara sempurna dan/atau untuk memenuhi persyaratan agama tertentu seperti pemotongan Halal pada agama Islam dan pemotongan kosher pada agama Yahudi untuk Hewan yang akan dikonsumsi dagingnya oleh manusia seperti sapi, domba, dan ayam.<br />Yang dimaksud dengan “pembunuhan Hewan” adalah mematikan Hewan dengan cara antara lain menusuk jantung pada Hewan babi yang akan dikonsumsi dagingnya, mematahkan tulang leher pada ayam dalam rangka tindakan pengendalian dan penanggulangan penyakit Hewan menular, menembak Hewan buruan, pemberian gas beracun atau bahan lainnya untuk manajemen pengendalian populasi<br />dalam rangka pengendalian dan penanggulangan penyakit Hewan menular.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (2)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 96</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 97</b><br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (1)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Yang dimaksud dengan “Hewan laboratorium” adalah Hewan yang dipelihara secara khusus sebagai Hewan percobaan, penelitian, Pengujian, pengajaran, dan penghasil bahan biomedis ataupun dikembangkan menjadi Hewan model untuk penyakit manusia, seperti mencit, tikus, marmut, kelinci, unggas, kera, dan monyet.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (2)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 98</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 99</b><br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (1)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf a<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Penderitaan yang tidak perlu terjadi dalam ketentuan ini misalnya mempertahankan kehidupan ternak sapi atau kuda yang mengalami kecelakaan atau kaki patah, karena fungsi kaki Hewan tersebut tidak akan kembali normal sedangkan Hewan akan selalu mengalami nyeri.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf b<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Yang dimaksud dengan “memutilasi tubuh Hewan” adalah prosedur pemotongan atau pengambilan bagian tubuh Hewan berupa jaringan sensitif atau struktur tulang Hewan yang menyebabkan bpenderitaan pada Hewan selain untuk tujuan tindakan medis, misalnya melakukan potong telinga dan potong ekor pada anjing jenis tertentu.<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf c<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Memberi bahan yang mengakibatkan keracunan, cacat, cidera, dan/atau kematian pada Hewan dalam ketentuan ini misalnya pemberian obat keras tanpa Pengawasan Dokter Hewan. <br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Huruf d<br /></p><p style="margin-left: 120px; text-align: left;">Mengadu Hewan dalam ketentuan ini termasuk memelihara dan melatih, menyelenggarakan, menginformasikan, dan mengelola fasilitas untuk kegiatan mengadu Hewan.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Ayat (2)<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 100</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 101</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 102</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 103</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 104</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 105</b><br /></p><p style="text-align: left;">Ayat (1)<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: left;">Ayat (2)<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Huruf a<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Yang dimaksud dengan “sanitasi lingkungan” adalah tindakan untuk menghilangkan atau menekan pertumbuhan dan penyebaran mikroorganisme patogen di lokasi ditemukannya bangkai Hewan yang mati akibat Bencana Alam.<br /></p><p style="margin-left: 40px; text-align: left;">Huruf b<br /></p><p style="margin-left: 80px; text-align: left;">Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 106</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 107</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 108</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 109</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 110</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 111</b><br /></p><p>Cukup jelas.<br /></p><p style="text-align: center;"><b>Pasal 112</b><br /></p><p>Cukup jelas.</p><p><br /><b>TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5356</b><br /><br /><br /><br /></p>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8437148295747797335.post-62290633779481976892023-02-25T20:36:00.004+08:002023-02-27T00:28:55.065+08:00Nomor Kontrol Veteriner (NKV) dalam Menjaga Kualitas Rumah Potong Ayam Standar SNI<p>Nomor Kontrol Veteriner atau NKV adalah nomor yang diberikan oleh Departemen Kesehatan Hewan dan Peternakan kepada setiap peternakan atau usaha yang terlibat dalam pengolahan daging, termasuk Rumah Potong Ayam. NKV digunakan sebagai sarana identifikasi dan pengawasan terhadap setiap kegiatan peternakan atau pengolahan daging, dengan tujuan untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi.<br /><br />Setiap peternakan atau usaha pengolahan daging yang telah terdaftar di DKHP akan diberikan NKV yang unik. NKV ini akan dicantumkan pada setiap produk daging yang dihasilkan oleh peternakan atau usaha tersebut. Dengan demikian, konsumen dapat dengan mudah mengidentifikasi asal dan kualitas daging yang mereka beli.</p><p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgANC9MV1gzg9EEGt0-A0OpQGQFa1ZVa5dNVgWIItiuQgP-6-Eb1smGvn5HM0WCmN5-CdxrwTORqkPCVg0C5ItmqH1VImX6qoriwcpJ_cY1qE72bzCpKW6Z1YGE04OemdSUvqNGHFPEDFuOB2RoTwGvQPKLNRCtkIpyRFIcQu8RmuzpBq6B1xIAVYdW/s1080/rumah-potong-ayam-nkv.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="rumah potong ayam dengan nkv" border="0" data-original-height="721" data-original-width="1080" height="428" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgANC9MV1gzg9EEGt0-A0OpQGQFa1ZVa5dNVgWIItiuQgP-6-Eb1smGvn5HM0WCmN5-CdxrwTORqkPCVg0C5ItmqH1VImX6qoriwcpJ_cY1qE72bzCpKW6Z1YGE04OemdSUvqNGHFPEDFuOB2RoTwGvQPKLNRCtkIpyRFIcQu8RmuzpBq6B1xIAVYdW/w640-h428/rumah-potong-ayam-nkv.jpg" title="RPA NKV" width="640" /></a></div><br /><p></p><h3 style="text-align: left;">Sertifikat Nomor Kontrol Veteriner (NKV)</h3><p>Sebagaimana disebutkan sebelumnya, setiap unit usaha pangan asal hewan wajib memiliki sertifikat NKV. Unit usaha pangan asal hewan harus memenuhi persyaratan higiene-sanitasi yang telah ditetapkan. NKV sebagaimana dimaksud diberikan kepada pelaku usaha yang bertanggung jawab terhadap manajemen usaha secara keseluruhan meliputi prasarana dan sarana Usaha, personil serta cara produksi dan penanganan.<br /><br />Terhadap penambahan sarana usaha baru untuk kegiatan usaha sejenis yang berada dalam lokasi yang sama diberikan NKV perubahan terhadap NKV yang dimiliki. Terhadap penambahan sarana usaha baru untuk kegiatan usaha sejenis dilokasi yang berbeda diwajibkan untuk memiliki NKV baru.<br /><br />Tata cara untuk memperoleh sertifikat Nomor Kontrol Veteriner yang biasa disingkat NKV terdapat dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 11 Tahun 2020 tentang Sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner Unit Usaha Produk Hewan.<br /><br />Sertifikat NKV adalah sertifikat sebagai bukti tertulis yang sah telah dipenuhinya persyaratan higiene-sanitasi sebagai kelayakan dasar jaminan keamanan pangan asal hewan pada unit usaha pangan asal hewan.</p><p></p><script async="" crossorigin="anonymous" src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9712851591409114"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-9712851591409114" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="5894837311" style="display: block; text-align: center;"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script><p>Proses pemberian NKV dilakukan oleh Tim Verifikasi Veteriner dari Dinas Peternakan setempat. Tim tersebut akan melakukan inspeksi dan audit terhadap usaha pengolahan daging yang dimaksud.<br /><br />Proses inspeksi dan audit meliputi pengecekan fasilitas produksi, pemeriksaan dokumen, pengambilan sampel produk, dan lain sebagainya. Jika usaha pengolahan daging telah memenuhi standar kesehatan dan keamanan produk daging yang ditetapkan, maka NKV akan diberikan kepada usaha tersebut.<br /><br />Dengan adanya NKV, masyarakat dapat memastikan bahwa produk daging yang dihasilkan dari usaha pengolahan daging tersebut telah diproduksi dengan proses yang sesuai dengan standar yang ditetapkan dan aman untuk dikonsumsi. Sebagai konsumen yang cerdas, kita harus selalu memastikan bahwa produk daging yang kita beli telah memiliki NKV sebagai jaminan mutu dan keamanan.<br /><br />Selain itu, bagi usaha pengolahan daging, memiliki NKV juga dapat memberikan keuntungan dalam meningkatkan daya saing produk dan mengakses pasar yang lebih luas. Sebab, produk daging yang telah memiliki NKV akan dianggap lebih terpercaya dan berkualitas tinggi, sehingga dapat lebih mudah diterima oleh konsumen.<br /><br />Namun, penting untuk diingat bahwa NKV hanya dapat diberikan kepada usaha pengolahan daging yang telah memenuhi standar keselamatan dan keamanan produk daging yang ditetapkan oleh pemerintah. Oleh karena itu, para pengusaha peternakan dan pengolahan daging harus selalu memperhatikan dan memenuhi standar tersebut agar dapat memperoleh NKV.</p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiNCRfQr0PA9ry8uO0kCNda2XgwtFNvMUfR9tDiO7nFUMJf1ZMWsSkC2TIkhUkthak_LQUXW9ysMZ505cHCxFyai5HdT2e5ag7YSrb_6K2nuGXzhwNi0Ogq940AeDjXlxneb03Z31FK9i0l5MqKQ7sfl6PeVibbyGdshADWvR3OoZ8i3F5mt16dZNJ/s1264/sertifikat-nkv.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="sertifikat NKV" border="0" data-original-height="612" data-original-width="1264" height="310" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiNCRfQr0PA9ry8uO0kCNda2XgwtFNvMUfR9tDiO7nFUMJf1ZMWsSkC2TIkhUkthak_LQUXW9ysMZ505cHCxFyai5HdT2e5ag7YSrb_6K2nuGXzhwNi0Ogq940AeDjXlxneb03Z31FK9i0l5MqKQ7sfl6PeVibbyGdshADWvR3OoZ8i3F5mt16dZNJ/w640-h310/sertifikat-nkv.jpg" title="rumah potong hewan unggas NKV" width="640" /></a></div><br /> <p></p><p></p><h3 style="text-align: left;">Tujuan penerbitan sertifikat NKV<br /></h3><ul style="text-align: left;"><li>Memberikan jaminan dan perlindungan pada masyarakat bahwa pangan asal hewan yang dibeli/konsumsi berasal dari sarana usaha yang telah memenuhi persyaratan kesehatan masyarakat veteriner yang diawasi oleh pemerintah</li><li>Memastikan bahwa unit usaha telah memenuhi persyaratan higiene-sanitasi dan menerapkan cara produksi yang baik.</li><li>Terlaksananya tertib hukum dan tertib administrasi dalam pengolahan usaha produk hewan</li><li>Mempermudah dan memperlancar pelaksanaan sistem pengawasan unit usaha di bidang produk pangan asal hewan</li></ul><p><br /> <br /></p><p></p><script async="" crossorigin="anonymous" src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9712851591409114"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-9712851591409114" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="5894837311" style="display: block; text-align: center;"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script><h3 style="text-align: left;">Unit Usaha yang Wajib memiliki sertifikat NKV</h3><p>Rumah potong hewan ruminansia; unggas; babi;<br />Budi daya unggas petelur; ternak perah;<br />Usaha pengolahan daging; susu; telur;<br />Ritel; kios daging;<br />Gudang berpendingin; gudang kering;<br />Usaha penampungan susu;<br />Usaha pengumpulan, pengemasan, dan pelabelan telur konsumsi;<br />Usaha penanganan atau pengolahan madu;<br />Usaha pencucian sarang burung walet;<br />Usaha pengolahan produk pangan asal hewan; produk hewan nonpangan; dan sarang burung walet.<br /><br /></p><h3 style="text-align: left;">Persyaratan Memperoleh sertifikat NKV</h3><h4 style="text-align: left;">Persyaratan administrasi</h4><ol style="text-align: left;"><li>Memiliki Kartu Tanda Penduduk/Akte Pendirian</li><li>Memiliki Surat Keterangan Domisili</li><li>Memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)</li><li>Memiliki Nomor Pokok wajib Pajak (NPWP)</li><li>Memiliki Surat Izin HO (Hinder Ordonnantie)</li><li>Mengajukan permohonan kepada Kepala Dinas Provinsi dengan tembusan kepada Direktur Jendral Peternakan dengan melampirkan persyaratan administrasi dan persyaratan teknis serta surat rekomendasi permohonan NKV dari Kepala Dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan masyarakat veteriner di kab/kota.</li></ol><p style="text-align: left;"><br /></p><h4 style="text-align: left;">Persyaratan teknis</h4><ol style="text-align: left;"><li>Memiliki dokumen Upaya Pengolahan Lingkungan (UKL)/ Upaya Pengendalian Lingkungan (UPL) yang khusus diresyaratkan bagi unit usaha RPH, RPU, dan Unit Pengolahan Pangan Asal Hewan.</li><li>Memiliki bangunan, prasarana dan sarana usaha yang memenuhi persyaratan teknis higiene-sanitasi</li><li>Memiliki tenaga kerja teknis dan atau penanggung jawab teknis yang mempunyai keahlian/keterampilan di bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner</li><li>Menerapkan proses penanganan dan atau pengolahan yang higienis (Good Hygienic Practices)</li><li>Menerapkan cara budidaya unggas peterlur yang baik (Good Farming Practices)</li><li>Untuk Rumah Pemotongan Hewan, Rumah Pemotongan Unggas dan Rumah Pemotongan Babi yang akan melakukan kegiatan pengeluaran daging dan atau produk olahan wajib memenuhi persyaratan teknis sesuai ketentuan SNI RPH (SNI 016159-1999) dan <a href="https://www.rumahpotongayam.net/2016/04/standar-rumah-potong-unggas-berdasarkan.html" target="_blank">SNI RPU (SNI 01-6160-1999)</a></li></ol><p></p><script async="" crossorigin="anonymous" src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9712851591409114"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-9712851591409114" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="5894837311" style="display: block; text-align: center;"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script><h3 style="text-align: left;">Masa Berlaku Sertifikat NKV</h3><p>Berlaku selama 5 (Lima) Tahun sejak ditetapkan sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 11 Tahun 2020 tentang Sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner.</p><p>Namun Sertifikat NKV dapat dicabut oleh Kepala Dinas Provinsi apabila terdapat hal-hal sebagai berikut:<br /></p><ol style="text-align: left;"><li>Permintaan pemohon</li><li>Tidak lagi memenuhi persyaratan administrasi dan teknis</li><li>Ditemukan penyimpangan dalam pelaksanaan proses produksi, penanganan dan atau pengolahan</li><li>Unit usaha tidak lagi melakukan kegiatan usahanya selama 6 (enam) bulan berturut-turut</li><li>Unit usaha dinyatakan pailit</li><li>Berpindah lokasi unit usaha ke wilayah provinsi yang berbeda</li><li>Adanya
rekomendasi dari Direktur Jenderal Peternakan berdasarkan hasil
verifikasi dan surveilans Tim Auditor Direktorat Jenderal Peternakan</li></ol><h4 style="text-align: left;">Verifikasi / Sidak Tim Inspektorat Pusat</h4><ol style="text-align: left;"><li>Dilakukan sewaktu-waktu</li><li>Apabila terjadi penyimpangan atau adanya hal khusus (misal; praaudit dalam rangka audit oleh inspektorat Negara pengimpor)</li><li>Konsekuensi: dapat diperpanjang, diperpanjang dengan catatan atau dicabut.</li></ol><p style="text-align: left;"><b>BACA JUGA :<br /><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2016/04/standar-rumah-potong-unggas-berdasarkan.html" target="_blank">Standar Rumah Potong Unggas Berdasarkan SNI 01-6160-1999</a><br /><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2023/02/rumah-potong-ayam-standar-sni-cara.html" target="_blank">Rumah Potong Ayam Standar SNI: Cara Terbaik untuk Memastikan Kualitas Karkas Ayam yang Aman untuk Konsumsi</a><br /><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2018/04/peralatan-untuk-rumah-potong-ayam-300.html" target="_blank">Peralatan Untuk Rumah Potong Ayam 300 ekor/jam</a></b><br /></p><h3 style="text-align: left;">Penutup</h3><p style="text-align: left;">Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang NKV, pemerintah terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat dan para pengusaha peternakan dan pengolahan daging. Diharapkan dengan adanya upaya tersebut, masyarakat dapat semakin sadar dan cerdas dalam memilih dan mengkonsumsi produk daging yang aman dan berkualitas tinggi.<br /> </p><p style="text-align: left;"><b>SUMBER:</b><br /></p><ol style="text-align: left;"><li>Peraturan Menteri Pertanian Nomor 11 Tahun 2020 tentang Sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner Unit Usaha Produk Hewan</li><li><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2023/02/peraturan-pemerintah-nomor-95-tahun.html" target="_blank">Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 95 Tahun 2012 Tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan</a></li></ol>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8437148295747797335.post-74672734762243057032023-02-25T19:55:00.002+08:002023-02-25T19:55:24.878+08:00Rumah Potong Ayam Standar SNI: Cara Terbaik untuk Memastikan Kualitas Karkas Ayam yang Aman untuk Konsumsi<p>Rumah potong ayam standar SNI adalah fasilitas produksi yang telah memenuhi standar kualitas dan keamanan produk ayam. SNI sendiri adalah standar nasional Indonesia yang dikeluarkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) dan menjadi pedoman bagi industri dalam memproduksi produk yang aman dan berkualitas. Dalam artikel ini, kami akan membahas lebih detail tentang rumah potong ayam standar SNI dan mengapa penting untuk memastikan produk ayam yang kita konsumsi aman dan berkualitas.</p><p><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsVIrLlJ9QfQ4n1uRzDXfJuJo9gnnmjKlxLZindK3Oy8AQA9hsgHH3dqYsLWqKdLRw9Rp5HniGVwQ6OAuA-JXCCItaega61PHXeB64tMYrAAI8ljuoFeZSjNINEC5YLjcDKU5V5GX3qN1B-KlUMvcjowaglOW6hisJb4veJS36rLXp8H-vdfXWHrUh/s900/rumah-potong-ayam-sni.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="rumah potong ayam" border="0" data-original-height="900" data-original-width="900" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsVIrLlJ9QfQ4n1uRzDXfJuJo9gnnmjKlxLZindK3Oy8AQA9hsgHH3dqYsLWqKdLRw9Rp5HniGVwQ6OAuA-JXCCItaega61PHXeB64tMYrAAI8ljuoFeZSjNINEC5YLjcDKU5V5GX3qN1B-KlUMvcjowaglOW6hisJb4veJS36rLXp8H-vdfXWHrUh/w640-h640/rumah-potong-ayam-sni.jpg" title="peralatan rumah potong ayam" width="640" /></a></div><br /><h3 style="text-align: left;">Apa itu Rumah Potong Ayam Standar SNI?</h3><p><br />Rumah potong ayam standar SNI adalah fasilitas produksi yang telah memenuhi standar kualitas dan keamanan produk ayam yang ditetapkan oleh BSN dengan kode SNI 01-6160-1999. SNI ini mencakup proses produksi mulai dari penerimaan ayam hidup, pemotongan, pengolahan hingga pengemasan. </p><p><br /></p><h3 style="text-align: left;">Kenapa Penting Memastikan Produk Ayam yang Kita Konsumsi Aman dan Berkualitas?</h3><p style="text-align: left;">Mengonsumsi produk ayam yang tidak aman dan berkualitas buruk dapat berdampak buruk pada kesehatan. Beberapa penyakit yang dapat disebabkan oleh konsumsi produk ayam yang tidak aman antara lain diare, keracunan makanan, infeksi bakteri, dan lain-lain. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa produk ayam yang kita konsumsi aman dan berkualitas.<br /><br /></p><script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9712851591409114"
crossorigin="anonymous"></script>
<ins class="adsbygoogle"
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-9712851591409114"
data-ad-slot="5894837311"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script><h3 style="text-align: left;">Bagaimana Memastikan Ayam yang Dikonsumsi Aman dan Berkualitas?</h3><p>Untuk memastikan ayam yang dikonsumsi aman dan berkualitas, kita dapat memperhatikan beberapa hal berikut:<br /></p><ol style="text-align: left;"><li>Pilih produk ayam yang dikeluarkan oleh rumah potong ayam yang telah mendapatkan sertifikat NKV (Nomor Kontrol Veteriner)</li><li>Pastikan ayam yang dibeli segar dan belum kadaluarsa</li><li>Pastikan ayam yang dibeli telah diproses secara higienis dan sesuai standar keamanan pangan</li><li>Simpan ayam dalam suhu yang sesuai dan hindari penggunaan bahan pengawet yang berlebihan</li><li>Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, kita dapat memastikan bahwa ayam yang dikonsumsi aman dan berkualitas.</li></ol><p><br /></p><script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9712851591409114"
crossorigin="anonymous"></script>
<ins class="adsbygoogle"
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-9712851591409114"
data-ad-slot="5894837311"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script><h3 style="text-align: left;">Bagaimana Cara Mendapatkan Produk Ayam yang Diproduksi oleh Rumah Potong Ayam Standar SNI?</h3><p style="text-align: left;"><br />Untuk mendapatkan produk ayam yang diproduksi oleh rumah potong ayam standar SNI, kita dapat membeli produk ayam di supermarket atau pasar yang memajang sumber rumah potong, dan menunjukkan surat sertifikat NKV dan halal. </p><p style="text-align: left;"><b>BACA JUGA :<br /><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2016/04/standar-rumah-potong-unggas-berdasarkan.html" target="_blank">Standar Rumah Potong Unggas Berdasarkan SNI 01-6160-1999</a><br /><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2018/04/peralatan-untuk-rumah-potong-ayam-300.html" target="_blank">Peralatan Untuk Rumah Potong Ayam 300 ekor/jam</a></b><br /></p><h3 style="text-align: left;">Penutup</h3><p>Rumah potong ayam standar SNI adalah fasilitas produksi ayam yang telah memenuhi standar kualitas dan keamanan produk ayam yang ditetapkan oleh BSN. Untuk mengesahkan rumah potong ayam ini mengikuti standar kebersihan, ditandai dengan sertifikat NKV. Rumah Potong Ayam Standar SNI yang telah memiliki NKV resmi dapat dipastikan telah memenuhi standar keselamatan dan keamanan yang ditetapkan oleh dinas pertanian / peternakan setempat. Hal ini memberikan keyakinan kepada konsumen bahwa produk daging yang mereka beli telah diproduksi dengan proses yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.</p>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8437148295747797335.post-50887759195433423602023-02-25T19:18:00.002+08:002023-02-25T19:18:17.710+08:00Estimasi Biaya dan Peralatan Penting untuk Membuat Kandang Ayam Closed House dengan Kapasitas 1000-10000 Ekor<p>Kandang closed house atau kandang tertutup adalah jenis kandang ayam yang sedang populer di kalangan peternak ayam. Hal ini dikarenakan kandang closed house menawarkan banyak keuntungan seperti mengurangi risiko terkena penyakit, suhu udara yang dapat diatur, dan menjaga kebersihan kandang dengan lebih mudah. Namun, pembuatan kandang closed house membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Berikut adalah estimasi biaya pembuatan kandang ayam closed house kapasitas 1000 - 10000 ekor dan peralatan yang dibutuhkan.</p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiufLg70uCOJtbSUQmyW8ZNxpWDJVyxSVICCZfI1dfqldDCBqM8QK9QbW_d8fgwouj2JNVRkUHb-Z-7gYzq-B_qV1Ku-e_m7uT8_Yfo1w-PLt4JwJJhK36sQySW9lDlLHYNgkegKzgt6_zph_0Nzq_yNbCHI2x4ZrqZuaI9IQawuu5E8ZWT6nDNKR8B/s2560/biaya-kandang-ayam-closed-house.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1707" data-original-width="2560" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiufLg70uCOJtbSUQmyW8ZNxpWDJVyxSVICCZfI1dfqldDCBqM8QK9QbW_d8fgwouj2JNVRkUHb-Z-7gYzq-B_qV1Ku-e_m7uT8_Yfo1w-PLt4JwJJhK36sQySW9lDlLHYNgkegKzgt6_zph_0Nzq_yNbCHI2x4ZrqZuaI9IQawuu5E8ZWT6nDNKR8B/w640-h426/biaya-kandang-ayam-closed-house.jpg" width="640" /></a></div><br /> <p></p><h3 style="text-align: left;">Peralatan Kandang Ayam Closed House</h3><p style="text-align: left;">Peralatan yang dibutuhkan untuk kandang ayam closed house tergantung pada kapasitas kandang, jumlah ayam yang dipelihara, dan spesifikasi kandang yang diinginkan. Namun, secara umum, peralatan yang dibutuhkan untuk kandang ayam closed house antara lain:<br /><br /></p><h4 style="text-align: left;">Sistem pemanas dan pendingin</h4><p>Sistem pemanas dan pendingin diperlukan untuk menjaga suhu kandang agar tetap stabil dan sesuai dengan kebutuhan ayam. Sistem pemanas biasanya menggunakan lampu pemanas atau kabel pemanas, sedangkan sistem pendingin menggunakan kipas atau AC.<br /><br /></p><h4 style="text-align: left;">Sistem ventilasi</h4><p>Sistem ventilasi diperlukan untuk menjaga sirkulasi udara di dalam kandang agar tetap baik dan udara segar dapat masuk ke dalam kandang. Sistem ventilasi dapat menggunakan kipas angin atau exhaust fan.<br /><br /></p><h4 style="text-align: left;">Sistem penerangan</h4><p style="text-align: left;">Sistem penerangan diperlukan untuk memberikan pencahayaan yang cukup di dalam kandang agar ayam dapat melihat dengan jelas dan aktivitasnya tidak terganggu. Penerangan dapat menggunakan lampu TL atau LED.<br /><br /></p><h4 style="text-align: left;">Sistem air</h4><p>Sistem air diperlukan untuk menyediakan air bersih dan segar bagi ayam. Sistem air dapat menggunakan pipa air bersih yang dihubungkan dengan keran air.<br /><br /></p><script async="" crossorigin="anonymous" src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9712851591409114"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-9712851591409114" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="5894837311" style="display: block; text-align: center;"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script><h4 style="text-align: left;">Sistem pakan</h4><p>Sistem pakan diperlukan untuk memberikan pakan yang cukup dan berkualitas bagi ayam. Sistem pakan dapat menggunakan feed trough atau tempat pakan yang terbuat dari logam atau plastik.<br /><br /></p><h4 style="text-align: left;">Sistem limbah</h4><p>Sistem limbah diperlukan untuk mengelola limbah ayam agar tidak menimbulkan bau dan polusi di lingkungan sekitar kandang. Sistem limbah dapat menggunakan septic tank atau digester.<br /><br /></p><h4 style="text-align: left;">Controller </h4><p>Controller sangat penting untuk mengatur dan mengontrol kondisi suhu, kelembaban, dan ventilasi dalam kandang ayam. Dengan adanya controller, pemilik kandang dapat memantau kondisi kandang ayam secara real-time dan mengambil tindakan yang diperlukan jika terjadi perubahan kondisi yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, penggunaan controller dapat membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas kandang ayam.<br /><br />Dalam membuat estimasi biaya pembuatan kandang ayam closed house, biaya controller bisa bervariasi tergantung pada merek dan kualitasnya. Namun, umumnya biaya untuk controller berkisar antara 5-10 juta rupiah. Hal ini tentunya akan meningkatkan total biaya pembuatan kandang ayam closed house, terutama jika kandang ayam memiliki kapasitas yang besar.<br /><br /></p><h4 style="text-align: left;">Tirai</h4><p>Tirai pada kandang ayam closed house tdapat membantu menjaga suhu dan kelembaban kandang. Tirai dapat dipasang pada bagian samping kandang atau bagian atas ventilasi. Tirai dapat membantu meminimalkan masuknya sinar matahari dan angin ke dalam kandang, serta menjaga kelembaban di dalam kandang. Dengan demikian, penggunaan tirai pada kandang ayam closed house dapat meningkatkan kenyamanan dan kesehatan ayam, serta meningkatkan produktivitas ayam. </p><p><br />Perlengkapan lain: Perlengkapan lain yang dibutuhkan antara lain tempat tidur atau nest box, tempat minum, termometer dan hygrometer untuk mengukur suhu dan kelembaban kandang, serta perlengkapan keamanan seperti jaring pengaman dan pintu kandang.<br /><br />Peralatan di atas hanya sebagian dari peralatan yang dibutuhkan untuk kandang ayam closed house. Sebaiknya melakukan konsultasi dengan ahli atau kontraktor yang berpengalaman dalam membangun kandang ayam closed house untuk mendapatkan informasi yang lebih rinci mengenai peralatan yang dibutuhkan.<br /><br /></p><script async="" crossorigin="anonymous" src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9712851591409114"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-9712851591409114" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="5894837311" style="display: block; text-align: center;"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script><h3 style="text-align: left;">Estimasi Biaya Membuat Kandang Ayam Closed House dengan Kapasitas 1000-10000 Ekor</h3><p>Estimasi biaya pembuatan kandang ayam closed house dapat bervariasi tergantung pada lokasi, bahan, dan jenis kandang yang dibangun. Namun, secara umum, biaya pembuatan kandang ayam closed house dapat mencapai ratusan juta rupiah hingga miliaran rupiah tergantung dari kapasitas kandang. Berikut adalah estimasi biaya pembuatan kandang ayam closed house untuk kapasitas 1000 ekor, 2000 ekor, 3000 ekor, 4000 ekor, 5000 ekor, dan 10000 ekor:<br /><br /></p><h4 style="text-align: left;">Kandang Ayam Closed House untuk 1000 ekor</h4><ul style="text-align: left;"><li>Biaya bahan: sekitar 70 juta rupiah</li><li>Biaya tenaga kerja: sekitar 30 juta rupiah</li><li>Total biaya: sekitar 100 juta rupiah</li></ul><h4 style="text-align: left;">Kandang Ayam Closed House untuk 2000 ekor</h4><ul style="text-align: left;"><li>Biaya bahan: sekitar 120 juta rupiah</li><li>Biaya tenaga kerja: sekitar 50 juta rupiah</li><li>Total biaya: sekitar 170 juta rupiah</li></ul><h4 style="text-align: left;">Kandang Ayam Closed House untuk 3000 ekor</h4><ul style="text-align: left;"><li>Biaya bahan: sekitar 180 juta rupiah</li><li>Biaya tenaga kerja: sekitar 80 juta rupiah</li><li>Total biaya: sekitar 260 juta rupiah</li></ul><h4 style="text-align: left;">Kandang Ayam Closed House untuk 4000 ekor</h4><ul style="text-align: left;"><li>Biaya bahan: sekitar 240 juta rupiah</li><li>Biaya tenaga kerja: sekitar 100 juta rupiah</li><li>Total biaya: sekitar 340 juta rupiah</li></ul><script async="" crossorigin="anonymous" src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9712851591409114"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-9712851591409114" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="5894837311" style="display: block; text-align: center;"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script><h4 style="text-align: left;">Kandang Ayam Closed House untuk 5000 ekor</h4><ul style="text-align: left;"><li>Biaya bahan: sekitar 300 juta rupiah</li><li>Biaya tenaga kerja: sekitar 120 juta rupiah</li><li>Total biaya: sekitar 420 juta rupiah</li></ul><h4 style="text-align: left;">Kandang Ayam Closed House untuk 10000 ekor</h4><ul style="text-align: left;"><li>Biaya bahan: sekitar 500 juta rupiah</li><li>Biaya tenaga kerja: sekitar 200 juta rupiah</li><li>Total biaya: sekitar 700 juta rupiah</li></ul><p>Namun, perlu diingat bahwa estimasi biaya di atas hanyalah perkiraan dan dapat berbeda-beda tergantung dari berbagai faktor. Oleh karena itu, sebaiknya Anda melakukan survey dan konsultasi dengan ahli atau pengusaha ternak yang lebih berpengalaman untuk mendapatkan estimasi biaya yang lebih akurat.</p><p> <b><br />BACA JUGA :<br /></b></p><ul style="text-align: left;"><li><b><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2023/02/kandang-closed-house-solusi-tepat-untuk.html" target="_blank">Kandang Closed House, Solusi Tepat untuk Peternakan Ayam Broiler</a></b></li><li><b><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2023/02/memilih-ayam-broiler-yang-sehat-dan.html" target="_blank">Memilih Ayam Broiler yang Sehat dan Cara Membudidayakannya</a></b></li><li><b><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2023/02/standar-bobot-ayam-broiler.html" target="_blank">Standar Bobot Ayam Broiler</a></b></li></ul><p></p><h3 style="text-align: left;">Penutup</h3><p>Dalam membangun kandang ayam closed house, pemilihan bahan yang berkualitas sangat penting untuk memastikan kandang tahan lama dan dapat menjaga kesehatan ayam. Selain itu, pemilihan sistem ventilasi, sistem pemanas, dan sistem pendingin yang tepat akan mempengaruhi kondisi lingkungan kandang dan kesehatan ayam.<br /><br />Kandang ayam closed house memang membutuhkan biaya yang cukup besar. Namun, dengan perawatan yang tepat dan pengelolaan yang baik, investasi ini dapat memberikan keuntungan jangka panjang bagi peternak ayam.</p>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8437148295747797335.post-67592776247794457022023-02-24T16:01:00.002+08:002023-02-24T16:03:10.661+08:00Cara Mencairkan Daging Ayam Beku dengan Cepat dan Aman<p>Memasak daging ayam segar adalah tugas yang mudah, tetapi bagaimana jika Anda memiliki daging ayam beku dan perlu mencairkannya dengan cepat dan aman? Dalam dunia industri ayam, proses mencairkan ini disebut thawing. Dalam artikel ini, kami akan memberikan tips dan trik yang tepat dalam melakukan thawing, atau cara mencairkan daging ayam beku Anda tidak kehilangan rasa dan kualitasnya. </p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhamNyHV6NYAq9IKMT7quXepEeekd0qEeLQhHOiVYsaZzQCAEhKiKWtt3vLhhRDPFK1b_jv69R37dIlA2RJDCt7WrW12sPsQYIvaRloupnJOdX-0ifk_ADqOk64Yk4iRMWoUvx295oXF9x26UgwBSQDThfPUEm4BwjRb3Lhoss6JlWgABO3PrI_0nF5/s1080/cara-thawing-daging-ayam-beku.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="723" data-original-width="1080" height="428" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhamNyHV6NYAq9IKMT7quXepEeekd0qEeLQhHOiVYsaZzQCAEhKiKWtt3vLhhRDPFK1b_jv69R37dIlA2RJDCt7WrW12sPsQYIvaRloupnJOdX-0ifk_ADqOk64Yk4iRMWoUvx295oXF9x26UgwBSQDThfPUEm4BwjRb3Lhoss6JlWgABO3PrI_0nF5/w640-h428/cara-thawing-daging-ayam-beku.jpg" width="640" /></a></div><br /> <p></p><p>Persyaratan yang haruskan dalam hal ini adalah, jangan membuka plastik pembungkus ayam. Ayam beku biasanya dijual dengan dipacking plastik. <br /></p><p>Berikut adalah beberapa cara terbaik untuk mencairkan daging ayam beku dengan cepat dan aman:<br /><br /></p><script async="" crossorigin="anonymous" src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9712851591409114"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-9712851591409114" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="5894837311" style="display: block; text-align: center;"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script><h3 style="text-align: left;">Metode pendinginan udara di lemari es<br /></h3><p>Metode pendinginan udara adalah cara termudah dan paling umum untuk mencairkan daging ayam beku. Anda cukup meletakkannya di rak pendingin dan biarkan udara dingin mengelilinginya. Tapi, metode ini membutuhkan waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 12-24 jam untuk satu kilogram daging ayam beku. Jadi membutuhkan perencanaan waktu jika menggunakan metode ini. <br /></p><p></p><h3 style="text-align: left;">Metode air dingin</h3><p>Cara lain untuk mencairkan daging ayam beku adalah dengan menggunakan metode air dingin. Anda cukup meletakkan daging ayam beku dalam wadah dan tuangkan air dingin di atasnya. Metode ini memerlukan waktu sekitar 2-3 jam untuk setiap kilogram daging ayam beku.</p><p>Pastikan plastik tidak sampai bocor supaya air tidak mengenai daging, karena selalu ada kemungkinan kontaminasi bakteri dari air. Air terbaik yang bisa digunakan adalah air yang telah dimasak, namun suhu sudah dingin. <br /><b><br /></b></p><p><b>BACA JUGA: </b></p><p><b><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2022/09/pengertian-karkas-ayam-dan-strategi.html" target="_blank">Pengertian Karkas Ayam Dan Strategi Menjalankan Bisnis Daging Ayam</a></b></p><p><b><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2022/09/10-jenis-potongan-ayam-karkas-untuk.html" target="_blank"> 10 Jenis Potongan Karkas Ayam Di Kalangan Penjual Daging</a></b></p><h3 style="text-align: left;">Metode microwave</h3><p>Jika Anda ingin mencairkan daging ayam beku dengan cepat, metode microwave adalah pilihan terbaik. Metode ini memerlukan waktu sekitar 5-10 menit untuk satu kilogram daging ayam beku. Cara melakukannya adalah dengan meletakkan daging ayam beku di dalam wadah yang cocok untuk microwave dan menyetelnya pada mode defrost. Namun, Anda harus memastikan untuk memeriksa suhu daging setiap 2-3 menit untuk mencegah overcooked.<br /><br /></p><script async="" crossorigin="anonymous" src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9712851591409114"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-9712851591409114" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="5894837311" style="display: block; text-align: center;"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script><h3 style="text-align: left;">Metode air panas</h3><p>Metode terakhir adalah menggunakan air panas. Caranya adalah dengan menempatkan daging ayam beku di dalam wadah dan menuangkan air panas di atasnya. Pastikan airnya tidak terlalu panas sehingga dapat mengubah rasa daging. Metode ini membutuhkan waktu sekitar 10-20 menit untuk satu kilogram daging ayam beku. Metode ini sedikit beresiko, terutama karena harus membuka plastik pembungkus, dan selalu ada kemungkinan rasa daging berubah. <br /><br /></p><script async="" crossorigin="anonymous" src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9712851591409114"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-9712851591409114" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="5894837311" style="display: block; text-align: center;"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script><h3 style="text-align: left;">Kesimpulan</h3><p>Itulah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencairkan daging ayam beku dengan cepat dan aman. Memilih metode terbaik tergantung pada waktu yang tersedia dan preferensi Anda. Namun, perlu diingat bahwa mencairkan daging ayam beku dengan cara yang salah dapat mengubah rasa dan kualitas daging. Jadi, pastikan untuk mengikuti metode yang benar dan aman.</p>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8437148295747797335.post-74539169573826163652023-02-14T19:49:00.004+08:002023-02-14T19:56:45.836+08:00Bocoran Resep Ayam Goreng KFC yang Asli dan Disimpan dalam Buku Keluarga Colonel Sanders<p>Ayam goreng KFC memiliki rasa yang lezat dan khas, sehingga banyak orang mencari resep semirip mungkin untuk membuatnya di rumah. Banyak orang yang setelah mencari resep, melakukan percobaaan - percobaan untuk mendapatkan rasa yang mirip. <br /><br />Siapa sangka, resep rahasia ayam goreng KFC pernah "dibocorkan". Resep "harta karun" itu pertama kali dibocorkan oleh salah satu dari keluarga keponakan Colonel Sanders pada tahun 2016 silam.<br /><br /></p><script async="" crossorigin="anonymous" src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9712851591409114"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-9712851591409114" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="5894837311" style="display: block; text-align: center;"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script><h3 style="text-align: left;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWRMHj-z9Ma90jcY7rfRzWx9EpM7yNzcTWOySP30XR5n6c2K523X2_oG5cxX8Ooxq8R1dwr1JpUGwF_lzof9nz_k1WL7RvNv2bLPPISvjrVphSHWu1xw-mcPuQtxheTIAlh8OmPJ4qOrg14xPW5S7wzpEMkLCTW-crdqDYBavbQ-dAvU2yqNgG66lT/s870/resep_ayam.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="resep ayam goreng" border="0" data-original-height="580" data-original-width="870" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWRMHj-z9Ma90jcY7rfRzWx9EpM7yNzcTWOySP30XR5n6c2K523X2_oG5cxX8Ooxq8R1dwr1JpUGwF_lzof9nz_k1WL7RvNv2bLPPISvjrVphSHWu1xw-mcPuQtxheTIAlh8OmPJ4qOrg14xPW5S7wzpEMkLCTW-crdqDYBavbQ-dAvU2yqNgG66lT/w640-h426/resep_ayam.png" title="resep masak ayam goreng" width="640" /></a></div><br /> </h3><h3 style="text-align: left;">11 Bumbu dan Rempah Rahasia Ayam Goreng KFC</h3><p>Bumbu dan rempah rahasia ayam goreng KFC yang dicampur dengan tepung terigu meliputi garam, thyme, basil, oregano, seledri bubuk, merica hitam, mustard bubuk, paprika bubuk, bubuk bawang putih, jahe halus, dan merica. Ketika resep ini dibocorkan, banyak orang terkejut dengan beberapa bahan seperti mustard bubuk dan jahe yang dihaluskan.</p><p style="text-align: left;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWBhzJJkgjKY70WBeaDcEi6nfmmtvDpoXNLIl43qE2m3WcTMmmzXi8pwhk7B04eT_lqhlNTyceYmuWx4mbeJS5JWDgkMKFfVWmm-qYV4w8I2E9GVE1rh7fp75PHItsBU7Eg3pyXICQUFzS9utVvIdMewp-ITwBh2XuSaDxsH3mm_OEwBq8LYfIc8r9/s863/resep-ayam_goreng_kfc_yang_dibocorkan.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="resep ayam goreng" border="0" data-original-height="863" data-original-width="648" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWBhzJJkgjKY70WBeaDcEi6nfmmtvDpoXNLIl43qE2m3WcTMmmzXi8pwhk7B04eT_lqhlNTyceYmuWx4mbeJS5JWDgkMKFfVWmm-qYV4w8I2E9GVE1rh7fp75PHItsBU7Eg3pyXICQUFzS9utVvIdMewp-ITwBh2XuSaDxsH3mm_OEwBq8LYfIc8r9/w480-h640/resep-ayam_goreng_kfc_yang_dibocorkan.jpg" title="bumbu ayam goreng" width="480" /></a></div><br /><p></p><ul style="text-align: left;"><li>2/3 sendok teh Garam</li><li>1/2 sendok teh Thyme</li><li>1/2 sendok teh Basil</li><li>1/3 sendok teh Oregano</li><li>1 sendok teh Seledri bubuk</li><li>1 sendok teh Merica hitam</li><li>1 sendok teh Mustard bubuk</li><li>4 sendok teh Paprika bubuk</li><li>2 sendok teh Bubuk bawang putih</li><li>1 sendok teh Jahe halus</li><li>3 sendok teh Merica</li></ul><p>Bumbu tersebut dengan takarannya dicampur dengan 400 gram tepung terigu.<br /></p><p>Joe Ledington, keponakan Colonel Sanders, menemukan resep rahasia ini di dalam selipan buku keluarga. Namun, ia mengatakan bahwa takaran dan resepnya tidak tepat seperti yang dibuat oleh pamannya. Meskipun begitu, resep ini berhasil dibuat di salah satu gerai KFC terdekat dan dianggap sebagai resep asli KFC setelah dicicipi.<br /><br /></p><script async="" crossorigin="anonymous" src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9712851591409114"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-9712851591409114" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="5894837311" style="display: block; text-align: center;"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script><h3 style="text-align: left;">Cara Memasak Ayam Goreng ala KFC</h3><p>Untuk membuat ayam goreng KFC, pertama-tama potong ayam menjadi beberapa bagian dan rendam dalam air garam selama beberapa saat. Campurkan bumbu dan rempah rahasia dengan tepung terigu, lalu celupkan ayam ke dalam campuran tersebut. Goreng ayam di dalam minyak yang sudah dipanaskan hingga kecoklatan.<br /><br /></p><p style="text-align: left;"><b>BACA JUGA :<br /><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2023/02/ayam-kecap-spesial-dengan-saus-terbaik.html" target="_blank">Ayam Kecap Spesial dengan Saus Terbaik</a><br /><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2022/10/resep-ayam-geprek-jogja.html" target="_blank">Resep Ayam Geprek Jogja </a></b><br /></p><h3 style="text-align: left;">Kesimpulan</h3><p>Ayam goreng KFC memang memiliki rasa yang khas dan lezat, sehingga banyak orang berlomba-lomba mencari resep semirip mungkin. Ternyata, resep rahasia ayam goreng KFC pertama kali dibocorkan oleh keponakan Colonel Sanders pada tahun 2016 silam. Dengan menggunakan 11 bumbu dan rempah rahasia yang dicampur dengan tepung terigu, ayam goreng KFC dapat dengan mudah dibuat di rumah.<br /><br /></p>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8437148295747797335.post-52610775545065046462023-02-08T01:47:00.004+08:002023-02-08T01:47:34.794+08:00Cara Menghitung Parameter Performa Pemeliharaan Ayam Broiler<p>Pemeliharaan ayam broiler memerlukan monitoring parameter performa secara rutin untuk memastikan hasil yang optimal. Parameter performa pemeliharaan ayam broiler mencakup berbagai aspek seperti konsumsi pakan, pertumbuhan, dan kesehatan. Dalam artikel ini, akan dijelaskan cara menghitung beberapa parameter performa pemeliharaan ayam broiler, yaitu FCR (Feed Conversion Ratio), IP (Incidence Rate), ADG (Average Daily Gain), dan FU (Feed Utilization).</p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8SkLc-FBjvqDfec3vS-1JYKxXZVxfzVu0MXe2iiIJd2wRipxp3RgC4N02Xyehb7HALD4n-MwFk518icpqszSbN9_qs3HHe-vp47uAX0ek_23uj4oSiE8RmsZQiel7zJjgqJhTg5MoiR7ZpkkTQiX003wlOrgi4K5_8HHmw5BoOgKM5D-WHW32I4XH/s1200/peternakan_ayam_broiler.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Cara Menghitung Parameter Performa Pemeliharaan Ayam Broiler" border="0" data-original-height="800" data-original-width="1200" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8SkLc-FBjvqDfec3vS-1JYKxXZVxfzVu0MXe2iiIJd2wRipxp3RgC4N02Xyehb7HALD4n-MwFk518icpqszSbN9_qs3HHe-vp47uAX0ek_23uj4oSiE8RmsZQiel7zJjgqJhTg5MoiR7ZpkkTQiX003wlOrgi4K5_8HHmw5BoOgKM5D-WHW32I4XH/w640-h426/peternakan_ayam_broiler.jpg" title="Cara Menghitung Parameter Performa Pemeliharaan Ayam Broiler" width="640" /></a></div><br /><script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9712851591409114"
crossorigin="anonymous"></script>
<ins class="adsbygoogle"
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-9712851591409114"
data-ad-slot="5894837311"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script><h3 style="text-align: left;">Menghitung FCR (Feed Conversion Ratio)</h3><p>FCR adalah rasio antara berat pakan yang dikonsumsi ayam broiler dan berat badan yang terkumpul. FCR menunjukkan seberapa efisien ayam broiler dalam mengubah pakan menjadi berat badan. Langkah-langkah menghitung FCR adalah sebagai berikut:<br />Tentukan jumlah pakan yang dikonsumsi oleh ayam broiler dalam periode waktu tertentu, misalnya per minggu.<br />Tentukan berat badan ayam broiler pada awal dan akhir periode waktu tersebut.<br />Hitung perbedaan berat badan dengan rumus (berat akhir - berat awal).<br />Bagi hasil perbedaan berat badan dengan jumlah pakan yang dikonsumsi dalam periode waktu yang sama.<br /><br />Contoh:<br />Jika ayam broiler memakan 10 kg pakan dalam satu minggu dan mengalami perbedaan berat sebesar 2 kg, maka FCR dapat ditemukan dengan rumus (10 kg / 2 kg) = 5.<br /><br /></p><h3 style="text-align: left;">Menghitung IP (Incidence Rate)</h3><p>IP adalah rasio antara jumlah ayam broiler yang mengalami masalah kesehatan dan jumlah ayam broiler secara keseluruhan dalam periode waktu tertentu. Langkah-langkah menghitung IP adalah sebagai berikut:<br /><br />Tentukan jumlah ayam broiler yang mengalami masalah kesehatan dalam periode waktu tertentu, misalnya per minggu.<br />Tentukan jumlah ayam broiler secara keseluruhan dalam periode waktu yang sama.<br />Hitung IP dengan rumus (jumlah ayam broiler yang sakit / jumlah ayam broiler keseluruhan) x 100%.<br />Contoh:<br />Jika dalam satu minggu terdapat 50 ayam broiler yang sakit dan total ada 500 ayam broiler, maka IP dapat ditemukan dengan rumus (50 / 500) x 100% = 10%.<br /><br /></p><script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9712851591409114"
crossorigin="anonymous"></script>
<ins class="adsbygoogle"
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-9712851591409114"
data-ad-slot="5894837311"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script><h3 style="text-align: left;">Menghitung ADG (Average Daily Gain)</h3><p>ADG adalah rata-rata pertambahan berat badan ayam broiler per hari. Langkah-langkah menghitung ADG adalah sebagai berikut:<br />Tentukan berat badan ayam broiler pada awal dan akhir periode waktu tertentu, misalnya per minggu.<br />Hitung perbedaan berat badan dengan rumus (berat akhir - berat awal).<br />Bagi hasil perbedaan berat badan dengan jumlah hari dalam periode waktu tersebut.<br />Contoh:<br />Jika ayam broiler mengalami perbedaan berat sebesar 2 kg dalam 7 hari, maka ADG dapat ditemukan dengan rumus (2 kg / 7 hari) = 0,29 kg/hari.<br /><br /></p><script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9712851591409114"
crossorigin="anonymous"></script>
<ins class="adsbygoogle"
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-9712851591409114"
data-ad-slot="5894837311"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script><h3 style="text-align: left;">Menghitung FU (Feed Utilization)</h3><p>FU adalah rasio antara jumlah ayam broiler yang dapat diterima oleh pasar dan jumlah pakan yang dikonsumsi oleh ayam broiler. Langkah-langkah menghitung FU adalah sebagai berikut:<br />Tentukan jumlah pakan yang dikonsumsi oleh ayam broiler dalam periode waktu tertentu, misalnya per minggu.<br />Tentukan jumlah ayam broiler yang dapat diterima oleh pasar dalam periode waktu yang sama.<br />Hitung FU dengan rumus (jumlah ayam broiler diterima pasar / jumlah pakan dikonsumsi) x 100%.<br />Contoh:<br />Jika ayam broiler memakan 10 kg pakan dalam satu minggu dan dapat menghasilkan 9 kg ayam yang diterima oleh pasar, maka FU dapat ditemukan dengan rumus (9 kg / 10 kg) x 100% = 90%.</p><p></p><p><b>BACA JUGA :<br /><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2023/02/standar-bobot-ayam-broiler.html" target="_blank">Standar Bobot Ayam Broiler</a><br /><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2023/02/kandang-closed-house-solusi-tepat-untuk.html" target="_blank">Kandang Closed House, Solusi Tepat untuk Peternakan Ayam Broile</a>r</b><br /><br /></p><h3 style="text-align: left;">Kesimpulan</h3><p>Dengan menghitung parameter performa pemeliharaan ayam broiler seperti FCR, IP, ADG, dan FU, maka peternak dapat mengetahui tingkat efisiensi pemeliharaan ayam broiler dan menentukan tindakan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan performa. Hal ini akan membantu peternak dalam memperoleh keuntungan yang maksimal dan memenuhi kebutuhan pasar.</p>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8437148295747797335.post-71972672338685364782023-02-08T01:26:00.003+08:002023-02-08T01:28:21.337+08:00Standar Bobot Ayam Broiler<p> Ayam broiler merupakan salah satu jenis ternak yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia. Hal ini dikarenakan ayam broiler memiliki bobot yang cepat meningkat dan dapat dipasarkan dengan cepat pula. Oleh karena itu, standar bobot ayam broiler sangat penting untuk diketahui oleh peternak maupun pembeli.<br /><br /></p><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_hXj7ujXP7fOi8YI7-w2_ERPqmsEXVeUV8J8USaOTdi4OStS0vCgDcE8EpH6yw8edinH6dxeASQOJMYo1pvlSm6VPDKAlgbJhXo8Alo4bts6j6YWzKXyRzVup_TJBnLxMO4EXM3QAnoCvViToCQp7ucuy2w5r8jGoSFe431OrNE_WxRLjZazyCeFq/s1280/bobot_ayam_broiler.jpg" style="display: block; padding: 1em 0px; text-align: center;"><img alt="berat ayam broiler" border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_hXj7ujXP7fOi8YI7-w2_ERPqmsEXVeUV8J8USaOTdi4OStS0vCgDcE8EpH6yw8edinH6dxeASQOJMYo1pvlSm6VPDKAlgbJhXo8Alo4bts6j6YWzKXyRzVup_TJBnLxMO4EXM3QAnoCvViToCQp7ucuy2w5r8jGoSFe431OrNE_WxRLjZazyCeFq/s600/bobot_ayam_broiler.jpg" title="bobot ayam broiler" width="600" /></a></div><h3 style="text-align: left;">Faktor yang Mempengaruhi Bobot Ayam Broiler</h3><p>Berbagai faktor dapat mempengaruhi bobot ayam broiler, seperti:<br /></p><ol style="text-align: left;"><li>Jenis pakan yang diberikan</li><li>Kualitas pakan</li><li>Frekuensi pemberian pakan</li><li>Suhu lingkungan</li><li>Kondisi sanitasi</li></ol><script async="" crossorigin="anonymous" src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9712851591409114"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-9712851591409114" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="5894837311" style="display: block; text-align: center;"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script><h3 style="text-align: left;">Standar Bobot Ayam Broiler yang Ideal</h3><p>Berdasarkan data yang ada, standar bobot ayam broiler yang ideal adalah sekitar 1,5 kg hingga 2,5 kg pada usia 6-7 minggu. Namun, hal ini bisa berbeda-beda sesuai dengan jenis ayam broiler yang dibudidayakan.<br /><br />Untuk mencapai bobot ayam broiler yang ideal, peternak harus memperhatikan beberapa hal seperti kualitas pakan, frekuensi pemberian pakan, dan kondisi sanitasi. Hal ini sangat penting agar pertumbuhan ayam broiler dapat berjalan dengan baik dan memenuhi standar bobot yang diinginkan.<br /></p><p style="text-align: left;"><b>Usia 1 Minggu </b><br />Bobot ideal untuk 7 hari atau 1 minggu pertama berkisar pada 4,5-4,75 kali dari bobot awal ayam masuk ke kandang (Chick In). <br /><br />Misalkan saja saat ayam DOC pertama kali masuk ke kandang (Chick In) dengan bobot 36 gram, maka ekspektasi dalam kurun waktu 1 minggu, ayam DOC berhasil mencapai bobot 160-170 gram per-ayam sebagai standar. <br /><br /><b>Usia 2 Minggu</b><br /><br />Pada umur 14 hari, bobot ideal ayam ada pada 2,4 kali dari bobot minggu pertama. Jika ayam berhasil mencapai bobot tersebut, berarti menunjukan bahwa pondasi ayam dalam pembelahan sel dan pembesaran sel sudah berlangsung optimal. <br /><br />Misalnya, minggu pertama bobot ayam berada di angka 165 gram, maka ekspektasi bobot ayam pada minggu kedua berkisar pada 390-400 gram per-ayam sebagai standar bobot ayam secara keseluruhan. <br /><br /><b>Usia 3 Minggu dan seterusnya</b><br /><br />Jika performa baik bobot ayam tetap dijaga semenjak minggu pertama hingga minggu kedua, maka di minggu ketiga bobot ayam diperkirakan baiknya mencapai kurang lebih bobot 1 kg dan pada minggu keempat, mencapai bobot kurang lebih 2 kg. </p><p style="text-align: left;"></p><h4 style="text-align: left;">Diagram Pertumbuhan Bobot Ayam Broiler</h4><p style="text-align: left;">Untuk mempermudah pemahaman, berikut adalah diagram pertumbuhan bobot ayam broiler dalam bentuk grafik:<br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNfZ0itxEYLS7Nf6Q7lp1jqSCjfuT5rGdzEpV7vP5k0-kYY3mJRScE99gmEqFTGW3Dz2a1azXPZkKM3U125cJwP-TuT2_E71mD8HvMvNieJYFJA6CuZbcktNJSqRVE8E3NjiEPpkl-NSwlahQHughKxCPgnKLjr2yChHHFVWDWX_ijousw60R8lmPa/s525/diagram_bobot_ideal_ayam_broiler.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="diagram perkembangan ayam broiler" border="0" data-original-height="50" data-original-width="525" height="60" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNfZ0itxEYLS7Nf6Q7lp1jqSCjfuT5rGdzEpV7vP5k0-kYY3mJRScE99gmEqFTGW3Dz2a1azXPZkKM3U125cJwP-TuT2_E71mD8HvMvNieJYFJA6CuZbcktNJSqRVE8E3NjiEPpkl-NSwlahQHughKxCPgnKLjr2yChHHFVWDWX_ijousw60R8lmPa/w640-h60/diagram_bobot_ideal_ayam_broiler.png" title="perubahan berat ayam broiler" width="640" /></a></div><br />Dalam
diagram di atas, dapat dilihat bahwa bobot ayam broiler akan meningkat
secara signifikan setiap 2 minggu hingga mencapai standar bobot yang
ideal pada usia 6-7 minggu.<script async="" crossorigin="anonymous" src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9712851591409114"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-9712851591409114" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="5894837311" style="display: block; text-align: center;"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script><h4 style="text-align: left;">Bagaimana jika bobot ayam kurang atau lebih dari standar? </h4><p>Apabila bobot ayam di bawah standar, maka peternak harus secepatnya melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap manajemen kandang, suhu dalam kandang, pemberian pakan pada ternak, atau bahkan hal-hal lain yang memungkinkan ayam tidak nyaman. <br /><br />Namun apabila bobot ayam melebihi standar pada minggu pertama hingga minggu kedua, maka ini salah satu pondasi awal yang sangat perlu untuk dipertahankan dengan meningkatkan performa komponen-komponen yang mendukung pertumbuhan ternak.<br /></p><h3 style="text-align: left;">Anjuran dalam Pemeliharaan Ayam Broiler</h3><p>Berikut adalah beberapa anjuran dalam pemeliharaan ayam broiler agar dapat mencapai bobot yang ideal:<br /></p><ol style="text-align: left;"><li>Berikan pakan yang bergizi dan sesuai dengan usia ayam broiler</li><li>Berikan pakan secara teratur sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan</li><li>Sediakan lingkungan yang bersih dan memenuhi standar sanitasi</li><li>Kontrol suhu lingkungan agar sesuai dengan kebutuhan ayam broiler</li></ol><p style="text-align: left;"></p><p style="text-align: left;"></p><h3 style="text-align: left;">Keuntungan Mengetahui Standar Bobot Ayam Broiler</h3><p style="text-align: left;">Mengetahui standar bobot ayam broiler memiliki beberapa keuntungan, di antaranya:<br /></p><ol style="text-align: left;"><li>Peternak dapat memastikan bahwa pertumbuhan ayam broiler berjalan dengan baik dan sesuai dengan target</li><li>Pembeli dapat memastikan bahwa ayam broiler yang dibeli memenuhi standar bobot yang diinginkan</li><li>Dapat memudahkan dalam proses pemasaran ayam broiler, karena sudah memenuhi standar yang ditentukan</li></ol><p>poultryfarmguide.com membagikan salah satu contoh grafik pakan ayam boiler untuk masing -masing usia. <br /></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUw1AyrsmW_2b0y1h5N5Qz73AU_37sjcLJ6v_7vU74yWNAXyjP4uTiMF8w9CCNgoNZEH7S8hAqMo2EKSGdkz0pc5hP5y_Fa8Xyv_Gn8mCxtCcWu7R7FB_jHozOoVh2UZZ18VT3R14GIU_Q6IlUH339mTBhbj6imsKtdMuiJZBz53gkGh8Qse6cV4i1/s960/Grafik_pakan_ayam_boiler.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="grafik pakan ayam broiler sesuai usia" border="0" data-original-height="960" data-original-width="960" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUw1AyrsmW_2b0y1h5N5Qz73AU_37sjcLJ6v_7vU74yWNAXyjP4uTiMF8w9CCNgoNZEH7S8hAqMo2EKSGdkz0pc5hP5y_Fa8Xyv_Gn8mCxtCcWu7R7FB_jHozOoVh2UZZ18VT3R14GIU_Q6IlUH339mTBhbj6imsKtdMuiJZBz53gkGh8Qse6cV4i1/w640-h640/Grafik_pakan_ayam_boiler.png" title="grafik pakan ayam broiler sesuai usia" width="640" /></a></div><br />Alasan mengapa Anda mengikuti salah satu panduan ini<br /><p></p><ol style="text-align: left;"><li>Untuk melacak kemajuan Anda yang berubah menjadi sarana untuk mencapai target Anda</li><li>Ini mengurangi pemborosan pakan. Memanfaatkan program pemberian makan ayam pedaging akan memberi tahu kapan Anda memberi makan berlebihan atau kurang memberi makan burung Anda.</li><li>Ini juga memberi tahu Anda saat umpan Anda tidak berkonversi atau berperforma buruk</li></ol><h3 style="text-align: left;">Kriteria Dalam Memilih Ayam Broiler</h3><p style="text-align: left;">Berikut adalah beberapa kriteria dalam memilih ayam broiler:<br /></p><ol style="text-align: left;"><li>Bobot ayam broiler sesuai dengan standar yang diinginkan</li><li>Warna kulit yang sehat dan cerah</li><li>Tinggi ayam broiler yang proporsional</li><li>Kaki ayam broiler kuat dan tidak mudah patah</li></ol><p style="text-align: left;">Dengan memperhatikan kriteria di atas, Anda dapat memastikan bahwa ayam broiler yang akan dibeli memenuhi standar yang diinginkan dan dapat memenuhi kebutuhan.</p><script async="" crossorigin="anonymous" src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9712851591409114"></script>
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-9712851591409114" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="5894837311" style="display: block; text-align: center;"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script><p style="text-align: left;"><b>BACA JUGA :<br /><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2023/02/kandang-closed-house-solusi-tepat-untuk.html" target="_blank">Kandang Closed House, Solusi Tepat untuk Peternakan Ayam Broiler</a><br /><a href="https://www.rumahpotongayam.net/2023/02/memilih-ayam-broiler-yang-sehat-dan.html" target="_blank">Memilih Ayam Broiler yang Sehat dan Cara Membudidayakannya</a><br /></b><br /></p><h3 style="text-align: left;">Kesimpulan</h3><p style="text-align: left;">Standar bobot ayam broiler sangat penting untuk diketahui oleh peternak maupun pembeli. Mengetahui standar bobot ayam broiler dapat memastikan bahwa pertumbuhan ayam broiler berjalan dengan baik dan memenuhi target yang diinginkan. Selain itu, mengetahui standar bobot juga dapat memudahkan proses pemasaran ayam broiler. Oleh karena itu, pastikan untuk memperhatikan hal-hal yang mempengaruhi bobot ayam broiler dan memperhatikan kriteria dalam memilih ayam broiler.</p><br />Unknownnoreply@blogger.com